Parfum 16

357 33 1
                                    

Eun ji berlari di sepanjang koridor, berusaha untuk segera mencapai ruangan yang di tujunya. Dia menghabiskan malam bersama woohyun, dan akhirnya terlambat bangun, hasilnya, dia terlambat datang ke kantor. Yang membuatnya merasa aneh adalah, presdir kim menegurnya. Tidak biasa-biasanya sungkyu menegurnya, biasanya, sungkyu membiarkan saja apa yang ingin dilakukan oleh eun ji.

"anda sudah ditunggu, silahkan masuk" ucap sekretaris sunggyu tersenyum ramah. Satu lagi keanehan disini, biasanya, saat eun ji berkunjung ke ruangannya, siapapun, tidak diijinkan berada di lantai yang sama dengan mereka, sunggyu dan eun ji, termasuk sekretarisnya, lalu? Apa-apaan ini. Eun ji merasa ganjil dengan semua ini, tapi dia tetap memberanikan diri memasuki ruangan presdir kim.

"apa anda mencari saya?" Tanya eun ji tertunduk. Mengingat semua keanehan yang ada, eun ji memutuskan untuk tidak langsung duduk seperti yang baisa dia lakukan. Akan terlalu aneh dan memalukan jika tiba-tiba presdir kim menyuruhnya untuk kembali berdiri.

"yah, aku ingin kau tahu, bahwa dengan atau tanpa persetujuanmu, aku akan menikah denganmu" titah sunggyu. Eun ji terdiam. Tanpa ekspresi. Hal itu justru membuat sunggyu merasa aneh.

"apa kau mendegar apa yang baru saja aku katakana eun ji ssi?" Tanya sunggyu mendekat kepada eun ji. Eun ji masih tak bergeming, semakin sunggyu mendekat kearah gadis itu, semakin dia menatapnya dengan tajam, semakin berani, dan semakin liar, bahkan, tatapannya seoalh menyiratkan kebencian yang mendalam pada sunggyu.

"kau ingin menikahiku, setelah apa yang kau lakukan padaku? Berani sekali kau!" ucap eun ji dengan nada suara parau, mungkin menahan amarah. Sunggyu berhenti teapt di hadapan eun ji. Keningnya berkerut, memikirkan apa yang sebenarnya sedang dibicarakan oleh eun ji.

"kau ingin menikahiku setelah semua penghinaan yang telah kau berikan selama ini padaku? Aku bahkan tak bisa tidur dengan nyenyak selama ini karena memikirkan bagaimana kau mneginjak-injak harga diriku, didepan teman-temanmu, dan sekarang kau ingin menikahiku?! Aku benci padamu!" plak!

Sunggyu tersentak kaget, "mimpi..." lirihnya. Kemudian melirik jam tangan yang dia pakai. Jam 10 pagi. Ini pertama kalinya dia ketiduran dikantor, di jam sepagi ini pula, tapi sunggyu bersyukur dia ketiduran dan bermimpi, dia jadi mnegingat sesuatu, sesuatu yang membuatnya tahu, mengapa sampai saat ini eun ji sangat membencinya.

"presdir kim anda baik-baik saja?" Tanya eun ji, wajahnya tampak cemas, dan dia berjalan menuju sunggyu.

"eun ji? Apa yang kau lakukan disini?" Tanya sunggyu bngung, ini bukan mimpi lagi kan?

"eh? Apa maksud anda, sekretris anda menelponku dan mengatakan anda ingin bertemu denganku makanya aku kesini dan.." eun ji menatap sunggyu sedikit saja, dengan sebal. "kalau anda tidak punya keperluan apapun, saya akan kembali ke kantor saya" dan eun ji membalik tubuhnya berjalan keluar dari ruangan sunggyu.

"ayo menikah!" ucap sunggyu spontan. Eun ji terdiam di tempatnya sesaat.

"ayo menikah park eun ji" ulang sunggyu, tapi eun ji masih terdiam, kemudian dia membalik tubuhnya.

"aku mencintai orang lain anda tahu itu kan?" Tanya eun ji balik. Sunggyu menghembuskan nafas dengan berat.

"aku tidak akan memaksamu, aku hanya akan menunggu sampai kau ingin menikah denganku" sunggyu lagi. Dia yakin keputusannya benar mengenai hal ini. Dia mencintai eun ji, dan tidak ada yang slaah dnegan menunggu seseorang yang di cintai untuk menikah dengannya.

"itu terserah pada anda" eun ji terdengar sarkastis, kemudian kembali melanjutkan berjalannya meninggalkan ruangn sunggyu.

"neh oemma?" sunggyu menjawab panggilan yang masuk bersamaan dengan keluarnya eun ji dari ruangannya.

ParfumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang