Pov Jingga.
"Semua harus kembali ke semula kan Jingga?" Tanya Ruby.
Aku hanya memiringkan kepalaku begitu mendengar perkataannya.
Dia tersenyum kecil dan melanjutkan kembali perkataannya.
"Aku banyak melakukan kesalahan , dan ini sepertinya saatnya aku membuat semuanya kembali normal. Dulu seharusnya aku tidak menerima Biru hanya karena aku mencari sosok Pengganti Langit,maka dari itu sekarang aku melepasnya."
Aku mengerti maksudnya. Aku tersenyum menanggapinya dan kembalu memandang ke depan.
"Dan sekarang yang harus aku kembalikan adalah.....Langit! Mengembalikan Langit kembali ke sampingku. Km akan bantuin aku kan??"
Baiklah,apa sekarang yg harus aku lalukan. Membantunya mengembalikan Langit ke sisinya. Andai aku bisa melakukan itu,sampai saat ini pun aku masih bingung tentang perasaanku kepada Langit. Lagipula bukan Langit pelakunya. Bukan dia yg melakukannya.
"Jingga!!kok bengong sih malahan?"
"Ehh..apa By?? Maaf maaf aku kurang konsentrasi"
"Ihh km mah!! Bantuin aku dapetin Langit lagi. Aku udah ga punya apa apa lagi buat masa depan aku. Aku perlu Langit sekarang,cuma Langit." Ucapnya sendu.
Satu satunya cara untuk mengatasi semua ini cuma menemukan pelaku aslinya. Orang yg membuat semua runyam dan saling silang.
"Iyaa aku pasti bantu kamu!" Ucapku kemudian. Ruby memelukku dan berterimakasih.
"Membantumu menemukan kebenaran Ruby!" Ucapku dalam hati.
•••••••
Pelajaran pertama 15 menit lagi akan berakhir,aku dan Ruby cukup lelah mencatat pelajaran yg di tulis Pak Ridwan di papan tulis.
"Capek banget.." Keluh Ruby.
"Ini guru hobinya nulis kali ya,dari tadi perasaan nyatet mulu." Ucapku.
Teeeeeetttttt!!!!
Aku benar benar bernafas lega begitu mendengar suara bel istirahat. Aku segera membereskan bukuku.
"Kantin yuk Ruby!!" Ajakku padanya. Dia memandangku sekilas dan menggelengkan kepalanya.
"Kenapa??"
"Aku lagi ga pengen makan Jingga,aku mau tiduran bentar di UKS aja,"
"Km sakit?" Tanyaku yg langsung memegang dahinya.
"Bukan yg itu yg sakit tapi yg ini!" Ruby memindahkan tanganku yg semula di dahi kini di perutnya.
Aku terkejut sesaat,tapi kemudian aku mengerti apa maksudnya
"Lebih baik di kontrol deh By,takut kenapa kenapa,"
"Iyaa nanti rencananya pulang sekolah aku mau periksa."
"Aku anter yaa...nanti barengan kesana"
"Engga Jingga,aku ga nyaman kalau perginya sama km,bukan apa apa..cuma aku...." Ruby tampak menunduk sebelum menyelesaikan ucapannya.
"Aku malu..." Ucapnya Lagi.
"Malu kenapa sih,ya ampun km ini!! Aku anter pokoknya nanti."
"Jingga .. Aku mohon" ucap Ruby lirih sambil memegang tanganku.
Aku menghembuskan nafasku dan akhirnya mengangguk mengiyakan permintaannya.
"Ya udah aku ke kantin sendiri deh,aku laper banget soalnya"
"Iyaa...aku abis ini langsung ke UKS"
Aku kemudian melangkah meninggalkan Ruby di kelas.
"Jingga....!"
"Jingga....!"
Aku mendengar dua orang sama sama memanggilku saat aku sedang menuju kantin.
"Langit....Biru!?"
Langit dan Biru yg memanggilku,sesaat mereka saling menatap dengan pandangan musuh yang penuh kebencian. Tapi sedetik kemudian mereka sama sama memalingkan wajahnya.
"Kantin yuk!" Langit mengajakku sambil menarik tanganku.
"Jingga ke kantin sama aku,km pergi aja sama Ruby. Dia kan lebih butuh km" ucap Biru seperti menyindir.
Langit menatap tajam melihat Biru. Sementara Biru hanya tersenyum sinis menanggapinya.
"Dia pergi sama aku," ucap Biru kemudian menarik tanganku yg satunya.
"Dia ke kantin sama gue,!!!!!" Ucap Langit.
"Dia perginya sama aku!!!" Ucap Biru kemudian.
Tanganku di tarik ke arah yg saling berlawanan oleh mereka berdua. Terasa sakit dan panas rasanya.
Aku meringis tapi juga bingung bagaimana cara menghentikannya.
"Jingga pergi ke kantin sama aku,aku ingin membicarakan sesuatu dengannya" ucap Biru.
Aku melepaskan pegangan tangan Biru,dan menarik Langit sedikit menjauh.
"Aku ke kantin sama Biru dulu ya,mungkin ada sesuatu yg penting. Nanti pulang sekolah aku ke rumah km" aku mencoba menjelaskan pada Langit.
Langit memandang ke arah aku dan Langit bergantian,seperti pandangan tidak suka menurutku.
"Jangan selingkuh sama dia ,mengerti!!!" Ucap Langit penuh penekanan. Aku yang mendengar perkataannya itu sedikit merasa kaget. Apa apaan Langit ini. Selingkuh katanya.
"Apaan sih km..."
"Jaga jarak ya pokoknya." Langit mengacak rambutku kemudian berlalu meninggalkan aku.
Tanpa aku sadari aku tersenyum kecil mengingat perkataan Langit barusan. Apa dia sedang cemburu???
Aku kembali mendekati Biru dan kamu bersama sama menuju ke kantin.
"Kalian pacaran??" Tanya Biru tiba tiba.
"Heh?? Apa??"
"Kalian berdua pacaran??"
"Engga kok...kenapa?"
"Jauhi dia,apa km ga tau kalau dia yang membuat Ruby kehilangan segalanya."
"Aku tau..."
"Lalu?? Kenapa tetap dekat sama dia. Dia punya Ruby, km tau itu!"
Aku memilih untuk diam tanpa menjawab perkataan Biru. Suasana menjadi hening selama perjalan kami menuju ke kantin.
"Km makan apa?biar aku yang pesan!" Tanya Biru.
"Ehm aku siomay aja sama es teh"
Biru langsung beranjak untuk memesankan makanan.
Sekitar 10 menit Biru datang membawa semangkok bakso dan sepiring siomay.
"Minumannya bentar lagi di anterin,makan aja dulu"
Aku hanya mengangguk,dan bersiap menikmati siomay pesananku.
"Km mau ngomong apa? " tanya ku.
Biru menghentikan makannya dan mulai memandangku dengan tatapan yang serius.
"Aku mau minta izin sama km!"
"Minta izin untuk apa??"
Aku mengerutkan keningku.
"Minta izin buat dekat sama km!"
Dan seketika itu juga,aku merasa bahwa permasalahan ini semakin rumit.
ŞİMDİ OKUDUĞUN
Jingga Di Langit Biru
RomanceNamaku Jingga, Aku ingin bercerita tentang kisah perjalanan cintaku. Tentang arti cinta bagiku, Tentang sebuah makna pengorbanan dan juga persahabatan. Lewat buku ini kalian akan tau,bagaimana perasaanku selama ini. Jakarta,01 Oktober 2016