Pengakuan

38 2 0
                                    

Akhirnya pertanyaan itu terucap dari bibirku. Aku masih menatapnya, memandangnya menunggu jawaban.

Aku bisa melihat dia kaget saat mendengar pertanyaanku.

"Kenapa loe nanya gitu?"

"Ehm..aku pernah lihat km sama Ruby di perpustakaan waktu itu,pas dia mena-..."

"Permisi minumannya silahkan" seorang pelayan membawakan pesanan kami.

"Di makan aja dulu" ucapnya sambil menyeruput capucino ice miliknya.

"Itu pelayan ga tepat banget sih datengnya" pikirku.

Aku segera melahap sosis kesukaanku. Tiba tiba handphone ku berbunyi.

Biru Calling.....

"Aduhh dia nelpon" gumamku.

Kulirik sekilas ke arah Langit,dia masih asyik menyantap steak pesanannya.

"Haloo..."

"........."

"Aku ada urusan mendadak,maaf ya"

"........."

"Gapapa kok,aku baik baik aja"

"........."

"Engga ini bukan masalah Ruby"

Bisa kulihat Langit memandangku begitu aku mengucapkan kata Ruby. Ini semakin meyakinkanku bahwa dia tau sesuatu tentang Ruby.

"Iyaa nanti aku kabarin lagi"

"........"

"Iyaa iyaa...thaa"

Aku mengakhiri panggilan dari Biru. Dan melanjutkan makanku.

"Pacar loe??"

"Bukan.."

"Hmmm.."

"Dia pacar Ruby.." Ucapku.

Dia menghentikan makannya dan menatapku dengan tatapan yg sulit di artikan.

"Kamu kenal Ruby??" Tanya ku lagi.

Drrrtt...drrrttr

Handphone berbunyi kembali. Kenapa selalu di saat yg tidak tepat sih.

"Haloo..."

"..........."

"Lagi makan sama temen Bi,"

"........."

"Iyaa lagi bentar balik"

"........"

"Iyaa iyaa bawel ihh..."

Si Abi ini benar benar merusak semua. Kenapa gagal terus sih kalau udah nanyain Ruby.

"Siapa??"

"Kakak aku,,,"

"Pasti nyuruh balik ya?? Ya udah ayo balik..."

"Gagal hari ini...huffttt" gumamku.

Kulihat dia berjalan ke arah kasir. Baguslah kalau dia yg membayar makanan ini.

Selama perjalanan pulang,kami kembali terdiam di dalam mobil.

Aku benar benar berfikir keras untuk kembali menanyakan tentang Ruby. Tapi melihat dia yg benar benar berkonsentrasi saat menyetir membuat ku mengurungkan niatku.

Akhirnya aku memutuskan untuk diam dan mencari kembali waktu yg tepat untuk menanyakannya lagi.

"Yg ini rumah loe??" Tanyanya saat mobil yg kami kendarai berhenti di depan rumah yg pagarnya berwarna coklat.

"Iyaa..ini rumahku...makasi ya udah di traktir makan sama di anterin pulang"

"Yupz sama sama...besok gue jemput ya berangkat sekolahnya,,gimana mau engga??"

"Mungkin kalo aku deket sama dia,akan mempermudah buat mencari tau tentang Ruby" pikirku.

"Hmm boleh..jgn telat ya" ucapku sambil tersenyum padanya.

Dia mengangguk dan tersenyum memandangku.

"Ya udah gue balik dulu ya... See u tommorow" ucapnya sambil melambaikan tangan.

Aku mengembuskan nafas kasar ku dan berjalan masuk ke dalam.

Di dalam sudah kulihat Abi duduk di sofa sambil memakan makanan ringan.

Aku berjalan mendekatinya dan duduk di sebelahnya.

"Bi...." Panggil ku manja. Aku memang manja dengan kakak ku ini,mungkin karena orang tua kami lebih sering keluar kota untuk pekerjaan, jadi kami lebih sering menghabiskan waktu berdua.

"Kenapa ??" Balasnya tanpa menatapku dan masih fokus dengan film kartun yg sepertinya menceritakan tentang ulat ulat warna warni ,entah lah apa namanya aku tak peduli. Dan yaaa itu tontonan yg sangat kekanakan menurutku.

"Jatuh cinta tu apa sih Bi??"

"Uhukkk...uhukkk" dia sepertinya tersedak. Aku segera berlari ke arah dapur dan membawakan segelas air putih untuknya.

"Ngapain nanyain yg begituan sih" ucapnya setelah menghabiskan satu gelas air putih.

"Ya ga apa apa,tanya aja "

"Pasti ada yg deketin kamu ya,,pokoknya ya kalo ada cowok yg deketin km dia harus berhadapan dulu sama aku,aku harus tau seluk beluk nya,harus tau sifat sifatnya. Dan aku harus ngetes dia apa dia pantas apa engga buat km!!" Ucapnya panjang lebar dan itu membuat aku memutar kedua bola mata ku.

"Kumat over protectivenya" gumamku.

"Dah ah,,,males ngomong sama km Bie,malah jadi ceramah,"

"Ehh aku belum selesai ngomong...ehh Jingga"

Aku dengar dia berteriak memanggil namaku tapi aku tidak menghiraukannya dan pergi meninggalkan dia ke kamar.

Saat akan membuka pintu kamarku,aku merasakan handphone ku bergetar. Dan sepertinya ada Line yg masuk.

Langit24
Kalo kemaren gue bilang gue tertarik sama lo,hari ini tepat pukul 17.30 gue bilang GUE JATUH CINTA SAMA LO!!!
Langit.

"Whaaattttt???!!!!"

Satu kata yg terlintas dalam pikiranku saat ini.

"GILA..!!!"

Jingga Di Langit BiruHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin