Aneh

16 0 0
                                    

Jingga berjalan menuju ke arah tuang UKS,tadi dia sudah kembali ke kelas tetapi dia tidak menemukan Ruby.

Begitu di depan Pintu UKS Jingga membuka pintunya dengan pelan. Dilihatnya seorang wanita sedang berbaring disana,tangannya mengelus perutnya dengan lembut.

"By..." Panggil Jingga.

Ruby melihat ke arah pintu dan tersenyum begitu melihat Jingga ada disana.

"Dh baikan By??" Tanya Jingga tulus.

Ruby hanya tersenyum dan melambaikan tangannya bermaksud menyuruh Jingga mendekat.

Begitu Jingga berada disampingnya,dia mengambil tangan Jingga dan mengarahkannya ke perut.

"Dia dulu ada disini Jingga." Ucapnya Lirih.

Jingga mengerti apa maksud Ruby.

"Tapi aku udah ngebunuh dia,miris yaa!! Aku belum berusia 17 tahun tapi aku udah pernah mengandung dan juga pernah menggugurkan kandungan!"

Jingga mengerti apa yg di rasakan Sahabatnya ini. Terlalu berat rasanya masalah yg dia hadapi.

"Jingga...panggilin Langit boleh??"

"Ini udah bel pelajaran,Langit pasti lagi belajar."

"Aku bener bener pengen ketemu dia,tadi aku sempet ke kelasnya buat cari dia. Tapi dia udah ga ada. Aku ngerasa dia seperti menghindar. Tolong ajak dia kesini Jingga. Aku bener bener butuh dia"

Jingga mengangguk mengiyakan permintaan Ruby. Dalam pikiran Ruby tentu Langit yang bertanggung jawab atas semuanya sampai nanti dia dan Langit menemukan siapa sebenarnya pelaku pemerkosaan tersebut.

Jingga menuju ke kelas Ruby,bersyukurlah kelasnya sedang tidak ada guru jadi dia bisa leluasa berada di luar kelas.

"Permisi pak." Jingga mengetuk pintu kelas Langit. Guru yg mengajar disana menghampiri Jingga.

"Ada apa?"

"Ehhm gini Pak,saya di suruh kepala sekolah untuk memanggil murid yang bernama Langit."

Langit yg sedari tadi sudah memperhatikan Jingga,tampak mengernyitkan dahinya.

"Langit...kamu di panggil kepala sekolah." Ucap Pak Adam.

Langit menganggukan kepalanya dan menghampiri Jingga. Setelah berpamitan, Jingga dan Langit berjalan menuju koridor.

"Kayaknya aku lagi ga ada buat salah deh. Kenapa di panggil ya?"

"Bukan kepala sekolah yg panggil"

"Lalu??"

"Ruby mau ketemu sama kamu"

Langit langsung menghentikan langkahnya.

"Buat apa deh!!"

"Ketemu aja dulu sama dia,dia butuh km "

Jingga mencoba menjelaskan pada Langit.

"Kan km tau bukan aku pelakunya,kenapa juga aku mesti ketemu sama dia!!"

"Langit,dulu dia temen km kan? Kamu juga udah anggap dia sebagai adek km,memang bukan km yang salah tapi apa km ga mau nemuin dia sebagai adek km yg lagi dalam kesusahan?"

Langit tertegun mendengar ucapan Jingga. Iyaa dia ingat bagaimana dulu dia dan Ruby sama sama melampiaskan semua masalahnya bersama sama,saling tertawa,menikmati dunia malam dan saling memberi suport.

Langit bukannya lupa,hanya saja rasa bersalah dalam dirinya yang membuat dia terlalu takut menemui Ruby. Walaupun bukan dia pelakunya,setidaknya dia yg ada di sana pada saat itu. Seharusnya dia menjaga nya bukan malah meninggalkannya.

Jingga Di Langit BiruHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin