13

1.2K 30 0
                                    

Author POV

Setelah Sasi selesai urusannya dengan Dimas, ia langsung pergi ke rumah Silvi.

"Assalamu'alaikum." Sasi mengetuk pintu rumah Silvi.

"Wa'alaikum salam. Eh Sasi. Masuk dulu yuk." Silvi langsung menarik tangan Sasi.

"Kamu udah makan nak?" Lanjutnya.

"Udah ma tadi di rumah Kak Dimas." Sasi selalu menyertai senyum manisnya itu ketika berbicara dengan ibu mertuanya.

"Ya udah mama ke atas dulu ya. Mau ganti baju. Kamu ambil minum sendiri di dapur ya. Jangan sungkan-sungkan." Jelas Silvi.

"Iya ma." Sasi hanya bisa mengiyakan saja.

Lalu Silvi pergi ke kamarnya.

---------------

"Ma pokoknya rencana kita gak boleh gagal. Mama harus ngomong pelan-pelan." Deri duduk di hadapan istrinya dengan wajah yang serius.

"Siap pa. Tunggu cerita mama nanti ya. Bye papa." Silvi langsung mencium pipi kanan dan kiri suaminya tersebut.

-------------

"Yuk sayang, mama udah siap. Eh tunggu kamu gak ambil minum ya?" Silvi menyadari bahwa di meja ruang tamunya tidak ada gelas. dan artinya Sasi tidak mengambil minuman.

"Sasi gak haus kok ma. Ya udah kita berangkat yuk." Ajak Sasi.

"Ya udah kalau begitu. Kita pakai mobil mama aja ya." Tawar Silvi.

"Pakai mobil Sasi aja ma. Tu ada di depan." Sasi menunjuk mobilnya.

"Oke sayang."

Akhirnya mereka pergi dengan menggunakan mobil Sasi.

Sasi's POV

Selesai juga shoppingnya. Gak begitu banyak yang kita beli. Cuma beberapa potong pakaian dan sepatu. Tapi kita belanja sampai malam.

Belanja sama mama itu seru banget. Ah jadi ke inget sama mama gue sendiri.

"Ma, besok mama sibuk gak?" Tanya gue.

"Gak sayang. Mama besok free." Jawab Mama.

"Besok mama mau gak temani aku ke makam mama dan papa?" Ajak Gue.

"Boleh-boleh. Mama juga udah lama gak ke makam orang tua kamu." Mama menganggukkan kepala.

"Oke nanti kita atur lagi ya ma."

"Siip." Mama mengacungkan jempolnya.

Sekarang mama ngajak gue dinner. Ini kedua kalinya gue dinner sama mama. Seneng banget gue.

"Sasi, mama mau ngomong sama sesuatu sama kamu." Mama membuka percakapan kita.

"Iya ma, silahkan." Gue mempersilahkan mama bicara.

"Menurut kamu bagaimana dengan hubungan Bara dan Nata?" Mama tanya gitu ke gue.

Gue bingung harus jawab apa ke mama.

"Sasi." Mama memegang tangan gue.

"Jawab yang jujur nak." Lanjut Mama.

"Gak tahu ma." Gue mulai gugup. Gue takut ini menjadi awal masalah besar untuk gue dan Mas Bara.

"Mama gak setuju sama hubungan mereka?"

"Kenapa ma?" Spontan gue tanya gitu ke Mama.

"Kamu di kenalin Bara sebagai istrinya atau yang lain?" Sepertinya mama curiga dengan hubungan Mas Bara dan Nata.

Aduh pertanyaan mama makin dalem aja nih.

"Mama janji gak akan marah ya. Aku akan menceritakan semuanya ke mama." Gue deg-degan banget.

"Iya mama janji nak. Sebelumnya mama minta maaf dulu. Bukannya mama ikut campur dengan rumah tangga kalian. Tapi ini demi keutuhan kalian berdua." Jelas Mama.

"Iya ma terima kasih. Mas Bara ngenalin aku ke Nata sebagai sepupunya. Bukan istrinya. Dan mereka sedang merencanakan pernikahan." Kata-kata ini keluar begitu saja sama halnya dengan air mata gue.

"What? Itu gak boleh dibiarin. Kamu cinta dengan Bara?"

"Aku mencintai Mas Bara ma." Air mata gue mulai keluar dengan deras. Untung mama memilih tempat yang privecy.

"Mama akan kasih tahu Bara bahwa kelakuannya itu bikin mama malu. Kelewatan banget. Maafin Bara ya nak." Mama yang semula duduknya di depan gue, sekarang pindah di samping gue dan langsung memeluk gue dengan erat.

"Aku selalu maafin Mas Bara kok ma." Gue menghapus air mata.

"Ya udah ma sekarang kita makan ya. Keburu dingin entar jadi gak enak." Lanjut gue.

"Iya sayang. Sampai lupa makanannya. Oh iya jangan di makan dulu deh. Sebentar lagi ada someone yang mama undang. Tunggu sebentar ya."

Mama ngundang someone? Kira-kira siapa ya.

"Oke kalau begitu ma."

Andai saja mama tadi tanya gimana perlakuan Mas Bara ke gue. Pasti gue bakal diam seribu bahasa. Gak tau harus jawab gimana.

Oke sambil nunggu Someone itu gue selfie dulu sama mama.  Hehehe biasa anak gaul. Sekalian menghilangkan rasa canggung setelah acara nangis-nangisan tadi.

Jepreet.. Upload di Instagram 😁

Kadang gue sendiri gak habis pikir. Kok bisa gue diam aja diperlakukan seperti itu dengan Mas Bara.


AKU BAHAGIA BERSAMAMUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang