Parfum 11

312 32 0
                                    

"Hentikan Hanie" ayah Eun ji menengahi, membuat ibu Eun ji menunduk dan terdiam, dia lepas kendali.

"Eun ji yyah, kau percaya ayah dan ibu menyayangimu?" Deg! Jantung Eun ji berdetak makin kencang. Ia tidak menjawabnya, meskipun dia tahu, orang tua mana di dunia ini yang tidak menyayangi anaknya sendiri?

"Tadi pagi, Eun kyung drop, dia butuh melakukan transplantasi segera, untung saja, dokter disini sangat baik, dengan cepat mereka bisa mengkonfimasi keberadaan pendonor yang tepat untuk Eun kyung. Dalam sekejap, ayah dan ibu seperti sedang bermimpi, semuanya siap untuk Eun kyung hanya saja..." Tuan Park menunduk, bahunya kini terguncang, Eun ji tahu, ayahnya sedang menangis sekarang. Oh Hanie, ibu Eun ji segera duduk di sisi suaminya, berusaha menenangkan, karena dalam keadaan seperti ini bagi siapapun akan berat jika di tanggung sendiri, selalu akan menjadi lebih mudah jika ada seseorang untuk berbagi.

"Hanya saja, tidak punya uang untuk biaya operasi Eun kyung seperti sebilah pisau tajam yang merobek mimpi indah ayah dan ibu" lanjut ibu Eun ji mengusap bahu suaminya menenangkan, dan memandang Eun ji memohon pengertian. Karena Hanie tahu, Eun ji tidak akan suka dengan apa yang ayahnya lakukan.

"Sudahlah sayang, Eun ji berhak tahu. Dia berhak tahu cerita yang sebenarnya" ucap Tuan Park, menghapus sisa air mata yang mengalir di pipinya, kemudian menatap istrinya dengan segenap kekuatan yang dimilikinya, lalu menggenggam tangan lembut yang sudah menemaninya sepanjang perjalanan hidupnya, dan kembali menatap Eun ji. Eun ji mengerutkan keningnya tidak mengerti, kedua orang tuanya seperti sedang bermain dalam sebuah drama, Eun ji seperti penonton yang asik menyaksikan meski tidak tahu jalan ceritanya.

"Setelah ayah mendengar kabar dari dokter mengenai keadaan Eun kyung yang sebenarnya, yang terpikirkan oleh ayah hanyalah Tuan besar Kim" Tuan Park mulai bercerita, dalam hati, perasaan tidak nyaman mulai merambat masuk ke sanubari Eun ji, ia seperti tahu akhir dari cerita yang ayahnya tuturkan ini, dia seperti mengalami de'javu, tidak bahkan lebih detail dari itu, de'javectu, yah, mungkin seperti itu, tapi Eun ji takut menebak, ia takut semua pikiran buruk itu benar adanya dan menjadi nyata.

"Tuan besar seperti biasa, dengan sangat dermawan bersedia memberikan bantuan dana pada kita, hanya saja..." kalimat ayah Eun ji berhenti disitu, beliau tidak sanggup melanjutkannya, dan hanya menatap Eun ji dalam diam, tanpa berniat melanjutkannya.

"Mereka hanya memintamu untuk mempertimbangkannya, sayang, mereka tidak memaksa" nyonya Park menatap Eun ji penuh permohonan, hanya saja, Eun ji masih enggan menebak apa maksud ibunya, dia masih lebih memilih bungkam, dan menunggu kedua orang tuanya menyelesaikan ceritanya.

"Kami tahu sedekat apa hubunganmu dengan Woohyun, hanya saja, jika ada harapan sedikit saja kau mempertimbangkan hal ini, hal itu akan sedikit meringankan beban ayah dan ibu" lanjut ibu Eun ji lagi.

"Sebenarnya, apa maksud ayah dan ibu? Aku harus mempertimbangkan apa?" Eun ji menatap kedua orang tuanya bergantian.

"Mereka memintamu menjadi menantu mereka. Menikahlah dengan Tuan muda Kim" ucap ayahnya.

Seperti ada sambaran kilat yang di sertai Guntur kemudian hujan lebat yang bersamaan menyerang Eun ji! Ini gila! Ini tidak mungkin terjadi! Dia salah dengar, kan? Menikah dengan Tuan muda Kim? Maksudnya dengan Kim Sungkyu?! Yang benar saja!

