Marchela mencoba untuk melupakan kejadian yang terjadi di Kebun Raya Bogor kemarin. Ia juga mencoba untuk bersikap biasa saat bertemu dengan Aldeo. Sebenarnya Marchela tidak marah pada Aldeo, ia hanya kecewa saja. Dan untuk Alfya, Marchela rasa ia tidak harus marah pada Alfya karena Alfya memang tidak salah. Saat Aldeo bertemu dengan Marchela, ia langsung meminta maaf atas kejadian kemarin.
" Chel, maafin gua soal kemarin? " Ucap Aldeo setengah memelas.
" Maaf kenapa? "
" Kemarin kan gua ninggalin loe, mungkin juga loe balik karena kesel gua gak balik-balik dan saat gua telepon loe bilang ada urusan mungkin aja bohong "' tuh loe udah tahu alasannya, walau gak sepenuhnya bener sih ' Batin Marchela.
" Ah, enggak kok. Gua emang ada urusan kemarin Al " Jelas Marchela sesantai mungkin.
" Beneran? "
" Iya Aldeo. Udah ah gua mau kekelas, mau belajar kimia ulangan " Jawab Marchela dan langsung meninggalkan Aldeo sendiri di tangga menuju lantai dua.Di sepanjang jalan menuju kelasnya Marchela terus berpikir. Apakah ia marah pada Aldeo? Atau tidak? Entahlah Marchela pun bingung dengan dirinya sendiri. Seharusnya yang ia pikirkan sekarang adalah rencana ulang tahunnya yang ke-17. Marchela menginginkan pesta ulang tahunnya sederhana namun elegant.
❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄
Tiga hari sebelum pesta ulang tahunnya ia mengundang semua teman-temannya yang dekat maupun tidak dengannya untuk datang ke pesta ulang tahunnya. Marchela segera mempersiapkan segala sesuatunya di bantu dengan keluarga dan sahabatnya. Ia memilih tema pesta dengan garden party dan dress code berwarna broken white.
Sehari sebelum pesta Marchela mengajak para sahabatnya untuk pergi ke mall. Ia ingin ke salon dan membeli dress serta wedges untuk ia gunakan saat pesta. Marchela pergi ke mall bersama Myli, Vani, Rhisty, Alfya, dan Calvia. Sebenarnya Marchela mengajak Dyara juga namun ia menolak, menurutnya buang-buang waktu saja lebih baik main game. Yah dasar otak gamers, susah. Mereka pergi ke mall dengan mobil sport sendiri-sendiri, kecuali Myli dan Vani. Jadi Myli ikut dengan mobil Marchela sedangkan Vani dengan Rhisty.
Setelah sampai di mall mereka terlebih dulu memasuki salon. Saat berjalan ada banyak pasang mata yang melihat kearah mereka, ada tatapan iri, memuja, dan meremehkan.
' Wah cantik-cantik ya mereka '
' Ih, imut banget yang pake bandana pink mukanya babyface '
' Sok cakep, padahal emang cakep sih '
' Seandainya dia pacar gua '
Dan mungkin itulah komentar dari beberapa orang yang melihat mereka berenam. Namun mereka menghiraukannya dan langsung masuk kedalam salon. Dua jam mereka di salon dan akhirnya selesai dan mereka pun keluar dari salon. Sekarang mereka sedang mencari dress untuk pesta besok malam nanti. Sekitar satu jam akhirnya mereka menemukan dress yang cocok untuk mereka dan mereka pun segera pulang untuk istirahat.
Didalam mobil Marchela dan Myli hanya saling diam. Sebenarnya Myli ingin menanyakan suatu hal tetapi ia takut Marchela akan marah. Namun rasa penasarannya lebih besar dari rasa takutnya.
" Chel, gua mau nanya deh sama loe " Ucap Myli memulai percakapan.
" Tanya aja lagi "
" Tapi loe gak bakal marahkan? "
" Kenapa harus marah? "
" Enggak "Sesaat mobil kembali hening.
" Loe masih sayang gak sama Alpha? " Tanya Myli.
" Sayang. Tapi hanya sebatas teman gak lebih "
" Oh "
" Kenapa? Loe suka sama Alpha heh? " Tanya Marchela memastikan.
" Enggak kok " Jawab Myli santai.
" Terus? "
" Loe juga nanti bakalan tahu kok " Ucap Myli sok-sok misterius.
" Sok misterius loe Myl, haha "
" Biarin ah "
KAMU SEDANG MEMBACA
Suara Hati
Teen FictionCinta yang tulus itu tidak memaksa, tersenyum saat dia bahagia walau dengan yang lain. Cinta yang tulus itu cinta Yang ikhlas.