Siapa Xin Doroteia?

62 6 11
                                    

Sayup-sayup kudengar suara percikan air.
Sepertinya suara itu tak jauh dari tempat tidurku.
Kubuka mataku dengan perlahan.
Dan ternyata benar, Suara itu berasal dari tetesan air yang jatuh dari atas kamar tidurku.
Rumahku terlalu banyak lubang untuk membuat air hujan masuk menembus dan membiarkan aku kebasahan.
Aku bangun dari ranjang besi berdecitku.
Segera kuberlari mengambil ember untuk menampung air hujan yang merembes dari atapku yang langsung terlihat genteng.
Setelahnya aku masuk kekamar mandi dan mengambil perlengkapan mandi dan...
BYURRR!
Air dingin yang teramat sangat membasahi tubuhku yang putih pucat bagai mayat hidup.
Aku memang ada sedikit keturunan albino.
Walau wajahku sekarang lebih condong keasia.
Tapi tetap tidak bisa menutupi wajah albinoku.
Buyutku? Moyangku? Leluhurku?
Mungkin saja salah satu dari mereka adalah albino.
Tapi yang kutahu orang tuaku lebih condong kewajah asia ketimbang diriku.
Hanya saja aku memiliki alis dan rambut bewarna hitam layaknya asia.

Namaku Xin Doroteia.
Nama itu dipilihkan oleh nenek dari kakekku.
Ia berpesan suatu saat keturunan kakekku harus ada yang bernama Xin Doroteia.
Memang aneh namaku.
Namaku didapat dari dua bahasa yaitu mandarin dan spanyol.
Xin yang berarti "hati".
Doroteia yang berarti "pemberian tuhan".
Jadi nama panjangku adalah Xin Doroteia Amber Sinne Saphire.
Jadi jangan heran bila aku memiliki wajah chinese dan albino.

Aku memiliki perawakan yang berbeda dari gadis seusiaku biasanya.
Diusiaku yang sekarang 14 tahun, bahkan 150cm pun aku tak sampai.
Tinggiku hanya 145cm. Berat badanku 35kg
Aneh bukan? Aku tergolong bertubuh kecil.
Dari sewaktu aku masih SD pun aku sering dijadikan bahan bully.
Entah itu posturku yang abnormal ataupun wajahku yang tak cantik.
Wajahku memang tak cantik.
Ditambah wajah pucat tak berseri dan penampilan ku yang kuno, berikut kacamata besar dan bulat. Yang membuat cetakan dihidungku.

Aku hidup sendiri,
Sewaktu aku berusia 2 tahun, Ayah dan Ibuku dibunuh oleh sekelompok perampok.
Lalu aku dibawa bibi dan pamanku. Namun tak lama dari itu saat usiaku genap 5 tahun, Aku diasuh dengan nenek ku.
Sampai aku berusia 8 tahun nenekku meninggal dan aku pun dimasukkan kepanti asuhan. Tapi hanya 1 tahun saja. Dan setahun kemudian aku dibawa dan diasuh seorang suster rumah sakit. Ia cantik, lembut dan baik. Ia sangat menyangiku. Namun, Lagi-lagi aku harus dibuang karena suami dari suster itu tidak menyukaiku. Karena lelah dan tak sanggup lagi untuk mengikut orang-orang yang pada akhirnya akan membuangku juga. Aku pun memutuskan untuk hidup mandiri dengan sejumlah uang yang kukembangkan sendiri.
Pada saat aku dibuang, Saat aku berusia 12 tahun. Maka saat itu jugalah aku hidup mandiri.
Dengan segala upaya yang tak bisa ku ungkapkan karena terlalu rumitnya perjuanganku.
Jadi inilah aku...
Seorang gadis yang hidup dengan 10.000 rintangan hidup.

If Love Is BlindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang