Sekarang Aku Suka Kamu

18 2 0
                                    

Kreatifitas wanita ini semakin meningkat ia sudah seperti announcer professional pada umumnya seperti kali ini ia tau aku sedah mengacuhkannya namun ia sama sekali tak terpancing dan tetap melakukan siarannya dengan baik. Aku juga tak bisa menghindarinya dan tak bisa diam saja setiap kali mulai berdebat memenangkan dan mempertahankan pendapat masing-masing tapi kali ini ia menghindari tatapan ku.

"Pinkan kau menunjukkan kemajuan dalam siaran, gimana kalau mulai besok siaran sendiri? Tanya ku tiba-tiba, tapi bukan maksudku untuk tak mau lagi berpasangan dengannya.

"Rhein" panggilnya dan kali ini ia benar-benar menoleh menghadap ku.Wajah wanita itu berubah terlihat lebih serius dari beberapa detik lalu.

"Apa aku benar-benar merepotkan mu?" Tanyanya saat on air masih berlangsung. Sungguh aku tak tahan dengan situasi seperti ini mengapa ia menanggapi ku seserius itu?.

"Hahaahah aku hanya bercanda sayang" goda ku. Tapi apa? kini mata bulatnya itu sudah mengeluarkan bulir-bulir air yang melewati pipinya.

"Pin..Pinkan aku becanda lohhh gak usah nangis"

"Oke sahabat Trendy kita dengerin lagu dulu yahh dari pada dengerin isakan-isakan dari seorang Pinkan hahaha" Galih dan Ratna by : GAC mengudara.

"Heiii kau kenapa?" Kata ku melihatnya yang mengusap air matanya dengan tissu sembarang.

"Bodoh ini air mata buaya" ucapnya membuat ku kembali kesal.

"Kau memang salah, nyebelin terserah sana closing" ucapku tak mau bicara lagi dan juga mengingat waktu. Masih merasa marah dengan wanita ini karena tak merubah sikapnya yang seolah mempermainkan aku cepat beranjak dari duduk dan akan meninggalkannya.

"Emm Rhein tunggu dulu?"

"Apa? Kenapa aku salah lagi? Dimata kamu aku salah terus ya??"

"Emm"

"Terserah bingung aku harus gimana biar baik di mata kamu" ungkap ku ingin berlalu. Namun belum sempat membalikkan badan wanita ini sudah menahanku.

"Ini buat kamu dahhh babay" ucapnya sambil memberikan botol minum tumbler berwarna biru yang sudah ku tebak ini pasti berisi lemon tea hangat dan ia belari keluar studio.

"Aapaa ini?" Yang di tanya terus saja berjalan cepat tanpa menoleh.

"Dasar gengsi" ucapku singkat, tanpa aba-aba bibir ku tersenyum melihat botol tumblr ini.

Di botol itu juga ada secarik kertas yang bertulisan "Maaf". Ingin segera menyusulnya dan menggodanya. Saat akan melangkah pergi mataku melihat bingksan berwarna merah dan ada tulisan "choco pie".

"Kenapa choco pie?, bukannya kemarin?" Tanya ku dalam hati. Pertanyaan ku semakin banyak ketika ada secarik kertas juga yang tertempel di atasnya. Maaf ya...Kakak

"Tulisannya berbeda". Ucapku lagi membandingkan kedua tulisan di kertas itu "Dari penggemar??" Tanya ku lagi sambil menebak.

"Namanya aneh" aku belari membuka pintu dan mencari wanita menyebalkan itu.

"Rhein" panggil seseorang dari arah samping aku menoleh ke sumber suaranya dan ia semakin mendekat, ia memperhatikan bingkisan yang ku bawa di tangan kanan.

"Ini punya Pinkan" kata ku saat menyadari ia terus melihat bingkisan itu.

"Oh" jawabnya. Setelah ku lihat wanita itu tak jauh dari ku langsung ku teriakan namanya.

"Pinkan..." Sang pemilik nama menoleh dan segera ku hampiri.

"Kamu buatin minuman khusus buat aku" langsung saja ku goda dia mengedipkan mata.

I.L.Y.A ( I Love You Announcer)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang