Little Prince :*

18.6K 491 23
                                    

Ya, ternyata dokter cantik itu adalah sahabat smp gue.. sarah widayanti sukarto. Hehe. Dia suka banget manggil gue kunyuk. Gue manggil dia karto.

Ya emang kita berdua terpisah dan lost contact gara-gara dia sekolah kedokteran di belanda. Dan kita malah ketemu diwaktu yg mengejutkan..

Dia cerita sambil bantuin gue. Dan berakhir di pembukaan terakhir. Gue berhasil melahirkan seorang pangeran unyu setelah bule setengah kece.

Ya gue kece dan leo unyu. *ga kebalik?!*

Ketika gue terbangun dan melihat sinar.. lampu kamar.. argh silau..

Gue agak merem melek gara-gara sinar lampu. Kepala agak pening, perut rada nyeri trus dingiin.. ini AC terlalu dingin keknya.

"Udah bangun lu?"
"Belom. Masi tidur. Yaiyalah pea."
"Huehehe anak lu cakep banget anjir"
"Yaiyalah liat benih nya dong haha"
"Btw, nama anak lu siapa?"
"Belom tau sih. Tungguin babeh nya dateng"
"Babeh nya udah dateng. Doi lagi nungguin elu tapi dia tadi keluar bentar beli kopi. Dia nyuruh gue jagain elu dari depan"
"Ooh.. ah lebay ngapain gue dijagain"
"Itu namanya sayang. Lu makin lama makin bloon ya"
"Eanjir kurang ajar"
"Nih sup ayam buatan gue"
"Wah pelayanan spesial ya"
"Iya. Pelayanan VVIP. dari dokternya langsung weheh.. ini sup bagus buat lu biar susunya banyak. Jadi anak lu ga kelaperan"
"Okeokeh sangkyu"
"Lu masih bilang makasi pake sangkyu?"
"Cuma ama lu doang"
"Oh, bagus deh berubah"
"Laki gue otaku juga. Gue kadang sangkyu ke doi juga haha. Doi ngerti juga kan artinya"
"Hem cocok amat lu berdua haha"
"Iyala"
"Rencananya lu mau ngasi nama apa?"
"Maunya sih kebulean aja. Soalnya bapaknya setengah bule. Biar keren ae wkwk"

"Permisi" leo
"Eeh yaudah suami lu udah dateng. Gue ke ruangan gue dulu ya" sarah
"Sip sangkyu ye" gue
"Yoo" sarah

"Gimana?"
"Apanya?"
"Kamunya lah. Masih sakit?"
"Ya masihlah. Tapi udah gapapa."
"Anak kita ganteng loh"
"Udah tau. Tadi karto eh sarah yg bilang"
"Kamu manggil dia karto?"
"Hehe udah kebiasaan dari smp"
"Huft dasar.. ini dari siapa?"
"Oh ini sup dari karto. Dia bikinin spesial. Katanya pelayanan VVIP"
"Mau coba dong"
"Nih"
"Suapin lah. Ga romantis banget"
"Aku yg sakit harusnya kamu yg suapin"
"Oiya."

Gue sama leo suap-suapan sup ayam. Adudu gaada romantisnya. Kek gitu suap-suapan nya.

"Nama anak kita siapa?"
"Lah kamu emaknya. Kamu aja yg kasih nama"
"Hm,, matthew gimana? Matthew artinya matius. Matius itukan sahabat yesus."
"Bagus juga. Nama keduanya?"
"Hm,, kamu aja yg mikirin"
"Apa yaaa.. Matthew Tomoro"
"Tomoro?"
"Tomoro itu diambil dari tomoe. Tomoe itu kan pinter dan rajin. Dia juga keren. Kamu inget kamisama kan?"
"Oh iya.. boleh deh. Matthew Tomoro panggilannya kalo engga tomo ya matt"
"Sip. Kita emang orangtua yg modern,keren dan kece"
"Aku yg kece. Aku."
"Iya kamu kece banget. Makanya aku makin jatuh cinta sama kamu"

Cup.

"Aku gabisa tahan lagi. Aku sama junior aku. Bibir aku. Kangen sama kamu. Kangen banget"
"Haha silahkaan"

Kita berdua cuma ciuman pelan karna gue baru melahirkan dan masih sakit juga jadi gabisa ngapa-ngapain dulu.

"AC nya gede banget. Aku kedinginan"
"Eh, sayang. Itu AC nya mati."
"Oh. Kok dingin banget yak"
"Haha kan kamu abis melahirkan. Mungkin itu salah satu efeknya"

-10 Tahun Kemudian-

Jam 10 malam....

"Ini orang dua kemana sih" gue
"Mamaaaaa" tomo
"Aduuh tomo kamu kemana sih? Mama nyariin kamu sayang." Gue
"Maah tadi papa ngajarin aku cara ngebelek daun pandan. Wangi deh" tomo
"Aduh. Mana papa kamu?" Gue
"Disiniii" leo
"Kamu ngapain sih malem begini ngajarin tomo ngebelek (baca: belah) pandan?" Gue
"Dia yang minta" leo
"Hoamm mama tomo ngantuk. Bobo yah" tomo
"Ayo sayang. Cuci tangan dulu ya" gue
*dibelakang leo ngasih jempol ke tomo dan dibalas kedipan sebelah mata sama tomo. Mereka bekerja sama dari omelan Valen*
"Ma. Tadi tomo bisa menghitung. Bisa membaca dan menghafal 30 kosakata bahasa mandarin! Trus tomo udah bisa bahasa inggris." Tomo
"Bagus dong sayang. Tapi jangan terlalu keras belajar ya. Kamu harus main juga" gue
"Ma .. tomo mau nonton one piece (salah satu anime)  sama papa besok. Boleh ya?" Tomo
"Iya boleh. Sama papa ya. Papa kan besok libur" gue

Gue nganterin tomo ke kamarnya. Bacain dia buku biologi. Trus dia tidur. Tomo udah ga mempan sama dongeng. Tomo itu lebih suka dibacain sejarah dan biologi daripada dongeng. Anak gue ini kelewat pinter. Jadi ga mempan sama cerita bocah. Huft. Gue yg pusing kalo dia nanya soal pelajaran biologi yg gue bacain. Gue bacain tomo pelajaran biologi smp. Sementara tomo baru 10 tahun. Omg.

"Besok tomo mau nonton one piece sama kamu katanya"
"Iya aku yg janjiin. Soalnya tadi dia udah hafal 30 kosakata mandarin"
"Kamu terlalu maksa dia belajar"
"Itu dia yg mau. Lagian dia cerdas banget. Asal kamu tau ya. Berapa lama dia hafalin itu kosakata.. itu cuma 30 menit. Bahkan dia bisa bikin percakapan dari 30 kosakata itu dengan lancar"
"Tapi anak seumuran dia harusnya main bola bukan belajar bahasa. Dengerin dongeng bukannya pelajaran biologi. Itu bukan waktunya dia."
"Tapi."
"Udahlah terserah kamu"

Gue tinggalin leo dan tidur. Bukannya gue gasuka anak gue pinter. Taoi gue juga mau liat dia loncat-loncat dengan badan berlumpur karna menang cetak gol main bola. Bukannya bangga abis ngebelek cicak atau daun pandan. Kecerdasan gaakan bikin dia punya teman dan gampang bersosialisasi. Gue pernah mengahadapi hal kayak gini. Gue gamau semua ini terjadi untuk kedua kalinya sama tomo.
Akan lebih tersiksa sendirian daripada bodoh. Ini cuma pendapat seseorang yg gapernah punya teman sejak kecil.

Gue mau liat tomo ketawa sambil main robot daripada ketawa karna dia berhasil hafal kosakata mandarin.

Kenapa sih leo gapernah ngerti?!

Gue benci mengakui kalo gue terlalu membiarkan tomo menyerap semua yg diajarin leo. Sekarang tomo udah belajar mata pelajaran smp. Diusia sd. Tomo seharusnya masih belajar baca sekarang. Dia malah udah menguasai dua bahasa. Dia pinter hampir semua mata pelajaran anak smp. Bahkan tomo bisa menggambar dengan teknik yg sempurna dalam waktu satu hari. Gue bangga tapi takut. Takut kalo nanti dia dibully. Ketakutan ini yg bikin gue marah.

IQ gue dan leo memang gede. IQ gue 150 dan Leo 165. Gue yakin IQ tomo lebih gede. Kecepatan tomo dalam belajar tuh diluar akal sehat. Makanya gue sebut kepinteran. Karna dia memang terlalu pinter untum anak seusia dia.

Kalo dia mau dia bisa belajar nyetir mobil. Cuma kakinya ganyampe rem sama gas aja makanya belom. Ya intinya gue mau tomo main ga cuma belajar.

Husband In SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang