Author Pov
Meski dihatinya masih merasa kesal karena sikap wanita disebelahnya, pria ini tetap profesional melakukan siarannya sebagaimana mestinya, namun bukan Rhein namanya jika tidak memberikan kalimat-kalimat sindiran.
"Kali ini aku gak mau bilang masalah hal tabu deh, tapi ini baik untuk kita ulik-ulik, ini juga bisa ditanggapi yah sahabat trendy, kenapa sih cewek itu sulit sekali mengucapkan kalimat makasih, padahal orang lain sudah memberi sedikit bantuan,"
Wanita disebelahnya langsung tertarik dengan pembicaraan yang barusan Rhein lontarkan, sambil memperhatikan gayanya berbicara didepan mikrofon.
"Tidak semua wanita kali, kamu harus paham Rhein cewek itu ada yang selalu mengekspresikan apapun yang dia rasakan, ada juga yang enggak, lagian apakah sepenting itu kalimat makasih buat loh,? Tanyanya,"
"Mungkin kali yah, tapi sebenernya aku mewakilkan perasaan semua orang yang lagi denger sekarang, kalimat makasih itu berharga banget, karena dengan ucapan itu, akan merasa dirinya dihargai, lagian apa susahnya sih menyenangkan hati orang,"
Wanita ini hanya tersenyum dalam hati, dan mengerti arah pembicaraan ini.
"Hahahaa kamu tu ada-ada aja Rhein, btw kamu curhat yah??,"
Kalimatnya to the point, orang yang mendapat pertanyaan langsung terdiam seolah menyadari jika sudah terlalu jauh mengatakan isi hatinya.
"Oke deh teman-teman jangan kemana-kemana dulu, cis dengerin Berpisah Itu Mudah buat kamu,Rizy Febian feat Mikha Tambayong"
Mengudara
***
Pinkan Pov
"Karena kita tadi udah ngobrol tentang kalimat makasih, aku juga hari ini mau berterimakasih sama seseorang, yang sudah mau khawatirin aku, peduli sama aku, dan bantuin POTONG PONI AKU,"
Saat ada penekan di akhir kalimat aku berbicara, pria disebelah ku ini langsung menoleh ke samping kanan, tepatnya disebelah ku.
Dan seketika ia merasa seseorang yang aku maksudkan dan memang benar begitu, sambil aku yang terus berceloteh, ia menutup mikrofon yang ada di depannya dan aku menoleh menghadapnya.
Ia hanya berbicara berbisik. "Heyy apa kau gila, kau sangat norak, tidak perlu berterimakasih di sini, apa yang kau lakukan?" Bisiknya.
Melihat mimik wajahnya yang begitu menggemaskan, membuatku semakin memberanaikan diri untuk menggodanya.
"Terimakasih untuk semuanya, untuk itu maukah kamu makan malam bersamaku hari ini?," tanyanya secara langsung.
Pria yang ada dihadapan ku ini terlihat bingung dan hanya bisa diam tak seperti beberapa menit yang lalu dengan banyak bicaranya.
Aku... aku, aku tak bisa lagi menahannya aku tak kuat.
"Hahahahaaahahahah"
Tawaku lepas, dengan sepontan tangan ku memukul wajahnya lembut.
"Oke sahabat trendy, tidak terasa kita sudah dua jam bersama, kalau ada kata yang salah kami minta maaf, mohon undur diri, saya Pinkan Anastasha, dan...
"Rheiner Zidan" ucapnya terkejut.
"Hahahahaha dah babay,"
Tak lama bang Tama yang belum pulang langsung masuk dan memberikan banyak pertanyaan kepada kami berdua.
"Pinkan kenapa kalimat tadi tidak di awal, selama kamu ngomong tadi, banyak twiter yang masuk ke kita, penasaran seseorang yang kamu maksud?," tanyanya

KAMU SEDANG MEMBACA
I.L.Y.A ( I Love You Announcer)
RomansaSuara... Rhein yang berciri khas mampu membuat pendengarnya tersenyum dan selalu ditunggu-tunggu. Ini yang membuat seoarang gadis begitu sangat penasaran... Hingga suatu hari radio tempat Rhein biasa siaran mengadakan audisi pencarian bakat announce...