Seorang perempuan sedang duduk di salah satu taman di kota Bern, Swiss. Sudah 2 tahun ia meninggalkan Indonesia, dan selama itu pula ia belum pernah kembali ke Indonesia. Sebenarnya kedua orang tuanya pernah mengajaknya pulang ke Indonesia, tapi ia menolak. Selama itu pula ia masih belum bisa melupakan seseorang. Satu nama yang selama ini selalu membayanginya. Nama yang selama ini ingin ia kubur dalam-dalam. Tapi, tidak pernah bisa.
" Udah 2 tahun gua di sini. Tapi, kenapa gua masih belum bisa melupakannya juga? " Tanya Marchela pada dirinya sendiri.
Yap, perempuan itu adalah Marchela. Meskipun selama ini ia selalu menyibukkan dirinya untuk melupakan Aldeo, tapi itu tidak berhasil untuk membuat dirinya benar-benar melupakan Aldeo. Nama itu masih ada dalam hati maupun pikiran Marchela.
" Apalagi yang harus gua lakuin buat ngelupain dia? Apa? "
Marchela tertunduk pasrah dengan perasaannya. Lelah? Sudah pasti. Empat tahun berada di lingkungannya, tapi tidak juga membuatnya sadar akan perasaan Marchela. Dua tahun jauh darinya, tapi tidak juga membuat Marchela melupakannya.
" Marchela " Panggil seseorang dari arah belakangnya.
" Suara itu? Gak, gak mungkin. Gua pasti mimpi " Ucap Marchela sambil mencubit lengannya.
" Aw... ini.. ini bukan mimpi. Gak, pasti gua salah denger " Ucap Marchela terus mengelak.
" Marchela " Panggilnya lagi tepat di belakang Marchela.
Kali ini Marchela menengok ke arah belakang dan dia menemukan seseorang yang selama ini ingin ia lupakan.
" Al... Aldeo? "
" Iya, ini gua Aldeo "
" Gak mungkin, gua pasti salah liat " Ucap Marchela sambil mengucek matanya.
" Loe gak salah liat kok " Ucap Aldeo sambil berjalan kehadapan Marchela.
" Tapi... ba.. bagaimana bisa? "
" Karena loe " Jawab Aldeo.
" Ma... maksudnya? "
" Gua baru sadar setelah loe pergi. Makasih udah nyadarin gua " Jawab Aldeo dengan senyuman.
" Nyadarin loe? "
" Iya. Nyadarin gua tentang perasaan gua untuk siapa "
" Siapa? "
" Loe "
Marchela hanya mampu diam dengan berbagai tanda tanya dalam pikirannya. Ia tidak mengerti dengan apa yang Aldeo ucapkan. Belum sempat Marchela mencerna apa yang Aldeo ucapkan, Aldeo sudah berlutut di hadapannya dengan sebuah kotak beludru merah di tangan kanannya. Aldeo membuka kotak itu dan menampakkan sebuah cincin berlian yang begitu Indah.
" Ma... maksudnya? "
" Will you marry me? "
" Hah?! "
⚡⚡⚡⚡⚡⚡⚡⚡⚡⚡⚡⚡
Akhirnya cerita ini selesai juga. Makasih bagi yang masih Setia baca cerita ini.
Gantung ya? Haha biarin aja. Silahkan jawab sendiri aja ya pertanyaan dari Aldeo nya.
Dan untuk kamu, kamu pasti jawab iya. Iyakan?
Spesial nih, cerita ini aku bikin buat kamu. Makasih untuk kamu yang udah ngasih inspirasi buat cerita ini. Semoga dalam kehidupan nyata kamu berakhir happy ending juga ya. 😊😀
See you next story 😊
Salam dari author 😘😘
SeliVee
![](https://img.wattpad.com/cover/64213611-288-k769560.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Suara Hati
Roman pour AdolescentsCinta yang tulus itu tidak memaksa, tersenyum saat dia bahagia walau dengan yang lain. Cinta yang tulus itu cinta Yang ikhlas.