Jessica Hood's POV
Ternyata kepindahanku dari Amerika ke Inggris bukanlah sesuatu yang baik. Pasalnya, aku selalu menemukan bahkan mengenal seseorang yang sangat mengggemari vocal group booming entah siapalah itu. Uh...tidak cukup Aunty Rose yang fangirling layaknya kerasukan setan ini malah muncul Bella yang kurasa lebih gila dari Aunty Rose. Astaga! tenggelamkan saja aku langsung tanpa tanggung-tanggung ke Samudera Pasifik hingga masuk ke Palung Mariana. Oke, don't be hyperbola, Jessica! Aku juga tidak mau begitu saja menyerahkan nyawa berharga kepada orang lain. Lagipula, impian bertemu dengan Andrew Garfield masih bercokol dalam tubuhku. So, itu hanya perumpamaan karena aku sangat sangat kesal hari ini. Mati konyol, terdengar menggelikan untukku.
"Oh please, No Bella! No!", wajahku memelas di hadapan sahabat baruku. Apa-apaan dia seenaknya menyuruhku well, aku sebut itu lebih menuntutku untuk menemaninya pergi menonton konser lima lelaki stranger tersebut? lebih baik aku bergelung di ranjang dengan membaca novel romantis ala Romeo dan Juliet, membolak-balik majalah fashion edisi terbaru, dan surga duniawi lagi yaitu tidur sampai puas daripada loncat-loncat seperti anak kecil yang tidak mendapat permen dan berteriak sampai suara serak dan kenyataan paling menyakitkan adalah putus pita suara. Ewww...itu bukan tipeku sama sekali. Kecuali jika Andrew Garfield memberikan ciuman pertama dan memintaku menjadi istrinya baru kemungkinan besar aku akan gila seperti mereka. Itu perkecualian, kuperingatkan bagi dirimu!
"Apanya yang tidak??!! tenang saja, masalah harga tiket, aku yang akan membayar untukmu. Anggap sebagai hadiah karena kau berhasil menjadi temanku di kampus ini.", kedua mataku seakan ingin keluar dari singgasananya detik ini juga. Mengapa Bella terlihat seperti adik brengsek-ku sih? Atau jangan-jangan saudara kandung adik brengsek-ku itu Bella, bukannya aku.
"Bloody hell! Tampar aku sekarang dan bangunkan aku dari mimpi buruk ini! Geez!!", dalam hitungan kurang lebih sepernano detik tangan mulus mendarat tepat di pipi kananku dengan uhm-lumayan keras sehingga membuatku meringis. Aku menjitak kepala sahabatku itu merasa bodoh atas tindakan nerdnya yang terlampau berlebihan.
"Apa? Kenapa kau menatapku layaknya mangsamu?", Aku menajamkan penglihatanku ke arahnya. Tatapan menusuk, itu lebih tepat. Bukannya takut, Bella malah menampakkan raut wajah menantang sampai kali ini aku yang kembali meringis melihat responnya. Kupikir ia cocok menjadi pawang di London Zoo dan berinteraksi dengan binatang-binatang buas di sana.
"Ah..tidak! intinya, aku tidak mau ikut denganmu menonton konser orang yang tidak jelas. Titik." Aku menggebrak meja lebih keras daripada yang tadi kulakukan. Dia bukan ibuku dan permintaannya bahkan lebih dari ibuku. Ibuku saja tidak terlalu menuntut seperti dirinya. Iuh.. memangnya siapa dia? Presiden? Aku akan menghormatinya, Guru? Aku akan menurutinya, Daddy? Aku akan mengabulkan apapun keinginannya, Calum? Aku akan membelikan apa yang ia mau bahkan memberi nyawaku sendiri untuknya. She's just my new bestfriend and she doesn't have right to organize me.
"Jika kau tidak mau ikut, yaaa gampang saja. Produk keluaran terbaru milik Louis Vouitton tidak akan ada di tanganmu karena aku sekarang telah mempunyainya. Kau tahu kan barang ini limited edition dan pembeli terakhir adalah diriku sayang..", mulutku sekejap menganga begitu melihat barang yang kuimpikan ia pamerkan di hadapanku dan Bella mengatakannya dengan suara seksi mendesah yang dibuat-buat. Geez! Sumpah, aku ingin mengutukmu Bella!! Kau benar-benar lebih mengesalkan daripada Calum confident Hood, adik brengsek-ku. Ancamanmu, errghh-double shit!
"Can you give me that thing baby Bella? Aku akan mentraktirmu apapun yang kau mau jika kau memberikannya untukku..", kini gantian suaraku yang kubuat mendesah. Aku tidak akan melakukannya jika bukan karena barang Louis Vouitton di genggamannya karena menurutku apa yang barusan kulakukan itu konyol.
KAMU SEDANG MEMBACA
I AM NOT HATER ANYMORE (1D & 5SOS FANFICTION)
FanfictionWARNING: BEBERAPA PART ADA YANG DIPRIVATE!! Sinopsis Seorang gadis cantik yang masih menduduki bangku kuliah di Columbia University, United States of America kini terpaksa mengikuti jalan hidup yang merupakan pekerjaan dari orang tuanya, yaitu ke n...