Part 10 : First kiss

1.9K 250 12
                                    

Benar jika ada orang yang berkata bahwa hasil tidak akan menghianati usaha.
Usaha yang dilakukan Al berbuah manis saat sang Sutradara mengangkat jempolnya tanda puas pada Al setelah take selesai.

" Ini yang saya mau, natural.
Progress kamu cukup baik, dan improve kamu juga bagus. tingkatkan! " ucap Findo,selaku sutradara yang merasa puas karena Syuting kali ini berjalan sesuai keinginannya.
Adegan mesra yang Al perlihatkan saat dirinya bersama Yuki di depan kamera tadi sangat berkesan.
Bagaimana tidak, yang seharusnya terjadi hanya ciuman pada kening tapi justru Al mencium ditempat lain.
Al baru saja mengambil ciuman Yuki

Flashback

Adegan sebelumnya.

" Kamu nggak akan pernah sadar kalo sebenarnya permasalahan kita itu bukan jarak. Tapi aku yang bosen sama janji kamu. Kamu nggak pernah berubah walau kamu janji berkali-kali sama aku Dan! "
Tangisan itu pecah karena sudah terlalu lama tertahan di pelupuk mata gadis yang mengerang kesal pada kekasihnya.

Lelaki itu meraih gadisnya dalam dekapan. Gadis itu berontak, namun karena tenaga lelaki itu lebih kuat, ia bisa mengendalikannya dengan sebaik mungkin tanpa menyakiti.

" Aku tau ini semua salah aku, maka dari itu aku ke sini buat bawa kamu kembali. Please! "
Mohonnya dengan penuh harap,
Air mata itu keluar dengan sendirinya saat melihat kekasih tersayangnya menangis, rasanya jika waktu bisa diulang, ia tidak akan pernah berbuat demikian.
Memberi luka yang akan berbekas dalam hati, dan menyiram kembali dengan garam saat luka itu belum kering.
Perih dan sakit sudah pasti, namun keistimewaan yang dimiliki kekasihnya itu yang membuat ia sanggup bertahan hingga sekarang.

Gadis dalam pelukannya diam, mencoba tenang mengendalikan hatinya yang mungkin akan merasa kesal kembali.

Lelaki itu melepas pelukannya, memegang kedua bahu gadisnya, meminta perhatiannya, lalu berkata " will U marry me "?

Gadis itu terkejut bukan main,matanya melotot seakan ingin keluar dari tempatnya.
Menerawang apakah ada kebohongan di sana, namun tidak, yang dikatakan lelaki di depannya itu adalah kejujuran.

" Will you marry me Cinta Ranjani? "
Pertanyaan yakin itu dilontarkan kembali.

" Apa maksud ini semua Zidane? "

" Aku emang nggak bisa janji buat kamu selalu bahagia Cinta, tapi aku akan berusaha bikin kamu nggak terluka. Kamu boleh Pegang janji aku! " lelaki itu mengeluarkan sebuah kotak yang sebelumnya memang sudah disiapkan sebelum lamarannya, ia membuka kotak itu dan menunjukkan pada gadis di depannya.

Hening, Zidane menunggu jawaban Cinta dan berharap jawaban yang diberikan sesuai harapannya.

Cinta membuang napas dan terlihat lebih tenang dari sebelumnya, menariknya kembali lalu mengangguk.
Ia mengangkat tangannya di depan orang yang baru saja melamarnya,

" Tolong pasangkan! "

Zidane senang bukan main, meraih cincin dalam kotak itu dan memasangkan pada jari manis Cinta.

Ia kembali memeluknya dengan bahagia berteriak layaknya orang yang baru mendapat door prize rumah mewah saja.

" Thanks God "
Ucapnya bersyukur.

Suasana mulai tenang, kedua tangan itu saling bertautan tak mau dipisahkan walau sebentar saja,

" Kamu tau, apa yang bisa buat aku jadi orang yang bodoh? "

" Nggak! " jawabnya menggeleng.

" Yakin nggak tau? " tanyanya menyelidik.

Gadis itu menatap mata kekasihnya dalam, tersenyum lalu mengangguk.

Pacar sewaan? (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang