Hari ini kedua kalinya aku bersama dengan Biru di rooftop sekolah.
Masih dengan alasan yg sama, dan tujuan yg sama. Mencari keberadaan Ruby.
"Kakak belum ada kabar??" Aku bertanya padanya dan dia hanya menggelengkan kepalanya lesu.
"Aku tadi udah tanya pihak sekolah,tapi mereka ga mau jawab. Mereka hanya mengatakan itu adalah urusan sekolah dan muridnya."
"Alasan yg ga masuk akal banget kan Jingga"
Kami berdua terdiam cukup lama, sama sama sibuk dengan pikiran masing masing.
Entah apa yg Biru pikirkan,ekspresinya datar dan kaku.
Setelah cukup lama kami terdiam,Biru memutuskan untuk kembali ke kelas. Aku mengikutinya turun dari rooftop.
Saat perjalanan menuju ke kelas aku menyuruh Biru untuk langsung saja kembali ke kelasnya. Awalnya dia menawarkan diri untuk mengantarku ke kelas.
Aku ingin pergi ke perpustakaan sebentar untuk mengembalikan buku.
Hari itu sepertinya perpustakaan sedang sepi,karena hanya ada beberapa murid saja yg ada di sana,entah itu murid yg benar benar sedang membaca ataupun murid yg tengah berpacaran.
Apa perpustakaan itu tempat untuk berpacaran,sungguh miris kelakuan murid zaman sekarang.
Saat hendak mengembalikan buku ke tempat asalnya,aku melihat sosok yg berdiri tegap membelakangiku.
Sosok yg sama persis seperti yg aku lihat saat melihat Ruby terakhir kalinya.
Iyaa aku sangat yakin,itu dia. Mulai dari rambutnya,sepatunya dan tampak belakang tubuhnya.
"Sepertinya aku harus bertanya padanya" aku bertekad untuk mengetahui siapa sebenarnya dia dan apa hubungannya dengan Ruby.
"Maaf.." Aku menegurnya.
Dia membalikan badannya dan menatapku. Dan satu yg bisa aku lihat dengan jelas adalah matanya berwarna indah. Seindah mata Biru. Tapi dia berwarna hazel.
"Loe kenal gue?"
Satu kata yg terlintas di benakku, dia bukan asli Bali. Mengingat bahasanya yg pakai loe gue kayak anak jakarta atau sekitarnya.
"Loe kenal gue" dia bertanya sekali lagi,tapi yg sekarang dia tampak menatap aku intens.
"Hmm..eee..itu..apa". Kenapa aku jadi gugup gini ya.
"Aku ma-..."
"Loe mau kenalan sama gue??dari tadi kek."
Apa...?? Dia bilang apa?? Siapa yg mau kenalan. Ganteng ganteng kepedean.
"Gue Langit, anak kelas 1E . Loe???"
"Namanya Langit ternyata" gumam gue.
"Loe ngomong apa??" Tanya nya semakin mendekatkan dirinya ke arahku.
Aku sedikit merasa risih dengannya. Tatapannya apa lagi. Matanya seperti menyiratkan sesuatu yg aneh tapi aku ga tau apa itu.
"Ga ad ngomong apa,aku balik ke kelas ya"
Aku ga kuat terusan berada dekat sama dia,auranya membuat aku lemas dan ga karuan.
Saat berbalik dan hendak meninggalkannya. Dia memegang lenganku dan menarikku ke arahnya.
Dan sekarang posisinya aku berada dalam dekapannya.
"Ka..ka..mu mau apa??"
"Tadi loe mau tau nama gue,saat gue yg mau tau nama loe, loe nya malah pergi"
Dia mendekatkan wajahnya ke arahku. Sungguh gila lelaki ini.
"Nama loe siapa?"
"A..aku... Jingga"
Setelah aku menjawab pertanyaannya, dia melepaskan dekapannya dan berjalan melewatiku."
"Nama loe bagus,,loe juga cantik,,gue tertarik sama loe " ucapnya tanpa menoleh ke arahku.
Aku membalikan badanku dan menatapnya. Yg aku lihat hanya punggungnya entah bagaimana ekspresinya saat itu.
Benar benar gila lelaki itu,bagaimana mungkin dia bisa berbuat seperti itu padaku.
Tapi sungguh,tubuhku bereaksi sangat aneh saat berada di dekatnya. Seperti tersengat listrik saat dia menyentuhku tadi.
"Ya Tuhan" aku menepuk jidatku.
Bagaimana mungkin aku melupakan apa misiku. Seharusnya aku menanyakan padanya tentang Ruby, tapi kenapa malah kayak gini.
Aku benar benar gila sepertinya. Aku segera meninggalkan perpustakaan dan menuju kembali ke kelas.
ŞİMDİ OKUDUĞUN
Jingga Di Langit Biru
RomanceNamaku Jingga, Aku ingin bercerita tentang kisah perjalanan cintaku. Tentang arti cinta bagiku, Tentang sebuah makna pengorbanan dan juga persahabatan. Lewat buku ini kalian akan tau,bagaimana perasaanku selama ini. Jakarta,01 Oktober 2016