TIGA BELAS

491 50 6
                                    

"Huh? Kau sudah gila" kata Koeun, "Ey, aku hanya bercanda" kata Mark.

Koeun memeluk dirinya sendiri karena merasa dingin.

Mark melihat itu lalu melepaskan jaketnya lalu memakaikannya kepada Koeun.

"Gomawo" kata Koeun tersenyum. Mark tersenyum balik.

"Kita harus lebih sering kesini" kata Mark.

"Kau tidak kedinginan?" tanya Koeun.

"Aku lebih khawatir jika dirimu yang kedinginan" kata Mark.

"Kau kedinginan ternyata" kata Koeun mendekat ke Mark lalu melingkarkan tangannya di tubuh Mark yang jauh lebih lebar dan tinggi bandingkan dirinya lalu menempatkan kepalanya di pundak Mark sambil memeluk Mark.

Saat itu Mark malah melepaskannya lalu menarik Koeun dan memeluknya.

"Seperti ini lebih baik" kata Mark lalu mencium kepala Koeun.

Koeun tersenyum senang.

........................................................

Setelah kemarin malam Mark menemui Koeun di Hangang, mereka pergi ke sekolah seperti biasa.

Sekolah

"Koeun-ah, kau membawa baju olahraga?" tanya Yeri.

"Tentu saja" kata Koeun, "Kau tahu aku melihatmu di Hangang kemarin bersama Mark" kata Yeri.

"Kau?" tanya Koeun, "Hm, aku bersama Mina ke Hangang karena kami berdua bosan" kata Yeri.

"Ah, begitu" kata Koeun, "Mark memberikan jaket miliknya lalu memelukmu juga setelah kau mencoba memeluknya namun sepertinya tidak bisa" kata Yeri.

"Tubuhnya terlalu lebar dan tinggi" kata Koeun.

Mark dan Chan masuk.

"Kau mau ke Hangang lagi malam ini?" tanya Mark.

"Tidak, aku harus mengembalikan buku Doyeon besok jadi aku harus mencatat pelajaran Bahasa Inggris hari ini" kata Koeun.

"Kau bisa memakai buku-ku" kata Mark.

"Mark, aku tidak bisa memakai bukumu karena bukumu benar-benar 100% Inggris dan itu menyulitkanku, Mark, aku akan belajar Inggris dengan baik tapi tidak sekarang" kata Koeun.

"Arraseo" kata Mark pasrah.

.....................................

Istirahat

Mark dan Chan pergi ke kantin sedangkan Koeun dan Yeri ada urusan dengan guru Bahasa.

"Ayahku sudah mulai mengabaikan Koeun" kata Mark lalu menyuapkan nasi ke mulutnya.

"Lalu bagaimana? Kau tidak akan melepaskan Koeun begitu saja kan?" tanya Chan.

"Ey, tentu saja tidak" kata Mark. Arin datang dan duduk di sebelah kiri Mark.

"Kakimu sudah membaik?" tanya Chan, "Tentu saja" kata Arin tersenyum.

"Kau tidak bersama Mina?" tanya Mark, "Mina dipanggil Kwon Sonsaengnim" kata Arin.

"Mark-ah, aku punya ide" kata Chan, "Ide apa dan untuk apa?" tanya Mark.

"Agar kau tidak jadi dijodohkan dengan Suhyun" kata Chan.

"Ayahmu sudah gila" kata Arin lalu menyuapkan kentang ke mulutnya.

"Apa?" tanya Mark, "Bagaimana jika kau dan Arin berkencan?" saran Chan tiba-tiba yang membuat Arin tersedak.

You Call It RomanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang