Pulang Sekolah
Mark dan Koeun berjalan bersama.
"Lalu jika kau pindah ke Amerika dan dijodohkan dengan Suhyun, maka Suhyun akan ikut pindah juga? Bagaimana jika Suhyun terus-terusan mengganggumu?" tanya Koeun.
"Aku juga tidak tahu, kau banyak bertanya dan semua pertanyaan itu tak bisa aku jawab karena aku sendiri tidak tahu" kata Mark.
"Memangnya orang tuamu tidak memberitahumu sesuatu soal Suhyun? Maksudku kalian kan dijodohkan bukankah seharusnya yang mau dijodohkan harus tahu satu sama lain?" tanya Koeun dengan nada kesal ditambah kecemburuannya.
"Tetapi kan aku tidak pernah serius dengan perjodohan itu, aku tidak menginginkannya jadi aku tidak peduli" kata Mark tersenyum ketika melihat Koeun mengoceh dengan kecemburuannya itu.
"Lebih baik dia di Korea saja jadi kau bisa focus menyelesaikan kuliahmu dan kembali ke Korea dengan baik" kata Koeun.
"Kembali ke Korea dan bersamamu bukan bersamanya" kata Mark.
"Berdoalah agar dia tidak ikut dan perjodohanmu dibatalkan" kata Koeun.
"Kau ini kenapa sih? Apa kau belum selesai? Datang bulanmu itu? Jangan terganggu olehnya, aku juga tidak suka dengannya" kata Mark menanggapi semua ocehan Koeun yang penuh kekesalan.
"Aku tidak apa-apa" kata Koeun, "Ah, ayolah, kau menjadi seperti Yeri" kata Mark.
"Kau yang memancingku" kata Koeun berjalan lebih cepat dan mendahului Mark.
"Hey! Aku tidak memancingmu, jika kau kesal dengan Suhyun kenapa aku yang kena? Jika kau kesal dengan perjodohanku ini, aku juga kesal" kata Mark.
"Kenapa jadi kau yang kesal? Ah" kata Koeun berjalan sedikit lebih cepat dan langsung masuk ke rumahnya.
Mark tidak bisa berkata apa-apa dan memilih untuk pulang karena pada saat keadaan seperti ini semua yang Koeun lakukan akan membuatnya kesal.
..............................
Mark sudah sampai di rumahnya dan menemukan ibunya di dapur.
"Eomma!" teriak Mark, "Wah, kau sudah pulang" kata Eomma Mark. Mark berpelukan dengan ibunya.
Sudah sekitar 3 bulan ia tidak bertemu dengan ibunya akibat ibunya yang bekerja sebagai seorang dokter dan psikolog yang ditugaskan untuk pergi ke sebuah daerah terpencil untuk membantu penanganan kesehatan disana.
"Kapan kau sampai? Dan apa Abeoji pulang hari ini?" tanya Mark.
"Aku baru saja sampai dan ayahmu masih nanti, aku juga tidak tahu" kata Eomma Mark.
"Ah" kata Mark hanya mengangguk dan pergi ke kamarnya.
Kamar
Mark melemparkan tubuhnya ke tempat tidur empuknya itu dan melepaskan semua pikiran-pikiran yang membuatnya kesal dan pusing.
Lalu ada yang menelfon.
"Yeoboseyo" kata Mark mengangkat telfonnya itu.
"Ya! Aku akan ke rumahmu dengan Mina sekarang" kata seseorang diseberang sana.
"Untuk apa? Kakimu kan sedang sakit, Arin-ah" kata Mark menyebutkan nama 'Arin' yang berarti si pemilik suara yang menelfonnya itu.
"Nanti saja, aku beritahu di rumahmu, aku sedang di jalan" kata Arin lalu menutup telfonnya.
Mark terheran dan hanya pergi mengganti bajunya.
Pas setelah ia selesai, ibunya memanggilnya. Ia pun segera turun.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Call It Romance
FanfictionNCT Mark X SR16G Koeun Apa kita bisa menjadi lebih dari sahabat? - Koeun Itu bisa saja, siapa yang tahu! - Mark *Cerita ini tidak ada sangkut pautnya dengan lagu You Call It Romance milik K.Will dan Davichi. Cerita ini mempunyai jalan cerita yang be...