Pinkan pov
Banyak orang berlalu lalang di sekitar gedung hotel tempat di laksankannya seminar yang aku juga mengikutinya, apakah sepenting itu untuk diikuti hingga harus menguras kantong sebanyak itu, sekarang kan sudah ada youtube dan lain-lain apa mereka tidak bisa belajar sendiri gitu.
"Huhh" aku mulai melangkahkan kaki menuju pintu masuk disana aku di sambut dua pria tampan yang macho huhhh senangnya dan di sebelahnya terdapat seperti meja tamu, aku langsung menuliskan nama dan mulai mencari dompet untuk membayarnya karena aku belum mentransfer, sepertinya tidak masalah bayar disini...
"Eee maaf anda, Pinkan Anastasha?"
"Iya, apakah bermasalah bila saya membayar biayanya disini?"
"Oooh bukan seperti itu,"
Jawab wanita itu sambil tersenyum, aku meneruskan pencarian ku...
"Bisa kau antar nona ini"
Sambungnya lagi, sepertinya ia berbicara pada salah satu pria macho itu, aku merasa aneh, bingung, namun mereka seperti memperlihatkan bahwa tidak terjadi ada apa-apa...
"Ahhh ya sudah lah, tujuh ratus lima puluh ribu, lewattt uuhhuyy"
Kata hati ku senang
"Apa aku terlihat begitu cantik hari ini, bisa masuk dengan gratis,"
Tambah ku tersenyum sendiri dan duduk yang di tunjukkan oleh pria macho ini, wawww suasananya terlihat sangat mewah sekali, semua orang mulai memenuhi isi ruangan ini, acara pun di mulai, sedikit merasa bosan tapi tidak saat Pria itu muncul, ia memberikan aura yang baik dan positif, semua orang senang melihatnya, aku mulai menyadarinya, yang mengikuti acara ini kebanyakan adalah pimpinan perusahaan, dosen bahkan dokter dan ada juga mahasiswa namun hanya beberapa dan duduk di bagian depan ada beberapa artis, seperti Irgi fahrezi, Choki sitohang, Indi Barends dan siapa lagi aku tak begitu hafal nama-nama publik figure yang dikenal sangat baik karena public speaking dikalangan masyarakat.
Suasana berubah jadi lebih bersahabat, ia membawa emosi audiens dengan baik, ia penuh dengan humor dan pembelajaran ia beri sesekali di tirukan oleh audiens, kalau aku tidak salah mengartikan sepertinya sesekali ia melihat ku...
"Ahhh apa yang ku fikirkan, ia pria palsu ia mampu berakting dengan baik"
"Cara mengatasi kegagalan saat kamu melakukan berbicara di depan banyak orang, adalah LAKUKAN LAGI, Karena kemampuan public speaking itu terbentuk bukan karena bakat tapi, kebiasaan, pembelajaran dan pengalaman, saya Reiner Zidan terimakasih"
Seisi gedung penuh suara gemuruh yang dihasilkan dari tepukan tangan semua audiens yang hadir dan kata-kata motivasi itu mampu membuat semua audiens bahagia, perlu diketahui bahwa hari ini adalah teorinya dan audiens di beri kesempatan untuk mempraktekannya esok hari di waktu dan tempat yang sama, dengan biaya yang sudah di bayar, aku mulai meninggalkan gedung ini...
"Besok kau tak perlu melakukan training disini" Suara pria itu yang menghentikan langkah ku untuk beranjak pergi.
"Sejak kapan kau disini?"
"Sejak tadi pagi"
"Maksud ku disini, bukan sejak kau bertugas"
"Besok aku langsung yang melatih mu, tempat aku yang menentukan"
"Heyy, apa-apan kau ini, kau tidak bisa seenaknya, aku tidak mau"
"Kenapa? apa kau masih meragukan kemampuan ku, kau lihat tadi aku..."
"Yaayayay aku tahu, kau narsis, narsis adalah penyakit OGDJ, menurut ku kau biasa saja"
"Apa itu OGDJ?"
KAMU SEDANG MEMBACA
I.L.Y.A ( I Love You Announcer)
RomansaSuara... Rhein yang berciri khas mampu membuat pendengarnya tersenyum dan selalu ditunggu-tunggu. Ini yang membuat seoarang gadis begitu sangat penasaran... Hingga suatu hari radio tempat Rhein biasa siaran mengadakan audisi pencarian bakat announce...