Part11. Camp

10 5 1
                                    

Sesuai dengan apa yang di jelaskan kedua sahabatnya -Myli dan Vani- Alfya mengakui perasaanya untuk Aldeo pada Marchela. Ia mengakui segalanya mulai dari awal ia menyukai Aldeo hingga saat ini. Mereka membicarakan hal ini di rumah Marchela, lebih tepatnya kamar Marchela.

Alfya merasa bersalah telah memiliki perasaan itu untuk lelaki yang disukai sahabatnya. Ia bahkan berulang kali meminta maaf pada Marchela dan sedikit terisak.

" Udah gapapa kali Alf, loe gak harus nangis kaya gini. Siapa pun boleh menyukai Aldeo termasuk loe " Ucap Marchela untuk menenangkan Alfya.
" Tapi kita sahabatan, dan gua merasa kalo gua itu udah nusuk loe dari belakang "
" Enggak kok, enggak sama sekali Alf. Gua bangga punya sahabat kaya loe, Loe ngakuin semuanya tanpa takut gua marah "
" Makasih Chel " Ucap Alfya dan langsung memeluk Marchela.
Marchela hanya meangguk dan mengelus punggung Alfya.

Sebuah pengakuan telah di dengar lagsung oleh Marchela. Ia tidak marah pada sahabatnya, karena semua orang berhak menyukai Aldeo termasuk sahabatnya sendiri.

🌲🌲🌲

Hari ini sekolah sedang heboh membicarakan soal kemah yang akan dilaksanakan oleh sekolah. Kemah ini mengundang semua ekskul untuk datang. Setiap ekskul mengirimkan 2 orang -perempuan dan lelaki-. Sekolah sengaja mengadakan acara kemah ini untuk membentuk silahturahmi yang lebih dekat atau di sebut kemah persahabatan.

Semua anak perempuan yang mengikuti ekskul mereka dengan semangat mengajukan diri untuk ikut kemah. Kenapa? Alasannya adalah Aldeo. Aldeo menjadi wakil laki-laki dari ekskul voli. Tentu semua perempuan ingin ikut kemah tersebut agar bisa melihat Aldeo si most wanted. Sedangkan wakil perempuan dari voli adalah Alfya.

Sehari sebelum kemah Alfya memberi tahu bahwa ia tidak bisa ikut karena ia sedang sakit dan butuh istirahat. Terpaksa Aldeo harus mencari wakil yang lain. Pikirannya langsung tertuju pada Marchela. Ia segera mencari Marchela ke kelasnya.

" Tapi Al, gua gak bisa. Lagian juga di voli gua gak aktif, kenapa enggak yang lain aja? "
" Gua gak tau anak voli cewenya. Yang gua inget sekarang cuma Loe doang "

Sungguh perkataan Aldeo itu membuat Marchela ingin terbang rasanya. Hanya dia yang di ingat Aldeo, bahkan masih ada Vani yang lebih aktif darinya tapi ia yang dicari Aldeo.

" Please ya loe harus mau? " Mohon Aldeo.
" Ya udah oke deh gua ikut "
" oke, besok gua jemput deh ke rumah loe "
" Emang loe tau rumah gua? "
" Hehe enggak. Ya udah kalo gitu gua minta nomor loe "

Marchela memberikan nomornya pada Aldeo. Setelah mendapat nomor Marchela, Aldeo pun segera pamit untuk kembali ke kelas.

Saat ini hati Marchela sedang berbunga-bunga, karena hal barusan. Bahkan ia tidak menyangka Aldeo akan mengingat namanya. Sungguh sangat membahagiakan bagi Marchela.

Keesokan harinya sesuai dengan ucapan Aldeo, ia menjemput Marchela di rumahnya. Saat Aldeo tiba, Marchela telah menunggu didepan rumahnya.

" Maaf lama ya? "
" Enggak kok "
" Sini gua bantu buat masukin tas loe ke bagasi "
" Makasih "

Satu mobil dengan Aldeo membuat Marchela gugup. Dan di dalam mobil pun terjadi keheningan cukup lama hingga Aldeo memecah keheningan itu.

" Hmm katanya kita kemah di Cibodas ya? "
" Ah gak tau deh "
" Loe bawa semua yang gua smsin kan? "
" Iya tenang aja "
" Oke "

Akhirnya mereka pun sampai di sekolah. Marchela mengeluarkan semua barang yang ia bawa dari bagasi mobil Aldeo. Saat akan membawanya Aldeo justru mengambil alih barang-barang yang di bawa Marchela. Marchela hanya pasrah melihat Aldeo membawa barang-barangnya.

