Jessica Serena Hood's POV
Aku membuka kedua mataku dan sosok seorang laki-laki dengan lesung pipinya lah yang pertama kali kulihat. Aku mengerjap perlahan serta merentangkan kedua tangan berusaha mengumpulkan nyawa. Di depanku, Harry menampakkan senyuman manisnya. Aku tidak terlalu menghiraukan senyuman tersebut dan lebih memilih berjalan mengambil sebotol air mineral.
Kurasakan sepasang tangan melingkari pinggangku. Aku lumayan senang bercampur risih untuk yang satu ini. "Uhm—Harry, bisakah kau lepaskan tanganmu itu?"
Tidak ada jawaban. Yang kurasakan hanyalah hembusan nafas yang sangat menggelitiki bulu kudukku. "Harry—kau tahu aku tidak bisa bergerak leluasa kalau kita dalam posisi demikian."
"Baiklah, kau menang karena aku menyerah." Harry melepaskan pelukannya.
"Kenapa kau tidak melihat konser kami sampai selesai sih? Aku kan ingin kekasihku melihat aksiku di panggung." Gerutunya kesal membuatku mencibir dalam hati.
Your action my ass
"Aku mengantuk." Elahku menjaga perasaannya.
"Ya aku paham dan untuk itulah tidurmu seperti kerbau. Oh tidak. Kau jauh lebih buruk." Spontan aku membulatkan kedua mata tercengang setelah mendengar perkataannya.
Harry menyengir kuda. "Hehe...aku hanya bercanda, sayang!" Dia mengacak-acak pelan ujung rambutku gemas. Aku mengerucutkan bibir.
"Kau cantik kok meskipun dalam keadaan terlelap. Kan Harry cintanya sama Jessica." Kuputar kedua bola mata jengah. Gombalan mautnya kumat seperti biasa.
"Oh ya aku punya kejutan untukmu."
"Kejutan apa?"
"Rahasia. Intinya sekarang kau siap-siap. Kutunggu di mobil sepuluh menit lagi." Harry berlalu tanpa mau mendengarkan pertanyaanku. Kulihat jam digital di pergelangan tangan dimana waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh malam tepat. Aku masih berpikir kemana Harry akan membawaku di malam setelah konsernya baru saja berakhir. Tanpa ingin berbasa-basi lagi segera kuturuti permintaan bodohnya.
Aku langsung memasuki mobil yang Harry maksud setelah mengirimkan pesan teks saat aku memoleskan sedikit bedak di wajah. Harry tampak menelitiku dari dalam sini. "Ada kah yang salah dengan cara berpakaianku?" Dia menggeleng.
"Kau cantik." Dan jawabannya sanggup membuat kedua pipiku layaknya kepiting rebus. Lelaki di sebelahku terkeukeh geli sebelum akhirnya menginjak pedal gas membelah jalanan London.
"Kau pinjam mobil siapa, Hazz?" tanyaku sembari melihat pepohonan dan rumah-rumah yang terlewati.
"Paul. Dia memberiku tenggang waktu sampai pukul dua belas malam. Menyebalkan bukan? Seperti tidak pernah melakukan kencan saja."
"APA?! KAU MENGAJAKKU KENCAN MALAM-MALAM BEGINI?! KAU SUDAH TIDAK WARAS, HAH?!"
"Hey, tenang dulu! Aku jamin kencan kita akan menjadi kencan yang tidak terlupakan olehmu sedetikpun. Kau lihat saja sebentar lagi." Aku pun hanya bersidekap menanggapi ujarannya. Aku berdoa semoga saja Harry tidak berbuat yang aneh-aneh.
Harry Edward Styles' POV
Aku mengajak Jessica ke sebuah acara pesta ulang tahun. Kebetulan salah satu temanku dari Amerika Serikat baru datang kemarin dan dia ke Inggris guna memenuhi undangan tersebut. Sebenarnya aku tidak diundang. Tetapi berhubung temanku itu sedang ada di sini jadi kuhubungi saja dia dan hebatnya dia menyuruhku kemari setelah sebelumnya dia meminta izin pada yang sedang memiliki pesta.
KAMU SEDANG MEMBACA
I AM NOT HATER ANYMORE (1D & 5SOS FANFICTION)
FanfictionWARNING: BEBERAPA PART ADA YANG DIPRIVATE!! Sinopsis Seorang gadis cantik yang masih menduduki bangku kuliah di Columbia University, United States of America kini terpaksa mengikuti jalan hidup yang merupakan pekerjaan dari orang tuanya, yaitu ke n...