Satu

7.3K 208 7
                                    

Gadis itu melangkah santai melewati lorong-lorong sekolah sambil sesekali mengedarkan pandangannya. Sepertinya ada yang sedang ia cari. Hari itu masih pagi. Sekolah pun masih sepi. Setelah lama berkeliling sekolah, langkahnya terhenti. Sepertinya ia menemukan apa yang ia cari. Pandangannya tertuju pada seseorang yang sedang duduk di salah satu bangku taman. Sepertinya orang itu tengah sibuk dengan buku yang ada di tangannya.

"Ify! Ya ampun, gue nyariin lo tau!", seru gadis itu sambil menepuk pundak orang yang dicarinya itu. Orang yang dipanggil Ify itu sontak mengangkat kepalanya dan menghentikan aktivitasnya. Ia hanya tersenyum lalu memberi isyarat gadis itu untuk duduk di sebelahnya.

"Kok lo cuma senyum aja sih? Lo tau nggak sih, gue nyariin lo dari tadi. Waktu gue ke kelas, cuma ada tas lo doang di meja, tapi orangnya entah kemana", ujar gadis itu.

"Yah, abisnya gue bosen di kelas, nggak ada orang sih. Makanya gue ke sini, sekalian nerusin kerjaan gue", katanya sambil membenarkan letak kacamatanya, lalu menutup sebuah buku yang ada di tangannya.

***

"Ke kantin yuk, Fy! Gue laper", ajak Via pada Ify saat bel istirahat berbunyi.

"Duh, gue dipanggil wali kelas nih, lo duluan aja deh. Ntar kalo sempet gue nyusul", jawab Ify. Via mengangguk dan segera melesat ke kantin. Sementara Ify segera melangkah menuju ruang guru.

Ify sedang sibuk menulis di papan tulis ketika Via datang dari kantin. "Lo nulis apaan sih Fy?", tanya Via. Ify tak menjawab dan terus melanjutkan pekerjaannya. Setelah itu, ia menghampiri Via di bangkunya.

"Itu tuh, jadwal ujian buat semester ini", kata Ify setelah ia duduk di kursinya. Via nampak terkejut membaca tulisan yang ada di papan tulis.

"Lo nggak salah Fy?" Ify tak menanggapinya dan kembali duduk di kurisnya.

"Beuh, kalo gini caranya bisa kurus gue. Coba deh lo liat jadwal ujian hari pertama, kimia sama matematika. Lengkap sudah. Nggak kira-kira juga nih guru bikin jadwal", ujar Via sambil menunjuk jadwal pelajaran di depan. Ify terkekeh mendengarnya.

"Yah, nikmatin ajalah, biar yang susah-susah cepet berakhir. Kan bersusah-susah dahulu bersenang-senang kemudian", ucap Ify menanggapi kata-kata Via dengan santainya.

"Oya, nih gue beliin makanan buat lo. Tadi kan lo nggak sempet ke kantin. Pasti lo laper", kata Via sambil menyerahkan bungkusan plastik di tangannya ke Ify.

"Ah, lo tau aja. Thanks ya. Lo emang sahabat gue yang paling baik. Ya... walaupun kadang suka nyebelin, cerewet, suka marah-marah nggak jelas, terus..."

"Eh, eh, lo mau muji apa ngeledek sih??!! Kok nggak ada bedanya?", Via bersungut-sungut.

"Ya... sekalian gitu... ", jawab Ify sambil memamerkan deretan gigi putihnya.

***

Minggu ini merupakan minggu terakhir belajar aktif sebelum ujian semester minggu depan di mulai. Rasa jenuh menghinggapi diri mereka. Seperti siang ini di kelas Ify, mereka harus berkutat dengan pelajaran fisika yang cukup membosankan. Cuaca panas membuat mereka semakin tidak berkonsentrasi. Alhasil, materi listrik statis yang disampaikan pak Hadi tak terekam dengan baik di otak mereka.

Suara bel pulang sekolah terdengar begitu menenangkan. Anak-anak kelas segera membereskan buku-buku mereka tanpa memperhatikan lagi guru yang masih menjelaskan di depan. Setelah pak Hadi mengakhiri pelajaran hari ini, semua anak langsung bergegas meninggalkan kelas yang sudah terasa begitu sesak dan panas itu.

"Fy, malem ini gue nginep tempat lo ya? Ini kan malem minggu. Gue udah bilang kok sama orang tua gue", kata Via saat ia dan Ify keluar kelas.

Ify mengangguk saja.

DEKAT (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang