DELAPAN BELAS

328 43 3
                                    

Koeun hanya terlamun menatap makanan di depannya dan kedua orang tuanya heran dengan Koeun.

"Koeun-ah" panggil Appa Koeun. Koeun tidak bergeming.

"Ko Eunji" panggil Eomma Koeun. Koeun tersadar. "Huh?" tanya Koeun.

"Kau sudah terlamun selama 15 menit, kenapa?" tanya Eomma Koeun.

"Ah, tidak" ucap Koeun mulai memakan makan siangnya.

Bel rumah berbunyi. Koeun berlair ke pintu depan dan membukanya.

"KOEUN-AH! MARK AKAN PERGI MALAM INI!" teriak Yeri penuh semangat lalu Koeun menutup mulutnya.

Eomma Koeun datang. "Ah, itu alasanmu melamun sedari tadi" ucap Eomma Koeun.

Yeri tersenyum melihat Eomma Koeun.

"Ish, kenapa kau harus berteriak? Kau juga untuk apa kesini? Bukannya seharusnya kau dilarang untuk pergi saat masa-masanya ujian" ucap Koeun membawa Yeri masuk ke rumahnya.

"Ah, aku mengatakan aku akan belajar bersamamu jadi aku diperbolehkan" ucap Yerin tersenyum.

"Ayo kita makan siang terlebih dahulu" ucap Koeun mengajak Yeri ke meja makan untuk makan siang bersamanya dan keluarganya.

"Jadi, apa benar Mark pergi malam ini?" tanya Appa Koeun.

"Benar. Dia akan melewati ujian ini" ucap Koeun mulai makan kembali.

"Dan sepertinya Koeun tidak akan fokus karena hal ini" ucap Yeri menambahkan dan mendapatkan tatapan tajam dari Koeun.

"Dia akan baik-baik saja. Kau harus tetap fokus belajar. Koeun-ah, dia juga akan belajar disana" ucap Eomma Koeun.

"Aku baik-baik saja" ucap Koeun. "Ey, Mark akan mencibirmu jika kau mengatakan seperti itu. Mark tidak percaya ketika kau mengatakan kau baik-baik saja" ucap Yeri.

"Kau ini kenapa sebenarnya" ucap Koeun kesal mendengar Yeri yang lebih aktif hari ini.

"Sudah, sudah, ayo makan" ucap Appa Koeun tersenyum.

........

Koeun sedang menulis sesuatu dari laptopnya sedangkan Yeri sedang membaca buku di ranjang Koeun.

"Kau tidak akan mengunjungi Mark untuk yang terakhir kalinya?" tanya Yeri tiba-tiba.

"Tidak sekarang. Masih ada 7 jam menuju keberangkatannya" ucap Koeun fokus dengan hal yang ia tulis.

"Arraseo. Terserah" ucap Yeri.

.......

Sekarang Koeun terburu-buru karena keberangkatan Mark tinggal 15 menit lagi sedangkan ia terjebak dalam kemacetan.

Beruntung akhirnya Koeun sampai dan dia langsung mencari-cari dimana tempat Mark akan pergi.

Di satu sisi, Mark yang seharusnya sudah boarding ke pesawat masih saja berdiri.

"Kau tidak akan pergi?" tanya Appa Mark. "Huh? Sebentar lagi" ucap Mark melihat-lihat ke seluruh penjuru arah.

"MINHYUNG-AH!" teriak Koeun dan Mark menemukan Koeun.

Mark tersenyum melihat Koeun. Koeun berdiri di hadapan Mark dan matanya sudah berlinang air mata.

"Kenapa kau menangis?" tanya Mark tersenyum. Koeun memeluk Mark.

"Jangan menangis, aku pasti akan kembali" ucap Mark mengusap rambut Koeun.

Koeun tidak bisa mengatakan apa-apa karena ia tiba-tiba menangis padahal ia tidak ingin menangis.

Mark menghapus air mata Koeun dan menatapnya.

"Mulai hari, mulai sekarang, kau jangan menangis lagi. Lagipula, aku hanya pergi untuk mencari ilmu" ucap Mark tersenyum. Koeun ikut tersenyum.

Mark mencium kening Koeun lalu pergi.

Eomma Mark melihat hal itu dan merasa tidak enak. Tentu saja ini karena suaminya sendiri yang tidak bukan adalah Appa Mark.

"Kau tidak apa-apa?" tanya Eomma Mark. "Aku tidak apa-apa, aku duluan" ucap Koeun membungkuk hormat lalu pergi.

........

Kedua orang tua Mark pergi pulang.

"Kau melihatnya tadi! Bagaimana bisa kau memisahkan mereka berdua lalu menjodohkan Mark dengan Suhyun yang sudah jelas-jelas tidak disukai oleh Mark?" ucap Eomma Mark kesal.

"Tapi ini untuk membantu keluarga Suhyun" ucap Appa Mark.

Eomma Mark menemukan sebuah surat di atas meja makan. Sebuah surat yang Mark tulis.

Eomma Mark memberikan surat tersebut kepada Appa Mark.

"Dia tidak bahagia dengan ini lalu kau mengorbankannya hanya karena telah kita telah dibantu olehnya" ucap Eomma Mark kesal.

Appa Mark hanya menghela nafasnya saat membaca isinya.

.

.

.

.

.

Aku minta maaf banget karena ngaret update-nya. Aku soalnya lagi mampet ide buat chapter selanjutnya. Ngomong-ngomong, tinggal 2 bagian lagi yah :)) Jangan lupa vote+comment :)

- freakingdaydreamer

    

You Call It RomanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang