Kalau kalian bertanya padaku , apa kejadian yang paling memalukan di dalam hidupmu? Maka aku akan menjawab,hal yg paling memalukan dalam hidupku adalah saat km duduk di mobil cowok dalam kondisi seragam rok km yg bernoda merah.
"Kerumah aku aja dulu ya," Langit membelokan arah mobilnya ke arah lain. Bukan ke arah rumahku.
"Loh kenapa gitu??
"Rumah km masih lumayan jauh,km udah ga nyaman bgt kan?? Rumahku dekat sini"
Iyaa,,dia benar...aku sudah tidak merasa nyaman dari tadi. Tapi bagaimana caranya,aku kan ga bawa pembalut. Percuma juga kan klo ke rumahnya dia.
Mobil Langit tiba tiba berhenti,aku melihat ke arah jendela dan melihat ada supermarket di depan kami.
"Tunggu bentar yaa" Langit melepaskan seatbeltnya dan bergegas keluar menuju supermarket tersebut.
"Mungkin dia ingin membeli sesuatu" pikirku.
Sambil menunggu Langit,aku memutuskan untuk menelpon Abi. Dia bisa marah marah kalau sampe aku pulang telat tanpa memberitahunya.
Aku mendial no telepon Abi,hanya butuh 5 detik dia sudah mengangkat telponnya.
"Halo ....Bi.."
"Halo ,, kok belum pulang km dek??"
"Ini Bie,aku lagi di rumah temen"
"Temen siapa?ngapain disana? Kenapa ga langsung pulang"
"Nanya nya satu satu Bi,izzzhh!!"
Abangku ini bawel sekali ,kalah cewek bawelnya kalau sama dia.
"Aku mendadak bulanan Bie,mumpung temennya rumahnya deket sini aku numpang beberes dulu. Abiz itu aku langsung balik kok"
"Temennya cewek apa cowok"
"Cewek Bi!!! Udah ya aku mau beberes dulu...thaa"
Tanpa menunggu jawaban Abi aku langsung mematikan teleponnya. Nanti keburu dia nanya yg macem macem, aku malah susah bohongnya nanti.
Lagian kalau aku bilang di rumahnya Langit bisa bisa nanti dia nekat jemput aku.
"Sorry ya lama" Langit masuk ke dalam mobil membawa sekresek belanjaan.
"Km beli apa emangnya?" Aku mencoba melihat apa yg dia beli,sepertinya lumayan banyak karena plastik belanjaannya terlihat penuh.
Dan aku kaget saat aku mengeluarkan salah satu barang belanjaannya. Benda yg sangat tidak asing buat aku.
"Pembalut?? Km beli pembalut?" Aku bertanya padanya.
Kulihat dia menggaruk kepalanya. Sambil memandangku.
"Sebanyak ini???" Aku melihat kembali isi plastik belanjaannya dan kalian tau dia membeli sekitar 6 atau 8 bungkus pembalut dengan berbagai macam jenis.
"Aku engga tau km biasanya pakai yg mana,jadi aku beli aja semuanya." Dia kembali menggaruk kepalanya.
"Demi kamu itu loh!! Ini pertama kalinya aku beli kayak gitu"
Aku menatap nya dengan pandangan kaget dan tidak percaya, bagaimana mungkin dia membeli semua ini,maksudku dia kan seorang pria.
Hatiku terasa hangat,saat memikirkan Langit mau membelikan barang barang wanita demi aku.
"Emang km ga pernah beliin ini buat pacar km?"
Aku sengaja memancing dia dengan pertanyaan yg seperti itu. Bisa saja kan dia cuma salah satu dari cowok di luar sana yg modus.
"Kan km calon pacarku."
Aku merasa melayang saat dia mengatakannya. Tapi aku berusaha untuk tetap telihat kalem dan biasa saja.
"Km ga malu beli kayak ginian??" Ucapku mengalihkan.
"Kenapa malu, km tu yg malu nanti kalo km sendiri yg beli tadi!" Jelasnya sambil tersenyum.
Dia menjalankan mobilnya kembali. Sementara aku masih menatap bungkusan belanjaannya.
"Ini bisa buat stock sampe berbulan bulan" gumamku.
Dia benar benar cowok yg luar biasa, Abi aja walaupun aku upahi dengan uang jutaan dia ga akan mau membelikan aku pembalut.
Tidak membutuhkan waktu yg lama, mobil Langit berhenti di depan sebuah rumah.
"Ayo turun"
Langit membukakan pintu ku dan menggandeng aku masuk ke dalam.
Rumahnya besar,halamannya juga luas banyak tanaman tanaman indah yg tertanam disana.
"Kamar aku yg di atas ya, aku ambilin km baju punya kakakku dulu,kayaknya pas buat km." ucapnya sambil mengelus rambutku lembut.
"Kakak km kemana ?"
"Dia di australia sama suaminya,"
"Ohh dia udah nikah?"
"Iyaa...kayaknya masih ada beberapa bajunya yg ia tinggal disini,aku ambilin dulu,km langsung aja ke atas"
Aku menganggukan kepalaku dan berjalan menuju ke lantai atas. Dia sepertinya bukan orang biasa,rumahnya sangat besar dan terlihat mewah. Apalagi barang barang yg ada disini,ini bukan barang yg harganya murah.
"Permisi non!" Seorang Ibu paruh baya berjalan mendekatiku.
"Ini tuan muda menyuruh bibi membawakan ini untuk Non!" Ucapnya sambil memberikannku beberapa baju.
"Kamarnya tuan muda yg itu non,". Bibi menunjuk ke arah pintu yg berada di sebelah kananku.
"Terimakasih ya Bi,,," aku tersenyum tulus.
Aku membuka pintu kamar tersebut, aku terpukau melihat isi kamar Langit.
Sangat luas,warna coklat mendominasi kamar tersebut. Ini sudah seperti kamar kamar raja di film film.
"Ini luas banget," gumamku.
Aku kembali menutup pintunya,dan mengabaikan keterpesonaan ku pada kamar ini. Aku memilih untuk segera berganti pakaian.
Dia memberi ku 3 pasang pakaian, dan semuanya sangat indah . Aku mencoba ketiga nya semuanya terlihat bagus di tubuhku. Tapi aku menyukai dress selutut berwarna coklat. Terkesan simple tetapi elegant.
Setelah selesai memakainya,aku bergegas keluar dari kamar mandi.
Sebenarnya aku ingin mandi,tapi rasanya risih saat mandi di kamar mandi pria,apa lagi menggunakan alat mandinya.
Aku menatap ke arah cermin yg ada di kamar Langit, dress ini ternyata sangat cocok dan pas dengan tubuhku, mungkin kakak Langit postur tubuhnya sama seperti ku.
"Cukuuup..!!!!!!
Aku terkesiap mendengar suara teriakan Langit dari bawah. Dia kenapa?
Aku memutuskan untuk keluar dan melihat apa yg terjadi.
Aku melihat dari atas,Langit sedang berbicara dengan seorang Gadis,tapi aku tidak melihat wajahnya. Dia berhadapan dengan Langit dan membelakangiku.
"Km ga bisa ngelakuin ini sama aku Langit!!' Suara ini...aku seperti pernah mendengar suara cewek itu.
"Km ga pernah ngerti By,"
"By?? Langit memanggil wanita itu By??" Aku menuruni tangga,aku penasaran dengan siapa Langit bertengkar.
Kulihat Langit sekarang membelakangi wanita itu . Dan wanita itu memeluk Langit dari belakang.
Hatiku merasa tidak rela saat melihat wanita itu memeluk Langit seperti itu. Siapa dia?? Apa dia pacarnya Langit.
"Langit..." Ucapku pelan.
Kulihat Langit memandang ke arahku,dia tampak kaget dan berusaha melepaskan pelukan gadis itu.
"Jingga.."
Gadis yg tadi memeluknya berbalik ke arahku. Dan aku sama sekali tidak percaya siapa yg ada di depanku saat ini.
"Ru..ru..by..!!!"
"Jingga...!!"
ŞİMDİ OKUDUĞUN
Jingga Di Langit Biru
RomanceNamaku Jingga, Aku ingin bercerita tentang kisah perjalanan cintaku. Tentang arti cinta bagiku, Tentang sebuah makna pengorbanan dan juga persahabatan. Lewat buku ini kalian akan tau,bagaimana perasaanku selama ini. Jakarta,01 Oktober 2016