[http://nulisbuku.com/books/view_book/7276/ok-fix-kita-bercinta]

"Mwo?!" Sungkyu berdiri dari duduknya, gelas porselen yang hanya di desain satu-satunya di dunia itu jatuh ke lantai, hancur menjadi serpihan-serpihan kaca yang tak bernilai, tapi ketiga orang yang sedang berada di ruangan itu hanya saling menatap dengan tegang. Beberapa orang pelayan bersiap berlari ke dalam ruangan, untuk membersihkan serpihan kaca itu sebelum melukai majikan mereka atau mereka nantinya yang akan kena sembur, sayangnya, melihat situasi panas yang sedang menghiasi ruang makan keluarga tempat ketiga majikannya berada mereka lebih memilih terkena imbasnya kali ini.

"Kami tidak memintamu untuk membawanya segera ke altar pernikahan, kami hanya memintamu untuk mempertimbangkannya" ucap Nyonya Kim menatap putranya yang kini Nampak sangat marah.

"Grup Kim berkembang dengan sangat baik, kita bahkan tidak butuh pernikahan politik untuk memperkuatnya, hubungan yang terjalin sejauh ini dengan kolega dan para politikus tak perlu di ragukan lagi, yang kita butuhkan hanyalah mempertahankan apa yang sudah ada, jangan sampai ada kemunduran" lanjut Tuan Park, yang dengan santai memotong daging steak welldone-nya dan memasukkannya kedalam mulutnya, kemudian mengunyahnya perlahan sambil menikmati rasa yang mulai memenuhi lidahnya.

"Ibu sudah memperhatikan Eun ji sejak ia kecil. Kepribadiannya baik, dia anak yang patuh, dan tangguh. Dia kuat, dan yang terpenting dia tidak gila dengan uang dan kekayaan" Nyonya Kim melipat kedua tangannya di atas meja, memajukan sedikit tubuhnya, menunjukkan minat yang besar pada Sungkyu "Kau butuh wanita seperti dia di sisimu, dia tidak akan serakah dengan hartamu dan dia bisa menjadi pengikut yang setia" lanjut ibunya setengah mendesis.

"Mwo?" Sungkyu lagi. "Jadi maksud ibu aku hanya perlu memanfaatkannya?" Tanya Sungkyu dan ibunya mengangguk sempurna, sambil tersneyum puas.

"Kau hanya perlu memilikinya diatas kertas jika kau tidak begitu menyukainya, kau bisa bermain dengan siapapun asal tidak di ketahui publik di luar sana, lagipula, image dermawan dan tidak membedakan derajat akan melekat dalam keluarga kita jika masyarakat tahu kau hanya menikahi gadis biasa, bukan dari kalangan chaebol seperti kita dan itu tentu saja adalah hal yang baik, orang-orang akan semakin memuja kita, dan saham kita akan makin menanjak naik" jelas ibunya. Sungkyu terdiam. Mempertimbangkan. Dia dan Eun ji hanya perlu menikah di atas kertas.

"Kami hanya perlu menikah diatas kertas?" beo Sungkyu dan sekali lagi ibunya mengangguk.

"Kehadiran seorang penerus tentunya akan lebih baik, tapi, kami tidak akan berharap banyak mengenai hal itu, cukup berikan kami seorang penerus, entah itu dari Rahim Eun ji sendiri atau dari wanita lain, toh nantinya anak itu tetap akan tercatat sebagai anakmu dan Eun ji" jelas ibunya. Sungkyu terduduk kembali di kursinya, dia mencoba mencerna pembicaraan mendadak ini, yang membuatnya lumayan shock dan sesak nafas.

"Jujur saja Sungkyu yyah, ayah dan ibu tidak begitu menyukai sosok Seolhyun dulu, dia seperti wanita penggoda yang siap menebar pesonannya kepada siapa saja demi mendapatkan uang, untung saja kau putus dengannya..." ibu Sungkyu lagi, tapi Sungkyu sudah tidak memperhatikan lanjutan dari apa yang dikatakan oleh ibunya itu, pikirannya kini terfokus pada satu hal. Menikahi Eun ji. Bagi keluarganya, jika memang ada jalan dirinya dan Eun ji menikah, mungkin itu hanya akan menjadi pernikahan diatas kertas, tapi bagi Sungkyu lain, karena ada satu hal yang tidak di ketahui oleh ibunya, bahwa Sungkyu diam-diam menyimpan rasa yang berbeda untuk seorang Park Eun ji selama ini.

[http://nulisbuku.com/books/view_book/7276/ok-fix-kita-bercinta]

ParfumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang