"Kenapa kau menarikku?" tanya Koeun, "Karena pada sekarang ini, waktu yang tepat untukku memelukmu, mendekapmu lebih erat dari waktu lain, waktu dimana hanya ada kita berdua, jarang sekali" kata Mark memeluk Koeun.
Waktu berlalu, Koeun tertidur di pelukannya dan Mark tersenyum lalu membawa Koeun ke mobilnya dan mengantarnya pulang.
...............................
Koeun terbangun dan menyadari bahwa ia sudah di kamarnya. Koeun membuka tirai jendelanya lalu pergi ke kamar mandi untuk mencuci mukanya lalu turun ke bawah untuk sarapan.
"Mark mengantarmu tadi malam" ucap Eomma Koeun yang sedang menyiapkan sarapan di dapur.
"Mark langsung pulang?" tanya Koeun, "Iya, ayahnya sudah menelfon jad dia tidak bisa lama-lama" kata Eomma Koeun.
Bel rumah berbunyi dan Koeun membuka pintu dan muncul Yeri.
"Koeun-ah!" teriak Yeri semangat, "Ada apa denganmu dan mengapa kau disini?" tanya Koeun membiarkan Yeri masuk.
"Aku di rumah sendiri, jadi aku ke rumahmu saja, bagaimana tadi malam?" tanya Yeri yang tahu bahwa Koeun pergi ke pernikahan sepupu Mark tadi malam.
"Nanti saja aku ceritakan, kau sudah sarapan?" tanya Koeun, "Aku sudah bilang aku sendiri jadi... tentu saja belum" kata Yeri.
Koeun dan Yeri pergi ke meja makan.
"Yeri-ya, apa kau sudah sarapan?" tanya Eomma Koeun bertemu dengan Yeri. "Belum, aku sendiri di rumah, maka dari itu aku kesini" ucap Yeri tersenyum.
"Ayo kita makan bersama" ucap Eomma Koeun. Mereka semua makan bersama.
"Kemana orang tuamu?" tanya Eomma Koeun. "Mereka dari tadi malam pergi ke Daegu" ucap Yeri.
Mereka selesai sarapan, Yeri dan Koeun pergi ke halaman belakang rumah Koeun tepatnya di gazebo.
"Jadi bagaimana tadi malam?" tanya Yeri, "Aku hanya makan saja, setelah itu aku dan Mark pergi bersama" ucap Koeun.
"Kemana? Hotel?" tanya Yeri tidak jelas, "Ey, buang pikiranmu itu jauh-jauh tentu saja tidak, ke sekolah, atap sekolah" ucap Koeun.
"Atap sekolah? Untuk apa?" tanya Yeri, "Mark bilang, tidak banyak kesempatan seperti kemarin untuk kedepannya, memang benar" ucap Koeun.
"Kau tahu, Mark mengerti jika ia terus-terusan berdekatan denganmu maka akan semakin besar kemungkinan ayahnya akan memisahkan kalian" ucap Yeri.
"Aku juga berpikir seperti itu, tidak ada yang bisa aku lakukan" ucap Koeun. "Benar juga, percuma saja" ucap Yeri.
"Kau tidak punya janji?" tanya Koeun. "Aku tadi meminta Arin kesini" ucap Yeri. "Untuk apa?" tanya Koeun.
"Ayo kita habiskan hari Minggu bersama-sama, saat ujian nanti, aku tidak boleh keluar rumah selain pergi ke sekolah dan hagwon" ucap Yeri.
"Ahh, oke" ucap Koeun, "Kau tidak ada janji dengan Mark?" tanya Yeri. "Tidak" ucap Koeun singkat.
"Yeri-ya! Koeun-ah!" panggil/teriak Arin. Arin berjalan ke gazebo dan ikut duduk.
"Aku membawa americano dan snack untuk kita habiskan bersama" ucap Arin, "Kau tidak diet lagi?" tanya Koeun.
"Tidak hari ini" ucap Arin mengeluarkan barang-barang yang ia bawa. Koeun dan Yeri tersenyum.
"Sepertinya Mark tidak merindukanmu, dia tidak menelfonmu atau ke rumahmu" ucap Yeri.
"Mungkin dia ada urusan, aku tidak tahu dan aku tidak mau tahu" ucap Koeun tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Call It Romance
Fiksi PenggemarNCT Mark X SR16G Koeun Apa kita bisa menjadi lebih dari sahabat? - Koeun Itu bisa saja, siapa yang tahu! - Mark *Cerita ini tidak ada sangkut pautnya dengan lagu You Call It Romance milik K.Will dan Davichi. Cerita ini mempunyai jalan cerita yang be...