Semua yang mengikuti kemah telah masuk ke dalam bus. Marchela duduk di sebelah Aldeo karena setiap ekskul harus bersama. Karena perjalanan yang cukup jauh Marchela tertidur di bahu Aldeo dan Aldeo diatas kepala Marchela. Hal itu membuat iri semua perempuan yang melihatnya. Dan laki-laki, iseng memfoto mereka berdua dan mengupload nya ke semua akun sosial media.

Cukup lama perjalanan yang mereka tempuh untuk sampai di tempat kemah. Suasana di Cibodas masih begitu asri, pohon-pohon disini masih sangat hijau dan rindang. Saat sampai semua murid di minta untuk mendirikan tenda. Tenda laki-laki dan perempuan dipisah tentu saja.

Kegiatan disana penuh dengan canda dan tawa hingga malam saat acara api unggun. Di acara api unggun semua ekskul wajib menyumbangkan bakat mereka di depan yang lain. Aldeo dan Marchela memilih untuk menyanyi, mereka menyanyikan lagu Tulus - Teman Hidupku. Suara tepuk tangan begitu riuh saat Aldeo dan Marchela mengakhiri lagunya.

Malam semakin larut, semua murid masuk kedalam tenda masing-masing. Saat hendak masuk tenda Marchela ingin buang air, lalu ia mencari teman untuk mengantarnya. Saat sedang mencari teman bahunya ada yang menepuk dari belakang, Marchela terkejut dengan kehadiran Aldeo di belakangnya.

" Chel, kok loe belum tidur? "
" Belum, gua lagi cari temen nih buat nganter ke toilet "
" Sama gua aja, yuk " Tawar Aldeo.
" Ah.. enggak usah deh "
" Gapapa. Lagian kalo loe berdua sama cewe entar kanapa-napa gimana? "
" Emmm.. Ya udah deh. Tapi loe gak bakal apa-apain gua kan? " Tanya Marchela tajam.
" Ya enggaklah justru gua pengen ngelindungin loe "

Marchela segera memalingkan wajahnya karena ia merasakan panas di pipinya. Untunglah ini malam jadi Aldeo tidak melihat rona merah di pipinya.

Akhirnya Aldeo mengantar Marchela ke toilet terdekat dari perkemahan mereka. Marchela segera masuk ke dalam toilet dan Aldeo mengunggu di depan toilet. Namun saat Marchela keluar dari toilet ia tidak menemukan Aldeo. Marchela celingak-celinguk mencari Aldeo hingga ada sebuah tangan yang menepuk pundaknya dan sukses membuat Marchela menjerit ketakutan.

" Ehh ini gua Aldeo "
" Ishh, jahat banget sih " Ucap Marchela sambil memukul lengan Aldeo.
" Maaf. Tadi gua cuma jalan kesana doang sebentar " Jelas Aldeo dengan tangan yang menunjuk ke arah Timur.
" Loe tau gak sih gua itu takut?! "
" Maaf. Janji deh enggak gitu lagi " Ucap Aldeo dengan nada bersalah.
" Tau ah gua sebel " Ucap Marchela kesal dan hendak meninggalkan Aldeo.

Baru dua langkah, lengan Marchela di cekal oleh Aldeo dan membuatnya berhenti melangkah.

" Maafin gua " Ucap Aldeo sangat menyesal.
" Ish lepasin! Udah gua maafin kok " Ucap Marchela dan menghempaskan tangan Aldeo yang mencekal lengannya.
" Gak ikhlas banget maafin nya? "
" Iya udah gua maafin kok " Ucap Marchela dengan nada yang sok lembut.
" Nah gitu dong " Ucap Aldeo sambil mengacak-acak rambut Marchela.
" Udah yu ah ke perkemahan lagi " Ucap Marchela sambil memalingkan wajahnya, takut Aldeo tahu bahwa ia sedang blushing.

Mereka pun berjalan berdampingan untuk kembali ke perkemahan. Sesekali Aldeo melontarkan lelucon yang membuat Marchela tertawa.

' Manis '







Dalam acara kemah ini Marchela merasa sangat beruntung. Kenapa? Karena ia bisa lebih dekat dengan Aldeo dan Aldeo yang begitu menjaga dan melindungi Marchela. Marchela berjanji tidak akan pernah melupakan hari dimana saat acara kemah berlangsung.

Semua murid pulang dari Cibodas pada hari minggu sore. Saat sampai di rumah Marchela segera membaringkan tubuhnya di kasur queen size miliknya dan ia mengambil Hp miliknya dari dalam tas. Saat Hpnya dihidupkan begitu banyak sms juga notification dari sosmed. Betapa terkejutnya Marchela saat melihat foto yang diunggah di sosmed.





❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄

Ahh so sweet ya Marchela sama Aldeo, author jadi pengen deh... ehhhhh

Oke part 11 selesai. Ada yang nunggu kelanjutannya? Aku harap ada yaa 😢😢

Vote dan comment kalian di tunggu yaa 😀😀

Suara HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang