Drama

41 2 0
                                    

Hari ini,aku berjalan begitu lesu tidak seperti biasanya,aku sengaja berangkat lebih pagi karena aku yakin Langit akan menjemputku ke rumah.

Bukan aku GR atau gimana,tapi aku hanya mengantisipasi agar aku tidak melihat wajah dia yg memuakkan.

"Jingga...." Kudengar sesorang memanggilku dari belakang.

Kulihat Biru melangkah menuju kedekatku. Wajahnya tampak bahagia dan berbinar. Sepertinya dia sedang senang.

"Jingga,,,,,dia sudah kembali!! Ruby ku kembali" ucapnya senang.

Aku yg mendengarnya hanya terdiam tanpa tau apa yg akan aku ucapkan. Apa aku perlu menceritakan apa yg Ruby katakan kemaren.

"Andre tadi mengatakan padaku kalau dia melihat Ruby di parkiran,kita barengan ya kekelas km,aku mau ketemu sama Ruby." Tanpa mempedulikan apa jawabanku,dia langsung menyeret ku kekelas.

Aku benar benar dilema sekarang,bagaimana kalau dia sampai di kelas,dan Ruby mengacuhkannya. Dia pasti akan sangat sedih.

Tapi kalau aku bilang sekarang,dia pasti akan kecewa dan sinar kebahagiaan dari wajahnya akan memudar.

Tapi bukankah akan sama saja,mau aku bilang sekarang atau nanti Ruby yg mengatakannya. Iyaaa benar,lebih baik aku yg mengatakannya daripada nanti dia tau dari mulut Ruby,akan lebih menyakitkan.

"Tunggu dulu Biru,!" Aku melepaskan pegangannya pada lenganku.

"Ada apa??" Dia menatapku dengan pandangan bertanya.

"Aku ingin mengatakan sesuatu terlebih dahulu padamu"

"Nanti saja ya Jingga,,aku harus segera bertemu dengan Ruby,aku sangat merindukannya." Kembali dia menggenggam tanganku dan menarikku ke arah kelas.

"Ini berhubungan dengan Ruby." Dia langsung berhenti saat aku mengatakan hal itu.

"Sebaiknya km tidak perlu bertemu dengannya,,"

"Kenapa ???"

Bagaimana ini,rasanya susah sekali untuk mengatakannya,aku tidak tega melihat dia bersedih.

"Jingga...!!" Kulihat Langit berteriak memanggilku,dia melangkahkan kakinya dengan cepat ke arahku.

"Aku duluan ke kelas ya ,,,." Aku berlari meninggalkan Biru. Saat ini aku benar benar tidak ingin bertemu dengan Langit.

Sesampainya di kelas,benar saja..aku melihat Ruby duduk di bangku ku,aku dan dia sebelumnya memang teman sebangku.

Sebenarnya aku masih kesal karena perkataan dia kemaren yang mencampahkan Biru begitu saja. Tapi aku tidak suka memiliki musuh apalagi yg memang teman sekelas.

Aku menghampirinya dan duduk di sebelahnya. Begitu melihatnya dari dekat ternyata wajahnya sangat pucat. Aku menatapnya khawatir.

"Km kenapa??sakit?? Tanyaky akhirnya.

"Gapapa!!" Hanya jawaban ketus yg aku dapatkan. Akhirnya aku putuskan untuk diam dan tidak bertanya apapun.

Aku mengambil buku dan menyibukan diriku dengan membaca.

"Rubyy..."

Biru datang ke kelasku,dan langsung memanggil Ruby dari arah pintu .

Dia menghampiri meja kami,dan duduk di bangku depan kami.

"By..km darimana aja..kenapa engga ada kabar??aku khawatir sama km"

Kulihat raut wajah khawatir Biru. Dia bahkan tidak melirik ku sama sekali. Ada rasa kecewa yg aku rasakan,aku pikir saat Ruby menghilang  kemaren hubungan aku dan Biru akan semakin dekat. Tapi sepertinya aku salah,karena setelah kembalinya Ruby , aku sudah tidak dia butuhkan lagi.

"Aku gapapa,Biru aku mau ngomong sesuatu sama km." ucap Ruby datar.

"Mau ngomong apa sayang?? Gimana kalo nanti pulang sekolah kita makan,sekalian km ceritain apa yg terjadi sama km"

"Iyaaa..."

"Ya udah aku balik dulu ya..km jaga kesehatan...wajah km pucat sekali." Biru mengelus rambut Ruby dengan lembut.

Aku yg melihat kejadian itu hanya bisa memalingkan wajahku ke arah lain. Hawanya benar benar panas..tidak...mungkin hatiku yg panas.

"Kenapa km ??" Tanya Ruby setelah kepergian Biru.

"Apanya??" Aku menatap ke arah Ruby. Bisa kulihat dia tersenyum sinis padaku.

"Km cemburu kan???" Tanyanya lagi.

"Engga...." Sahutku.

"Km ga usah bohong Jingga,aku ngerti kok...km tenang aja,aku bakalan putusin dia nanti. Jadi km bisa ngambil dia buat jadi milik km."

"Maksud km apa ??? Tanyaku tak percaya.

"Km ga bisa kayak gitu sama dia Ruby. Dia bakalan terluka" ucapku lagi.

"Dari awal aku memang sama sekali tidak menyukainya Jingga,km kan tau aku sayangnya sama siapa,!!! Lagipula kan km suka sama dia. Jadi seharusnya km senang dengan keputusanku,"

Aku diam mencerna kata kata Ruby, sebenarnya apa yg dia katakan benar,bagaimana mungkin dia akan tetap mengikat Biru dalam hubungan sementara dia tidak menyayanginya. Yg dia sayangi itu Langit. Dan seharusnya aku senang karena dengan putusnya dia dengan Biru,aku bisa semakin dekat dengan Biru. Tapi entah kenapa rasanya aku tidak rela jika dia bersama Langit.

"Apa aku sudah jatuh cinta sama Langit," pikirku.

"Ahh tidak tidak...mana mungkin aku mencintai lelaki seperti itu,lelaki yg bahkan tidak bisa bertanggung jawab dengan apa yg dia sudah lakukan" pikirku lagi.

Jingga Di Langit BiruHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin