Part 36 : Secercah Harapan

1.1K 171 15
                                    

Pesta masih berlanjut. Beberapa orang masih berdiri dengan minuman di tangan.
Hingga waktunya sesi foto-foto,  beberapa kenalan mengajak keduanya berdiri di satu frame yang sama. Namun, mengingat hubungan yang belum juga membaik, Yuki memilih berfoto terpisah dengan Al.
Bahkan pertanyaan "kenapa" dari teman-teman mereka, tidak membuat Yuki bersedia melakukan permintaan sebagian besar rekannya itu.

AL Masih dibakar api cemburu, ia berusaha keras berpaling dan membiarkan Yuki melakukan apa saja yang dikehendaki. Ungkapan kekesalannya sudah keluar saat di toilet tadi. Tentang cinta dan kepercayaan. Jika memang Yuki mencintainya, Yuki tidak akan meragukan dirinya.

Vebby datang tiba-tiba, tersenyum pada Al lalu menepuk bahunya.

" Lo sabar ya,  " ucapnya tiba-tiba.

Al hanya tersenyum menanggapi ucapan Vebby.

" Kakak gue itu cuma nggak suka ada orang yang meremehkan impian orang lain. Dia nggak bener-bener marah kok sama lo. Dia cuma pengen lo minta maaf sama Alyssa karena di matanya, lo udah ngerendahin impiannya Alyssa. "

" Kalo gue minta maaf, berarti gue ngaku kalo gue salah! " ucap Al tak terima.

Vebby menggeleng. " Orang licik itu harus dilawan dengan cara licik juga,  Al.  " Al menautkan kedua alisnya bingung.  Licik?

" Lo tau sesuatu? " tanya Al penasaran. Vebby mengangguk dan tersenyum kembali.

Flashback on

" Hallo, Vebb. Gue nggak tau harus cerita apa nggak. Tapi ini menyangkut Yuki. "

" Apa sih lo Ly? Nelpon gue tengah malem. Cerita yang bener. Gue nggak ngerti " jawab Vebby dengan suara parau khas orang baru bangun tidur.

" Hubungan Yuki dan Al dalam bahaya Vebb. Kalo gue bilang Alyssa itu jahat, lo percaya nggak? " jelas Ily langsung dengan serius.

" Alyssa?" tanya Vebby meyakinkan. Kini kedua matanya sudah terbuka sempurna.

" Coba jelasin. Jahat gimana? "  tanya Vebby penasaran.

" Gue belum yakin kedatangan Alyssa itu masih ada sangkut pautnya sama kak Sharine atau nggak. Tapi setelah Al jelasin tentang Alyssa di masalalu, itu semua jadi masuk akal. " jelas Ily.

" Sharine?  Orang yang udah manfaatin lo dan nyelakain Papa gue itu? " tanya Vebby penasaran. Topik berubah menjadi menarik saat nama yang ia benci masuk dalam perbincangan. Nama yang sudah membuat penderitaan Papanya yang beberapa waktu lalu harus dirawat karena koma dan lumpuh setelah sadar.

" Iya,! "

Flashback off

" Ily udah ceritain semuanya sama gue. Dan gue percaya sih. Karena kebetulan, feeling gue ke tu cewek agak aneh dari awal. "

" Aneh gimana? " tanya Al bingung.

" Kita ngobrol di tempat lain. " ajak Vebby.

***

Kini mereka sudah berada di halaman gedung yang kebetulan sedang sepi. Duduk pada kursi besi berwarna putih yang panjangnya bisa menampung empat orang untuk duduk.

" Kita ketemu di Puncak, dia sendirian dengan alasan ditinggal sama bis cuma gara-gara ambil boneka kesayangannya yang ketinggalan di Villa.  Terus pas liat muka lo pertama ketemu dia, gue udah ngerasa aneh. " ucap Vebby memulai obrolan.

" Ah ya, satu lagi. Kalo emang boneka itu penting, kenapa harus ketinggalan di tas kakak gue, kecuali dia emang pengen ada pertemuan selanjutnya sama kakak gue.  " jelas Vebby lagi.
Al mengangguk dengan pemikiran yang Vebby tuturkan.
Penjelasan sederhana, namun, masuk akal.

Pacar sewaan? (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang