6

1.4K 34 0
                                    

Bara's POV

Gue akan ceritain tentang Natalia.

Natalia Revando adalah gadis cantik yang manja. Gue kenal dia 4 tahun yang lalu. Dia satu universitas sama gue di Inggris dan sama-sama asal Indonesia. Bedanya dia S1 dan gue S2.

Awalnya kita teman biasa. Tapi cinta datang karena terbiasa. Itulah gue sama dia. Akhirnya kita pacaran.

Orang tua kita sama-sama tahu hubungan ini. Akan tetapi orang tua gue gak setuju karena menurut mereka, Nata itu hanya ingin harta keluarga kami.

Setelah itu dia lanjutin S2 di Paris. Gue kembali ke Indonesia. Gue janji sama dia kalau dia udah lulus S2 dan kembali ke Indonesia, gue akan nikahin dia.

Dan sekarang gue akan penuhin janji gue ke dia.

Soal Sasi? Gue sama sekali gak mencintainya. Jadi gue mau nikah lagi. Mama dan papa gak tau kalau Nata kembali dan akan gue nikahi.

"Say kok diem aja. Huh katanya seneng kalau aku udah pulang." bibir Nata mengerucut dan memgalihkan pandangan ke luar jendela mobil.

"Oh maaf say. Jangan cemberut gitu dong. Mau aku cium ya?" Goda Gue.

"Cium aja kalau berani." Nata tambah memonyongkan bibirnya.

Emmmmuaach

Braaaaak

"Aduuh Bara gimana sih kalau nyetir? Tu kan mobil kamu jadi rusak depannya nabrak pohon. Bisa nyetir gak sih?" Nata marah-marah sama gue.

"Ma-maaf say. Aku gak sengaja." jelas gue sambil usap jidat gue yang nyeri banget.

Wah jidat gue berdarah. Bisa hilang nih kegantengan gue.

"Gak sengaja terus aja kamu tuh." Nata marah-marah sama gue.

"Iya-iya aku salah. Aku minta maaf." Gue mulai emosi.

Toook tooook toook

"Cepat keluar. Mobil anda akan terbakar. Apa anda di dalam baik-baik saja semuanya?"

Toook tooook tooook

Gue baru sadar kalau ada banyak warga yang mengerubungi mobil gue. Dan depan mobil gue udah berasap. Gue cepet-cepet buka sabuk pengaman kami dan menarik Nata keluar dari mobil.

--------------------

"Sayang kamu gak kenapa-napa kan?" Tanya gue ke Nata. Kami sekarang berada di depan minimarket.

Untung mobil gue tadi gak sampai terbakar. Sedih sih pasti. Bukannya gue gak mampu beli mobil. Tapi ini mobil kesayangan gue.

"Aku gak papa kok Bara. Maaf ya aku tadi marah sama kamu. Kamu sendiri gak papa kan say?" Tanya Nata.

"Iya gak papa kok. Aku gak papa. Kamu tenang aja." Jelas gue.

"Maaf apa anda pemilik mobil yang menabrak pohon itu?" tanya seorang polisi.

"Iya pak. Ada yang bisa saya bantu?" Gue berdiri.

"Saya akan meminta keterangan dari anda. Silahkan ikut kami ke kantor polisi."

"Sayang aku ikut ya." Nata berdiri di samping gue.

"Iya pak tapi saya mau menunggu sekretaris saya datang. Boleh kan pak?" Gue Tadi sudah menelpon Anji, sekretaris gue.

"Baik pak."

Sebenarnya gue kesel banget sama kejadian ini. Tapi ini salah gue. Salah Nata juga sih udah goda gue buat nyium dia. Bingung gue nanti bilang apa sama polisi.

Malu dong kalau gue nabrak pohon gara-gara cium Nata. Hadeeeh au ah pusing ane.

Apalagi Anji nggak datang-datang. Makin kesel aja.

"Aduh bro sorry macet. Kenapa sih lo sampek bisa nabrak pohon beg......" Anji datang lalu ngomel-ngomel ke gue. Biar diem gue bekap mulutnya itu sama tangan gue.

"Lo tu ya bikin kesel aja. Gue sekarang harus ke kantor polisi. Lo ikutin kita." Jelas gue.

Setelah Anji datang, gue dan Nata pergi ke kantor polisi. Gue masih putar otak untuk menjelaskan sebab kecelakaan gue tadi.

"Ya Allah bantu hambaMu ini."


AKU BAHAGIA BERSAMAMUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang