Langit merebahkan tubuhnya di rerumputan. Menutup mata merasakan hembusan angin.
"Aku ga pernah lagi ketemu sama Ruby sejak saat itu. Aku benar benar tidak tau apa yg terjadi dengannya"
Aku sebenarnya masih abu abu antara percaya atau tidak percaya. Dan masih bertanya tanya jika memang bukan Langit siapa yg melakukan hal itu pada Ruby.
"Km ga percaya ya???" Tanya Langit padaku. Dia bangun dan memegang tanganku.
"Aku ga peduli kalau orang lain ga percaya sama aku,tapi aku takut kalau km yg ga percaya." Dia menatapku lekat, aku memandang ke arah matanya dan berusaha mencari kebohongan tapi hasilnya nihil.
"Aku percaya." Jawabku sambil tersenyum. " tapi....." Lanjutku.
"Kenapa?"
"Km harus bisa nemuin siapa yg sebenarnya melakukan hal itu pada Ruby. Kalau ga gitu nanti km terus yg bakalan di tuduh."
"Iyaa...sih..! Tapi aku bener bener ga punya petunjuk apapun!"
Aku berpikir sebentar. Memang benar kejadian itu terjadi begitu cepat. Apalagi setelah itu Langit menghilang tanpa jejak,seolah olah dia memang bersalah.
"Bagaimana dengan Alex?? Teman km yg anterin km pulang itu?"
"Di Jakarta...." Langit tampak berpikir.
"Ayoo ke Jakarta!!" Ajakku.
Sungguh aku benar benar penasaran dengan apa yg terjadi sebenarnya. Aku harus bisa mencari tau kebenarannya. Ini demi Langit!!! Eh...kok demi dia???
Aku memukul kepalaku pelan saat otakku mulai tidak waras.
"Km kenapa??kepalanya sakit???"
Aku hanya menggeleng gelengkan kepalaku.
"Ayo kita ke Jakarta !!!" Ajakku sekali lagi.
"Aku aja yg kesana ya!! Km disini aja. Nanti orang tua sama kakak km khawatir lagi."
"Engga engga!!! Aku bisa cari alasan kok, aku mau ikut pokoknya. Atau jangan jangan km takut ya kalau aku ikut...jadinya kan km..."
"Bukan gitu!!" Langit memotong pembicaaraanku.
"Dunia aku dulu tu bukan dunia yg putih dan terang. Duniaku gelap dan hitam. Rasanya malu kalau aku harus nunjukin seperti apa aku dulu"
"Langit ya tetap Langit.. Kalau malam ya gelap, kalau pagi ya terang. Apapun itu...dan dalam waktu apapun itu aku tetep suka...uppssss!!!" Aku segera menutup mulutku. Bodoh ..aku benar benar bodoh. Kenapa ngomong kayak gitu coba.
Kulihat ke arah Langit dan ternyta dia sedang tersenyum sambil menggigit bibir bawahnya. Manis sekali!!
"Km bilang apa?? " tanyanya sambil menaik turunkan alisnya,sepertinya dia sedang menggodaku.
"Hmm..e..eng..enggak!! Apaan sih. Udah ah aku mau pulang! Nanti Abi marah kalau aku ga pulang!!"
"Kan ini belum jam pulang??kan kita cabut tadi dari sekolah?"
"I...i..iya aku mau pulang aja... Kan bisa bilang kalau pulang lebih awal. Udah pokoknya aku mau pulang.!!! Kalau km ga mau anter biar aku naik taksi aja.!!"
"Iyaa iyaa ayo pulang. Biasain dulu wajahnya. Jangan merah gitu nanti aku di kira ngapa ngapain km lagi."
Aku terkejut mendengar ucapannya, segera menutup pipiku. Memalukan!!!
Langit berjalan meninggalkan aku,masih bisa kudengar suara kekehannya.
ŞİMDİ OKUDUĞUN
Jingga Di Langit Biru
RomanceNamaku Jingga, Aku ingin bercerita tentang kisah perjalanan cintaku. Tentang arti cinta bagiku, Tentang sebuah makna pengorbanan dan juga persahabatan. Lewat buku ini kalian akan tau,bagaimana perasaanku selama ini. Jakarta,01 Oktober 2016