Di usia yang menginjak ke duapuluh satu, aku diharuskan memiliki kekasih.
Ah tidak, lebih tepatnya dituntut untuk memiliki suami.Yang benar saja, bahkan karirku baru berjalan dua tahun, dan kini aku akan membuat mimpi masa kecilku menjadi kenyataan.
Menjadi famous, itulah alasan satu-satunya yang membuatku bertahan pada kesendirianku saat ini.Aku seorang wanita, public figure dan menjadi seorang single adalah tuntutan pekerjaan yang harus aku patuhi.
Aku tidak akan menyia-nyiakan apa yang sudah aku impikan dari kecil.
Tapi ayah dan ibuku selalu saja bertanya tentang siapa kekasihku.
Aku selalu menjawab bahwa aku masih betah sendiri. Aku ingin fokus pada pekerjaanku dan belum siap untuk memiliki pendamping saat ini.
Tapi apa yang aku dapat atas jawaban yang aku beri?" Kalo kamu masih sendiri sampai adik kamu wisuda,Mama dan Papa akan kirim kamu ke Jepang dan tidak mengijinkan kamu pulang sebelum kamu memutuskan untuk menikah! "
What the hell??
Ancamankah?
Gila, aku sampai geleng kepala atas konsekuensi yang akan aku dapat dari kedua orangtuaku jika aku melanggar peraturan mereka.Lagi pula, mereka tahu bahwa aku ini seorang artis. Muncul di televisi dan sering diundang ke acara-acara favorite, tapi kenapa mereka tidak mau mengerti juga?
Saat aku mencoba menjelaskan maka hanya satu alasannya." Kamu nggak perlu capek-capek cari uang buat biaya'in hidup kamu. Harta papa kamu masih bisa buat penuhin semuanya bahkan sampai kami punya cicit nanti! "
Oh Tuhan, katakan padaku alasan apa lagi yang harus aku ucapkan pada mereka yang perintahnya tidak bisa aku bantah?
Ayahku memang kaya, siapa yang tidak mengenal beliau?
Ibuku seorang sosialita yang hampir setiap minggu jalan-jalan bersama teman-temannya.
Aku?
Tentu saja aku bekerja dengan membintangi beberapa iklan, ftv, diundang di reality show, bahkan kini aku sedang melangsungkan syuting sebuah film di rumah produksi terkenal.Oh iya, aku melupakan adikku. Aku dan dia hanya beda satu tahun. Jarak yang dekat bukan?
Kata ibuku, kehadirannya karena tidak sengaja.
Aku selalu tertawa jika membayangkan adikku itu lahir hanya karena kesalahan orangtuaku.
Kita tahu bukan fungsi dari keluarga berencana yang dilakukan pemerintah untuk apa.
Jarak satu tahun bukanlah jarak yang disarankan untuk kembali memiliki seorang anak.
Tapi tak apa,kata ibuku walau ketidaksengajaan itu,mereka tetap bahagia.Omong-omong, ibuku memberiku syarat agar aku sudah harus memiliki kekasih disaat adikku lulus kuliah, berarti aku hanya memiliki waktu tiga bulan untuk mendapatkan itu.
Bagaimana caranya?
Aku berpikir keras sampai terkadang aku tidak fokus dalam pekerjaanku dan itu membuat sutradara di film yang aku bintangi berulang kali menegur kesalahanku, baik dari penghapalan script atau expressiku yang katanya tidak sesuai dengan yang dia inginkan.Frustrasi?
tentu saja, tapi aku sadar bahwa setiap masalah selalu memiliki jalan keluar.
Sahabat yang tahu permasalahanku hanya memberi petuah " Yuki, lo kan artis. Lo Terkenal dan pasti banyak yang suka sama lo, terus susahnya cari pacar buat lo itu apa?
Noh,, lawan maen lo di beberapa ftv yang lo bintangi juga ada tuh yang suka sama lo. Yang jadi permasalahannya itu bukan dimereka. Tapi lo sendiri.
Lo masih betah sama kesendirian lo dan lo menutup diri buat orang lain masuk dalam kehidupan lo "Ya, dia memang benar,
Aku sadar jika aku sendirilah yang tidak menginginkan memiliki kekasih dan menutup diri. Obsesiku untuk menjadi terkenal sudah membuat aku lupa memikirkan hal itu.Tapi sekali lagi, masalah ini pasti ada jalan keluarnya.
Jika dalam hubungan serius dan nyata aku belum siap, maka jika hubungan ini hanya sebuah fiktif?Siapa takut?
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacar sewaan? (✔)
FanfictionGara-gara dituntut untuk segera memiliki suami, seorang aktris muda keturunan Jepang harus menyewa seseorang untuk menjadi pacarnya. Namun seiring waktu, perasaan itu berkembang menjadi hal yang nyata. Hingga takdir membawa mereka pada kehidupan ma...