Daniel, kau kenal dengan Cameron? Kau sungguh tega , membiarkan ku seperti orang bodoh di depannya.."ucap kesal Clarie sambil mengemudikan setirnya.
Maaf Clarie, aku sungguh tak tahu bahwa Cameron adalah orang yang kau ceritakan waktu itu. Aku baru sadar dan percaya ketika aku di ceritakan olehmu.."jawab Daniel dengan puppy face lalu meletakan kepalanya di lengan Clarie.
Daniel oh Astaga, aku tak bisa marah padamu.."jawab Clarie dengan senyumnya sambil mengelus kepala adiknya.
Lagi pula itu membuatmu punya kesempatan untuk membuatnya ingat bukan?.."jawab Daniel.
Daniel benar, Clarie harus membuat Cam ingat kembali. Clarie tak bisa menahan rasa rindunya terus menerus.
--
Clarie mengambil ponselnya di meja dekat televisi, handuk masih terpasang di kepalanya. Rasanya segar sekali, Clarie merebahkan tubuhnya ke atas kasur yang empuk sambil membuka ponselnya. Ia melihat beberapa notifikasi dari beberapa temannya dan nomor tak di kenal, Clarie pun langsung membukanya.
From : (+Unknow)
Besok makan siang bareng ya? Aku jemput di ruangan kamu. Sesuai janji kamu, kamu mau ramalin masalalu aku kan? See you.
Clarie membulatkan matanya, ia tak percaya Cameron mengirimnya pesan. Clarie sekarang bingung ingin membalas atau tidak.
Astaga Cam, perlakuanmu benar-benar sama..
Kepada siapapun kau seperti ini..
Aku benar-benar merindukanmu..
Sangat..
--
Cameron mengirimi pesan untuk Clarie, entah dirinya begitu nyaman jika bertemu Clarie walaupun Clarie ketus atau bersikap tak baik tapi tetap saja Clarie adalah gadis yang manis. Clarie oranglain untuk Cameron tapi Cam merasa Clarie bukanlah oranglain untukknya. Pesan sudah terkirim untuk Clarie, jangan bertanya dimana ia mendapatkan nomor Clarie tentu saja Cam bisa melakukan apapun sangat mudah baginya, termasuk mendapatkan nomor ponsel gadis yang dia inginkan. Cameron meletakan ponselnya di nakas, lalu menutupi dirinya dengan bantal dan memulai tidurnya.
--
Drtt.. Drtt..Cam meraba-raba ponselnya di meja, matanya masih berat namun ponselnya bergetar menganggunya. Cam menekan tombol hijaunya lalu menempelkan ponselnya di telinganya.
"Halo"
"Cam sayang, aku sangat merindukanmu. Kenapa kau tak menghubungiku? Kau tak rindu padaku?"
"Audrey, maafkan aku. Aku terlalu sibuk dengan pekerjaanku"
"Oh sayang aku ingin memberitahumu sesuatu"
"Apa"
"Aku seminggu lagi akan datang ke California, aku akan menghabiskan 3 hariku bersama kau disana. Kau senang?"
"Hah? Kau serius? Baiklah sayang, aku akan menunggumu. I can't wait. I love you sayang"
"Oh aku rindu dirimu, i love you too hun"
Cameron pun melemparkan ponselnya ke sembarang tempat, lalu bangun dari gravitasi kasur yang menariknya. Ia berjalan pelan mengambil handuknya lalu masuk ke dalam kamar mandi.
20 menit kemudian, Cameron sudah siap dengan penampilannya. Ia menunggunakan kemeja putih di padukan jas hitam yang belum ia kenakan, ia berjalan menuju dapur.
--
Morning mom.."sapa Cameron dengan wajah ceria sambil mencium dahi mom Gina.
Morning dear, tumben udah bangun? Mom baru aja mau ke kamar kamu sayang.."jawab mom sambil mengolesi selai coklat di roti.
KAMU SEDANG MEMBACA
AMNESIA
FanfictionAMNESIA? sebutan yang berkaitan dengan orang kehilangan ingatannya. Tapi bagaimana bisa seorang gadis merubah "Amnesia" menjadi sebuah ingatan yang sanggup sang penderita mengingatnya. Mungkin hanya usaha keras untuk hal itu.