Akhir-akhir ini kau berbeda sayang, ada apa dengan dirimu?.."tanya Audrey dengan wajah bingung.
Tidak sayang, aku hanya lelah dan banyak pekerjaan. Kau kapan pulang?.."tanya Cameron datar.
Pulang? Apa kau berharap aku pulang? Tentu tidak aku akan lama disini.."jawab Audrey.
Berapa lama? Come on! Aku banyak sekali pekerjaan, aku tak bisa menemanimu kemanapun. Dan sepertinya lusa aku akan pergi ke Las Vegas dan menyelesaikan pekerjaan disana.."jawab Cameron dengan wajah malasnya.
Entah kenapa kini ia tak merasakan kebahagiaan saat dekat dengan Audrey, ia memang mencintai Audrey tapi seperti hanya ucapan pikiran dan hatinya terus memikirkan Clarie. Ya Clarie, lagi-lagi aku menyakitinya.
Aku bisa ikut denganmu.."jawab Audrey semangat.
Tidak, aku ingin menyelesaikan proyek ini secepatnya dan aku mau fokus untuk mengurusnya. Karena ini adalah proyek pertamaku..."jawab Cameron dengan senyum.
Tapi sayang, ada apa denganmu? Semenjak kau pindah kau banyak berubah. Apa kau tak mencintaiku lagi?.."jawab Audrey.
Bukan seperti itu, aku sedang lelah. Aku ingin segera pulang.."jawab Cameron dengan wajah kesal.
Cameron ada apa denganmu?.."tanya Audrey lembut.
Tidak sayang, aku hanya lelah. Aku ingin pulang.."jawab Cameron tersenyum sambil memeluk tubuh Audrey.
Malam ini izinkan aku menginap dirumahmu, aku berjanji tak akan melakukan hal konyol. Aku hanya ingin menemanimu dan menjagamu..."jawab Audrey dengan senyum tulus.
Baiklah, aku hanya ingin tidur sekarang.."jawab Cameron yang langsung berjalan ke mobilnya.
Mereka berdua pun langsung pergi dari tempat itu, menuju rumah Cameron.
__
Cameron langsung masuk ke dalam kamarnya, wajahnya benar-benar lelah seperti orang frustasi dengan mata merahnya. Audrey pun mencoba membiarkan Cameron sifatnya suka berubah sesuai keinginannya, Audrey mengelilingi rumah Cameron, memang tidak ada siapapun disana. Cameron bilang mom Gina sedang pergi lalu menginap dirumah temannya dan Sierra mendapat jatah untuk menemani daddy di rumahnya. Audrey mengambil teko lalu mengisi air di keran, ia meletakan teko itu di atas kompor, sepertinya teh hangat akan jauh lebih baik. Audrey membuat teh di dua cangkir, pasti Cameron akan suka.
Cam.."panggil Audrey.
Hey sayang, ada apa? Oh ya aku akan tidur di ruang tengah dan kau tidur di kamarku..."jawab Cameron dari dalam kamarnya.
Hey tak masalah jika kita tidur berdua, seperti biasa sayang..."jawab Audrey dengan sedikit tawa.
Tentu tidak, aku harus menjaga jarak denganmu. Aku ingin sendiri..."jawab Cameron dari dalam.
Audrey hanya diam bingung, sifat Cameron sangatlah berubah.
Sayang.."ucap Cameron yang sudah keluar dari kamarnya.
Hey, ini teh hangat untukmu..."jawab Audrey.
Terimakasih, kau bisa mandi dan langsung tidur. Aku sangat lelah, aku akan tidur duluan, good night babe..."jawab Cameron sambil mencium kening Audrey.
Night too bunny.."jawab Audrey dengan tersenyum lalu menatap punggung Cameron dengan kesedihan.
Audrey masuk kedalam kamar Cameron, masih banyak gambar-gambar mobil mainannya sampai kotak maininannya masih tersimpan rapih di lemarinya. Tak ada yang aneh hanya terlihat seperti kamar anak lelaki pada umumnya, yang masih suka bermain. Audrey melepaskan jaket yang ia kenakan, lalu meletakannya di atas kasur. Gerakan Audrey terlalu kasar, hingga ponselnya jatuh ke bawah dan terlempar ke dalam kolong kasur, memang tidak terlalu jauh namun tetap saja ini adalah tindakan ceroboh. Audrey mengambil ponselnya yang kemungkinan layarnya pecah, ketika sedang mengambil ponselnya tangannya menyentuh kotak besar yang ada di bawah kolong, ia tidak peduli apa itu segera mengambil ponselnya dan segera memeriksanya ternyata hanya terbentur. Ia duduk di bawah dekat kolong kasur, matanya sedikit melirik ke kotak besar itu. Sebenarnya ia tak peduli dengan isinya tapi rasa ingin tahunya sangatlah membuatnya terdorong mengambil kotak itu, Audrey pun mengambil kotak itu perlahan, lalu membukanya perlahan banyak debu yang menempel dan mengharuskan Audrey menutup hidungnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AMNESIA
FanfictionAMNESIA? sebutan yang berkaitan dengan orang kehilangan ingatannya. Tapi bagaimana bisa seorang gadis merubah "Amnesia" menjadi sebuah ingatan yang sanggup sang penderita mengingatnya. Mungkin hanya usaha keras untuk hal itu.