Yeay aku updatenya cepet kaaaaan hihi
Happy Reading^^
Donghae sedang dalam mood yang luar biasa bagus pagi itu. Bahkan saat ia mendapatkan telepon mengenai urusan bisnis pada hari sabtu pagi, membangunkannya dan membuatnya meninggalkan rumah setelah membuatkan sarapan untuk Dara. Salah satu artisnya terkena skandal dan seluruh pihak iklam mengancam untuk membatalkan kontrak mereka, mengancam untuk menuntut perusahaan. Pagi itu adalah pagi yang melelahkan nemun Donghae sudah menyelesaikan semuanya, meyakinkan direktur bahwa Hits akan mengurus semuanya. Ia kemudian menghubungi manager artis itu dan memerintahkannya untuk membawa artis itu, Kwanghee, ke kantor sesegera mungkin.
Donghae pergi ke kantornya, Eunhyuk mengikuti di belakangnya. Donghae melonggarkan dasinya dan dua kancing teratas dari kemejanya saat menyadari Eunhyuk sedang mengamatinya.
"Apa?" Donghae duduk di kursinya kemudian menyalakan komputernya.
"Kau sedang dalam mood yang baik," teliti Eunhyuk. "Aku tak percaya kau bisa menyelesaikan semuanya dengan tenang. Tadi aku berpikir kau akan memerintahkan untuk memenggal kepala Kwanghee setelah dia datang ke kantor."
Donghae meringis sambil membereskan kertas-kertas di mejanya ke dalam sebuah wadah file.
"Apakah ada hubungannya dengan ini?" Goda Eunhyuk sambil menunjukkan ponselnya pada Donghae. Donghae meliriknya dan melihat gambar dirinya yang sedang memeluk Dara di Lotte World dengan tajuk berita CEO SP DAN HITS ENTERTAINMENT TERTANGKAP SEDANG BERSENANG-SENANG DI LOTTE WORLD SETELAH BERITA PERCERAIAN. Mungkin itu saat ia sedang menenangkan Dara.
"Ada sesuatu di berita," kata Eunhyuk sambil mengetikkan sesuatu di ponselnya. "Dan sungguh aku tidak ingin merusak kebahagiaanmu tapi... kau perlu tahu, komentar-komentarnya benar-benar sangat tidak baik."
Donghae kembali menata kertas-kertas di mejanya. "Siapa yang peduli mengenai komentar-komentar itu? Apakah aku terlihat seperti seorang selebritis oleh para media sehingga mereka menghabiskan waktu untuk semua itu? Atau Dara?"
"Itulah apa yang kupikirkan. Tapi lihat ini." Eunhyuk menunjukkan ponselnya lagi. Alis Donghae berkerut saat ia melihat gambar Jiyong yang meninggalkan rumahnya. Gambarnya sangat blur namun siapapun bisa menebak siluet selebriti terkenal itu.
JIYONG MENGUNJUNGI MANTAN PACARNYA. Begitulah tajuk beritanya.
Donghae merasa mood baiknya hilang. Ia tidak repot-repot membaca apa isi berita itu.
"Apakah ini benar?" tanya Eunhyuk.
Donghae tidak menjawab dan hanya berdiri di sana, tangannya yang sedang merapikan mejanya yang berantakan berhenti. Ia tahu apa yang mampu dilakukan oleh media. Ia tahu bagaimana media menyebabkan banyak masalah hanya karena sebuah hal simpel yang kemudian berakhir dengan orang-orang yang mempercayainya.
Eunhyuk menggelengkan kepalanya. "Semua yang mereka cetak. Apakah kau ingin kita menuntutnya?"
Donghae menggelengkan kepalanya. "Itu hanya akan memperburuk semuanya. Biarkan saja."
"Well,mereka pikir skandal Kwanghee hanyalah untuk menutup-nutupi ini," kata Eunhyuk.
"Apa?" kata Donghae tak percaya.
"Komentar-komentar yang membenci kalian berdua benar-benar luar biasa. Dan kau lebih baik tidak membiarkan Dara membacanya. Komentar tentangnya hampir seperti terror mati dari fans Jiyong. Mereka kira Dara mempermainkannya lagi, meminta simpati Jiyong karena kecelakaannya. Tidak ada yang tahu kalau Dara amnesia. Bagian paling buruknya adalah, mereka pikir kalau kau terlibat semua ini dan kalian berdua memperdaya Jiyong karena kalian membutuhkannya untuk mendapatkan keuntungan dan berita mengenai perceraian kalian adalah sesuatu yang kalian berdua rencanakan sehingga Jiyong mau kembali lagi pada Dara. Ini gila."

KAMU SEDANG MEMBACA
Only You (Indonesian Translation) - COMPLETED
FanficDara terbangun di sebuah rumah sakit dengan 15 tahun hidupnya hilang dari ingatannya. Dari seorang gadis sederhana dan ceria yang sedang berusaha menamatkan sekolahnya, ia terbangun menjadi seorang CEO dari salah satu perusahaan hiburan musik terbes...