Author Pov
Dengan keterpaksaan hati, ia melangkah kan kaki begitu berat keluar gedung Trendy FM, ia menembus ribuan titik air dari langit yang cukup deras, berlari kecil yang di lakukan untuk cepat sampai di halte dan menunggu angkutan umum...
Baju dan rambut seluruhnya basah, gardigan yang ia kenakan semakin di rapatkan untuk menahan dingin karena hujan dan juga hembusan angin.
Menggigil seperti itu lah dia saat ini, sudah 15 menit wanita ini menunggu sendirian duduk di bangku sambil termenung.
Sorot lampu motor semakin terang menandakan bahwa motor dan pengendaranya semakin dekat, tapi wanita ini sama sekali tidak menyadari, hingga suara motor mati dan parkir di samping halte, sang pengendara melepaskan helm dan berlari kecil menuju halte...
"Sendiri?"
Ia menoleh kesekitar tidak ada orang selain dirinya, dan ia menoleh ke sumber suara, dan menyadari pertanyaan itu untuknya...
"Anda?"
"Sendiri?"
Yang di tanya hanya mengangguk dan memasang wajah sedih
"Ada apa dengan wajah itu?"
"Kenapa, pucat yahhh? Karena hujan ni"
"Kok pulangnya jam segini kan seharusnya..."
"Tadi ngomongin cara baca script sama bang Tama"
"Ohhh"
"Kamu ngapain malem-malem disini"
"Cari angin"
"Kok jauhh?"
"Gak masalah"
"OOO"
"Udah makan"
"Belom lah, makan enggak, keujanan iya, ini semua karena..."
Kalimatnya menggantung, membuat lawan bicaranya menaikan alis sebelah menanti lanjutan kalimatnya...
"Bang Tama ni"
"Makan yukkk"
"Kan ujan"
"Udah basah juga, kalo di diemin makin dingin, cari yang deket-deket sini"
"Okeeee"
Mereka menuju motor, sang pria memberikan plastic yang berisikan sweater kepadanya
"Pake ini, yang itu lepas walau pun dingin nya gak ilang setidaknya berkurang lahh"
Ia hanya mengangguk dan memakainya, mereka siap cari tempat makan...
***
Wildan Pov
Nasib mendapat tugas siaran malam, harus menerima resiko pulang malem juga, setelah menyelsaikan siaran, aku menuju area parkir dan siap menuju pulang, sebelum hujan akan turun deras...
Tapi Pinkan melewatinya begitu saja masuk kedalam gedung...
"Siaran malem?"
"Gak mungkin, cewek tidak di perbolehkan siaran malem"
Rasa penasaran mengalahkan niatku untuk cepat pulang, dan aku memutuskan untuk mengikutinya, kini aku tak jauh darinya ia berhenti di ruangan Bang Tama saat pintu itu akan terbuka ia berlari cepat menuju ruangan di depannya aku bisa melihatnya...
Aku melihat yang keluar dari sana adalah Rhein dan seorang wanita, Rhein seperti menelfon seseorang dan aku yakin orang ia telfon juga ada di sekitarnya saat ini, aku seolah tidak tau saat Rhein dan wanita itu melewatinya...
![](https://img.wattpad.com/cover/46194619-288-k383156.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
I.L.Y.A ( I Love You Announcer)
RomanceSuara... Rhein yang berciri khas mampu membuat pendengarnya tersenyum dan selalu ditunggu-tunggu. Ini yang membuat seoarang gadis begitu sangat penasaran... Hingga suatu hari radio tempat Rhein biasa siaran mengadakan audisi pencarian bakat announce...