Apa yg sebenarnya terjadi

32 0 0
                                    

Malam harinya,aku melihat Abi berdiri di halaman belakang. Dia terlihat sangat kacau,seperti sedang dalam masalah yg berat. Aku merasa dia sedang membutuhkan ku.

"Bi..."

Dia menoleh ke arahku kemudian tersenyum.

"Kok belum tidur?"

Aku hanya menggelengkan kepalaku saat dia bertanya.

"Km kenapa Bi??"

"Kenapa gimana??"

"Kok akhir akhir ini km jadi pendiam?? Biasanya km selalu cerewet?"

Dia mengalihkan pandangannya ke depan,sama sekali tidak memjawab pertanyaanku. Dia berjalan menuju ke arah kolam renang.

"Km pernah ga punya rahasia ??" Aku mengerutkan keningku mendengar pertanyaan Abi.

"Maksudku km pernah ga punya rahasia besar yg sama sekali ga ad orang yg tau?" Tanya nya lagi.

"Engga..aku kan apa apa cerita sama km, km pasti punya rahasia ya Bi?? Ceritain dong sama aku!"

Dia hanya tersenyum dan berlalu meninggalkan aku tanpa menjawab perkataanku. Aneh sekali dia hari ini.

********

Pagi harinya aku berangkat sekolah mengendarai mobil sendiri. Pagi pagi Langit mengirim pesan untukku,dia ingin meminta maaf kepada Abi karena kejadian kemaren,tapi aku melarangnya. Sepertinya ini bukan waktu yg tepat mengingat Abi akhir akhir ini seperti sedang dalam mood yg tidak baik.

Sesampainya di sekolah , aku melihat Biru berdiri di samping motornya. Sepertinya dia sedang menunggu seseorang.

Aku memarkirkan mobilku dan menghampirinya.

"Km ngapain disini?" Tanya ku.

"Aku nunggu km.." Jawabnya sambil tersenyum.

"Nunggu aku??kenapa???"

"Jinggaa!!!!"

Ruby datang menghampiriku,sepertinya dia juga baru datang. Begitu di dekatku dia langsung merangkulku sambil tersenyum.

"Kayaknya lagi seneng banget??" Tanyaku pada Ruby.

"Ehh engga juga sih,,hehhee"

"Hai Biru..." Ucap Ruby menyapa Biru.

Aku melihat ke arah Biru,dan sepertinya dia sama sekali tidak berniat menjawab salam Ruby.

"Aku duluan Jingga!" Biru meninggalkan kami berdua, maksudku Aku dan Ruby.

"Dia masih kecewa sepertinya" ucap Ruby.

"Km ceritain dia semuanya?"

"He em...kecuali bagian aku aborsi!! Hanya aku,kamu sama Langit yg tau"

"Km putusin dia??"

"Iyaa kemaren pas pulang sekolah, dia menghampiriku ke ruang Uks,dia mengantar ku pulang. Saat itu aku mengatakan semuanya."

Flashback.

POV RUBY

Perutku benar benar sakit sekali,sepertinya anakku sedang menghukum perbuatan ibunya.

Saat aku sedang berusaha mengambil gelas air di meja samping tempat tidurku , pintu UKS terbuka. Disana aku melihat Biru sedang berdiri dengan wajah khawatir.

"Km kenapa By??" Dia berjalan menghampiriku dan membantuku mengambil gelas.

"Aku gapapa" ucapku setelah menegak segelas air.

"Gpp gimana!! Km pucat banget, kita ke dokter aja ya"

"Ga..ga.. Aku gpp Biru."

Aku bisa melihat dia menghela nafasnya seperti kecewa atau entahlah aq tidak tau.

"Biru....." Panggilku saat dia masih sibuk dengan pikirannya.

"Iyaaa...kenapa Sayang??"

Kata kata putus sudah siap terlontar dari mulutku tapi ntah kenapa tiba tiba aku merasa kasian melihatnya, sebenarnya dia adalah cowok yg baik dan begitu lembut. Jika saja aku tidak terjebak dengan Langit dan semuanya sudah aku pastikan aku akan berusaha mencintainya.

"Aku.....hmmm..aku mau putus"

Sedetik setelah aku berhasil mengucapkan kata itu aku menutup mataku. Aku merasa tidak tega melihat ekspresinya.

Kurasakan seseorang menggenggam tanganku.

"Kenapa??apa salah aku?" Tanya Nya lembut.

"Engga..km ga ada salah apa." Aku menggeleng gelengkan kepalaku.

"Lalu kenapa?? Apa masalahnya? Aku bener bener sayang sama km By,maaf kalo aku punya salah sama km!"

"Engga Biru,ini bukan salah km.. Aku yg salah,aku yang bawa km masuk ke kehidupan aku."

"Aku sendiri yg memang ingin masuk By,,apa yg salah dengan itu semua?"

"Km ga ngerti Biru,aku-.."

"By...jgn ngomong kayak gini lagi ya...maafin kalo aku salah."

"Biru..kumohon mengertilah,aku ga bisa lagi menjalani semua ini"

"Iyaaa tapi kenapa???

"Aku...menyukai orang lain Biru"

Dia sepertinya terkejut mendengar perkataanku. Aku menatap ke arahnya sekilas dan kembali menundukan kepalaku. Jujur aku takut melihat sorot matanya yg sekarang,seperti tersimpan amarah.

"Siapa????!!" Ucapnya datar.

"Langit.."

"Langit???" Dia terlihat seperti berpikir.

"Langit?? Cowok yang biasanya sama Jingga??? "Tanya nya.

"Bukan...Jingga dan Langit tidak ada hubungan apa apa,Jingga menyukaimu Biru."

Biru kembali terkejut mendengar perkataan ku lagi.

"Km apa apaan sih By,,Jingga itu teman km,dan tentu dia juga teman aku,iyaa aku memang dekat dengan Jingga saat km menghilang tapi itu semua karena aku membutuhkan bantuannya untuk memcarinya, ga lebih dari itu By. Apa kamu cemburu dengan kedekatan aku dan Jingga?? Aku akan menjauhinya "

"Engga Biru,,bukan. Sungguh bukan karena dia. Alasanku hanya Langit,tidak ada hubungannya dengan Jingga."

Biru mendekat ke arahku,matanya memerah. Apa dia menangis??

"Apa kelebihan Langit dibanding denganku? " ucapnya penuh emosi.

Aku hanya menggeleng gelengkan kepalaku.

"Lalu apa??hah???!! Apa yg membuat km membuang aku demi dia." Ucapnya lantang.

"Karena dia sudah memiliki aku seutuhnya!!" Ucapku ikut lantang.

"Maksudmu.."

Aku menarik nafas panjangku. Tepat seperti dugaanku Biru tidak akan begitu saja menerima keputusanku. Mungkin memang seharusnya aku mengatakan semuanya padanya.

Jingga Di Langit BiruHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin