No secrets anymore.

17.2K 478 0
                                    

Hari ini,
Gue memulai hari dengan lesu dan berbeban berat. Gimana ga berat? Hamil. Galau. Bete. Kezel. Semua kayak nyampur jadi satu dan jadilah bolu kesedihan.

Bahkan Tuhan ga biarin gue bahagia sebentar aja dimasa kehamilan gue. Ada aja masalah yg terjadi. Baru aja masalah sebelumnya selesai. Sekarang muncul masalah baru yg bahkan jauh lebih rumit dari yang sebelumnya.

Otokeh? Otokeh? *efek nonton korea*

Gue harus gimana? Gimana caranya gue menghilangkan kegalauan yg menimpa hati dan pikiran gue.

Pagi pagi dikosan litiya gue malah disambut kecoa terbang yg entah gatau darimana tau" nongol. Rasanya mau mati coy.

Belom lagi pas mau makan adanya indomi doang. Ditambah semut dan laler yg setia main ke kosan litiya kalo ada bau makanan. Gue muak dengan temen" litiya disini.

"Lit, lu mau denger saran gue ga?"
"Apaan emang sarannya?"
"Pindah. Gue bakalan cariin kosan atau rumah sekalian. Lu ga bosen apa sama temen-temen binatang lu disini?"
"Haha. Selow ci. Mereka udah akrab sama gue. Lu gaperlu cariin tempat baru. Gue nyaman kok disini."
"Serius?"
"Kalo lu kasih gue rumah baru yg jauh lebih bagus. Gue gabakal belajar mandiri dan nantinya bakal bergantung ama lu. Inget ya ci, sekali lu tolongin orang, orang itu akan bergantung sama lu"
"Iya sih"

Litiya kayaknya abis ketemu mario teguh deh. Bijak banget ini bocah. Tapi emang bener sih. Gue gaboleh terlalu baik lagi.

"Ci, gue bikin puding. Kalo lu mau makan ambil ae yak"
"Oh oke sankyu"
"Gue berangkat ngampus dulu yak"
"Sip"

Sementara litiya ngampus. Gue buka instagram.. stalking laki gue. Dia bikin post baru.

Ada foto gue dan caption :
"Kamu, kemana?"

Kok gue sedih ya. Gue pengen ketemu dia. Tapi, gue gabisa kalo harus keinget kejadian kemaren. Oya, udah hampir 3 hari gue disini. Keluarga pada nyariin gue dan leo. Cuma litiya yg tau keberadaan gue.

Gimana rasanya lu sebagai seorang istri yg lagi hamil malah dibentak sama suami lu ditempat umum. Bukan cuma malu aja. Tapi rasa sedih kayak berputar dihati dan kepala lu.

Gue, ga mau munafik. Gue yg terlalu cinta dan takut kehilangan. Makannya gue marah. Marah kalo tiba-tiba pandangannya berpaling ke wanita lain. Karna gue cinta. Apa lu tau, ketika seseorang yg ga pernah mencintai akhirnya menemukan tambatan hatinya. Dia akan overprotektif karena merasa itu miliknya..

Begitulah yang gue rasakan.

"Oi ci"
"Hah? Apaan?"
"Nih gue bawain hokben"
"Oh.."
"Makan nih"
"Eh iyak"

Gue yg terlalu banyak bengong mulai takut kalo tar gue kesambet. Semoga engga dah.

Kangen.

Satu kata berjuta makna itu kayak isi hati gue sekarang. Gue kangen! Kangen sama pria yg morning kiss gue setiap pagi. Pria yg menghamili gue. Pria yg katanya mencintai gue. Semua ini selalu gue ulang. Ini untuk ngingetin gue. Ngingetin janji dia sama gue dulu.

Leo pov

Kenapa gue lalai banget??
Gue terlalu bego untuk nyembunyiin semuanya. Kenapa waktu itu gue ga cerita sama dia?

Lyra. Gadis pertama yg nolongin gue dan menyatakan cintanya ke gue. Gue ga pernah menerima dia karna gue ga merasa cocok. Gue cuma menganggap dia teman. Tapi dia nganggap lebih.

Lyra. Lyra. Kenapa lu nongol lagi dihidup gue setelah sekian lama hilang?

Gue sekarang ga karuan nyari istri gue.
Dia kayak hilang dicopet neptunus. Mungkin kalo gue punya kerang ajaib, gue bisa nanya doi dimana.

Muka gue lebih mirip kecoa busuk. Gajelas. Gakaruan. Berantakan. Kesan menyeramkan dan aura psikopat seakan lahir dari aura muka gue.

Gue gatau harus cari kemana lagi. Ini melelahkan woi. Gue kangen sama wanginya. Punggung nya. Senyumnya. Kebodohannya yg justru kayak daya tarik buat gue.

She is too perfect. Nobody cant be her. Because she is the only one. Limited edition.

Kamu yg kemana?
Aku kangen. Kangen banget.

-Dikantor leo-

"Lyra?"
"Hai! Lama gak jumpa ya. Aku kangen"
"Iya. Kok kamu bisa disini?"
"Banyak yang mau aku jelasin. Can we talk closer?"
"Ya. Ayo ke coffee time"

Sampai di coffee time..

"Aku sebenernya baru pindah ke sini 2 bulan lalu."
"Dan?"
"Ya, aku kesini. Sejak saat itu, aku pindah ke belanda karna patah hati. Sampai saat ini aku masih mencintai kamu. Aku tahu kamu udah punya istri. She is unbelieveable. Dia cantik dan smart."
"Memang. Trus kenapa kamu kesini lagi?"
"Aku cuma pengen kamu bantu aku. I need your help."
"Apa yg bisa aku bantu?"
"Aku harus dapet uang untuk biaya sekolah putriku. Aku udah menikah dan suamiku pergi meninggalkan aku dan putriku."
"Istri aku hilang. Dia pergi. Aku gatau harus cari dia kemana lagi"
"Im gonna help you. We can help each other."
"Aku akan usaha sendiri. Its okay."
"Really? Kamu ga butuh bantuanku?"
"Ya. Aku yakin"
"Okay. Jadi kamu mau tolong aku?"
"Aku rundingin sama istriku dulu. Tunggu aku ketemu dia."
"Okay. See ya"

Leo pov
Aku harus cari kamu kemana lagi? Kemana? Aku lelah. Lelah sama sikap kamu. Aku tau aku salah. Tapi ga gini caranya. Aku juga punya pekerjaan. Dan aku harus cari kamu juga. Kenapa kita ga omongin baik"?

Tenet tenet..

"Halo?"
"Ko, lu musti ke rumah gue sekarang!"
"Ngapain?"
"Cici. Cici pendarahan!"
"Hah? Kok bisa?"
"Yaudah sini nanya mulu. Buruan gece."
"Okay otw"

Author pov

Leo tancap gas kerumah litiya alias kosan. Leo cuma memikirkan keadaan valen dan anaknya. Leo takut terjadi sesuatu yg tidak bagus..

'Leo lu pasti bisa!' Batin leo ngoceh

Leo pov
Akhirnya aku ketemu kamu!
Semoga kamu baik-baik aja.

Husband In SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang