Ruangan dengan dinding yang dilapisi cat warna putih merata itu terasa asing.
Nyeri tulang kaki dan punggung terasa sangat menyakitkan saat seseorang yang sudah dua hari itu tidak sadarkan diri kini mulai membuka matanya pelan.
Bau obat menyeruak hingga bunyi-bunyian asing masuk dalam indra penciuman dan pendengaran secara bersamaan .Ia melihat sekeliling, lalu fokus pada seorang gadis tak asing duduk pada kursi di seberang sana dengan mata terpejam.
Ia merintih pelan saat hendak duduk karena merasakan rasa yang lebih nyeri dari sebelumnya.
Mata itu terpaksa terpejam kembali mengingat kapan terakhir kali ia sadar.
Hanya sekelebat cahaya yang dengan cepat bagai kilat menyambar tubuhnya dan ia tidak sadarkan diri. Ya, ia tersadar bahwa itu adalah kecelakaan.
Kecelakaan yang terencana.Matanya kembali terbuka dan melihat kembali pada satu objek. Napasnya mulai naik turun, merasa takut dan terancam. Ingin rasanya teriak meminta tolong, mengatakan pada orang-orang di tempat ini jika dirinya sedang dalam bahaya.
Sebuah pergerakan pelan terjadi pada objek yang ia lihat itu dan sukses membuat rasa takutnya membuncah hebat.
" Mas, Mas Doni sudah sadar. Alhamdulillah Ya Allah. "
Gadis yang menjadi objek penglihatannya itu bersyukur dengan raut muka yang bahagia. Lalu mulai berdiri dan melangkah pelan menuju ke arahnya." Emily, saya tidak akan mengatakan apapun pada orang-orang tentang semuanya. Saya mohon lepaskan saya. Saya hanya ingin menemui anak saya. Saya mohon Ly"
" Mas, maksud Mas apa? Saya nggak ngerti " tanya Ily bingung. Sedang lelaki yang masih dengan posisi tidur itu makin ketakutan.
" Emily, saya rela menyerahkan semuanya asal kalian melepaskan saya. Saya mohon. " ucapnya lagi. Raut ketakutan sangat kentara hingga pikiran Emily mulai menerka.
Kayaknya ada yang nggak beres.
" Mas, saya minta Mas tenang. Saya nggak akan apa-apain Mas Doni. Saya janji. " ucap Emily meyakinkan.
Doni mulai tenang, deru napasnya mulai teratur dan kembali merebahkan tubuhnya yang masih terasa sakit.
" Saya nggak ngerti kenapa Mas Doni ada di sini? Bukannya Mas masih di Surabaya? "
" Emily, saya yakin kamu tau alasannya. Saya mohon jangan ganggu hidup saya lagi. Al dan Maia, saya juga mohon, kamu lepasin mereka. Saya sudah melakukan apa yang kalian minta. Jangan ganggu hidup kami lagi Emily. Saya sudah rela memberikan semua harta saya, maka bebaskanlah saya. "
Ungkapan panjang lebar itu membuat Ily sangat bingung. Apa maksud dari ucapan kakak iparnya itu dengan tampang serius dan ketakutan yang luar biasa.Apa ini masih berhubungan dengan kecelakaannya?
Lalu maksudnya untuk membebaskan dan tidak mengganggunya?Oh tidak, sepertinya banyak rahasia yang tersembunyi di sini.
" Mas, saya jamin Mas akan aman di sini. Saya hanya perlu Mas menjelaskan semuanya. Termasuk kenapa Mas ada di Jakarta. Saya akan mudah untuk mengerti itu semua jika Mas menjelaskan dengan tenang. Saya mohon! "
" Baiklah. Tapi kamu harus bersumpah untuk melepaskan kami. "
" Ya. "
*******
" Bodoh. Kamu pikir, kesempatan itu akan datang lagi? Tidak Alyssa, saya yakin Al punya rencana."
" Maafkan saya Bu"
" Kalau kamu tidak bisa membuat Yuki dan Al berpisah, buat kembali rencana baru. Atau benar-benar pisahkan mereka di alam berbeda. "
" Apa maksud Ibu? "
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacar sewaan? (✔)
Fiksi PenggemarGara-gara dituntut untuk segera memiliki suami, seorang aktris muda keturunan Jepang harus menyewa seseorang untuk menjadi pacarnya. Namun seiring waktu, perasaan itu berkembang menjadi hal yang nyata. Hingga takdir membawa mereka pada kehidupan ma...