Mark pun keluar kamar dan pergi ke halaman belakang rumah Koeun.
Mark pun tersenyum saat ia melihat halaman belakang rumah Koeun.
"Aku baru ingat kita punya tugas" kata Koeun tiba-tiba dari belakang. Mark pun membalikkan badannya.
"Sebenarnya, aku mau mengingatkanmu tentang tugas tadi tetapi aku sudah terlanjur kesal" kata Mark.
"Minhyung-ah" kata Koeun, "Apa?" tanya Mark tersenyum.
Hanya Koeun yang memanggilnya dengan nama koreanya dan itu membuatnya senang.
Koeun duduk di pelataran teras halaman belakang diikuti Mark.
"Bantu aku dengan tugas Bahasa Inggris" kata Koeun memohon lalu tersenyum.
"Ah, tentu saja aku akan membantumu" kata Mark tersenyum.
Mereka pun mengerjakan tugas bersama diselingi mengobrol bersama.
"Ini minum kalian" kata Eomma Koeun menyimpan 2 gelas minuman di sebelah mereka.
"Kamsahamnida, Eommoni" kata Mark.
Eomma Koeun tersenyum dan pergi.
"5 bulan lagi menuju ujian akhir sekolah" kata Koeun, "Lalu kenapa?" tanya Mark.
"Bukannya kau akan ke Amerika dan meneruskan universitas disana?" tanya Koeun menopang dagunya.
Mark tersenyum, "Aku hanya mendaftar disana belum tentu aku diterima lagipula aku baru mendaftar tanpa nilai akhir sudah keluar aku baru akan mengirimkannya, jadi masih lama" kata Mark mengelus puncak kepala Koeun sambil tersenyum.
"Jadi kalau kau tidak diterima bagaimana?" tanya Koeun sambil memainkan pulpennya.
"Aku kan mendaftar ke beberapa universitas disana, dan aku juga mendaftar universitas di Korea, jika aku tidak diterima disana tetapi aku diterima disini, aku akan tetap di Korea" kata Mark.
"Ah, kau pasti akan diterima, tidak mungkin kau ditolak" kata Koeun, "Bisa saja, kita tidak pernah tahu" kata Mark.
"Ah, yang benar saja, aku tidak bisa membayangkannya karena kau selalu disini bersamaku sejak dulu" kata Koeun mengacak-acak rambutnya.
"Kau tahukan, ada yang mengatakan, kalau yang datang pasti akan pergi juga" kata Mark menuliskan sesuatu di halaman belakang buku Koeun.
"Kenapa kau selalu mencorat-coret bukuku?" tanya Koeun terganggu dan menarik bukunya.
"Karena aku bukan mencoret aku hanya menuliskan apa yang aku pikirkan jadi saat aku pergi nanti kau bisa melihatnya" kata Mark menarik kembali buku milik Koeun.
"Ah, jangan bicarakan hal tersebut" kata Koeun, "Kau yang memulainya" kata Mark.
"Ah, terserah" kata Koeun melanjutkan menulis catatannya.
Mark tersenyum saat Koeun terlihat kesal karena hal kecil. Mark juga melanjutkan menulis catatan miliknya.
Waktupun semakin malam dan Mark pergi pulang.
"Sampai bertemu besok di sekolah" kata Mark tersenyum saat ia sudah mau pergi, "Tentu saja" kata Koeun. Mark pun mulai berjalan namun ia berbalik.
"Kau tidak mau pergi bersama?" tanya Mark saat ia berbalik, "Baiklah, ayo kita pergi bersama" kata Koeun tersenyum. Mark juga tersenyum dan pergi.
*****
Maafin aku yah klo aku updatenya pendek-pendek soalnya aku kesumbat(?) sama pelajaran sekolah aku juga udah kelas 3 SMP jadi yah se-selesainya aja updatenya hihihi... Jangan lupa vote+comment+like :)
KAMU SEDANG MEMBACA
You Call It Romance
FanfictionNCT Mark X SR16G Koeun Apa kita bisa menjadi lebih dari sahabat? - Koeun Itu bisa saja, siapa yang tahu! - Mark *Cerita ini tidak ada sangkut pautnya dengan lagu You Call It Romance milik K.Will dan Davichi. Cerita ini mempunyai jalan cerita yang be...