Seorang siswi memukul meja kantin didepanku tepat.
"Minggir!"
Ia berseru didepanku dengab nada yang tinggi.
Aku menggeser tubuhku agar ia bisa duduk.
Tetapi, Alec menarik lenganku agar tidak bergeser sedikitpun.
Bahkan membuatku semakin dekat dengannya.
Aku menunduk saja.
"Alec!! Bahkan kau tidak peduli denganku!!"
"Mengapa aku harus peduli denganmu?"
Siswi itu menggerutu kecil dan menatapku tajam.
Ia tersenyum sinis denganku dan berkata...
"Bolehkah aku duduk disebelahmu, kalau begitu?"
Aku menoleh kearah Tigers.
Mereka mengangkat bahu dan tersenyum.
Alec menggigit bibir.
"Asalkan tidak disebelahku... Boleh saja..."
Siswi itu memutari meja kantin,duduk dan tersenyum bahagia. Yang sama sekali tak kumengerti. Bukankah itu izin palsu dari Alec?
Mengapa ia memaksakan untuk makan bersama?
"Kalian bertiga ingin pesan apa? Aku dan Nicky sudah makan..." tanya Julian tersenyum.
"Aku... Aku pesan-" kata-kata ku terpotong oleh siswi disebelahku.
"Aku pesan... Noodles "
Aku terdiam, dan membetulkan posisi kacamataku.
"Kalau Xin?"
"Hah?"
"Kau ingin pesan apa?"
Aku melihat kearah mata siswi disebelahku. Tatapannya tajam sekali.
Aku segera memalingkan wajahku kembali dan menunduk.
Alec yang tak sabar pun menggantikanku untuk menjawab.
"Apa saja selain Noodles !"
Aku menatap Julian, Tersenyum dan mengangguk.
"Baiklah kalau begitu."
Julian pun segera meninggalkan meja kami.
"Alec, Permisi..."
Nicky menggeser Alec, dan duduk disebelahku.
Aku menoleh kearah mereka.
"Xin... Aku harap kita bisa menjadi teman!"
"Bukankah kita sudah menjadi teman?"
"Teman dekat?"
"Kita akan menjadi teman dekat sebentar lagi"
"Sahabat?"
"Oh... Kalian ingin menjadi sahabatku?"
Alec yang sebelumnya tampak geram, mulai tersenyum dan mengangguk kecil.
Nicky pun mengangguk.
"Kalau begitu... Sekarang sudah sahabat?" Tanyaku terhadap mereka.
"Jika kau setuju..."
Sekarang giliranku yang mengangguk kecil dan tersenyum.
Saat aku melirik kearah siswi berlidah tajam itu, Ternyata ia terus menatapku dengan tatapan sadis.
Tubuhku bergetar karenya tatapan itu.
Dari jauh kulihat Julian semakin mendekat kearah kami.
"Sudah, Tunggu saja!" Ujar Julian.
"Terima kasih!"
"Wah! Kau sopan sekali... Jaman sekarang gadis metropolitan jarang sekali berterima kasih."
Siswi disebelahku menggigit bibir dengan kesal. Mungkin ia merasa tersindir. Ia pun buka mulut.
"Ya... Tentu saja, Xin kan gadis culun yang sok sopan!!"
Intonasi siswi itu meninggi.
"Hei! Jangan sembarang bicara! Tutup mulutmu itu!" Alec menatapnya dengan amarah.
Nicky menyudahinya.
"Alec, Sudah-sudah... Kau akan sangat malu jika bertengkar dengan perempuan"
"Aku hanya memberinya pelajaran, yang tidak diajarkan guru kepadanya!!"
Nicky menarik lengan Alec beberapa kali.
"Jangan takut, Xin! Ada aku"
Alec menepuk dadanya, Tanda ia akan melindungiku.
Aku hanya terdiam.
Julian yang melihatnya dengan bingung pun menjadi pemisah.
"Ah... Sudah, Alec, Kau kan pria... Mengalah saja dengan wanita!"
Wajah Alec berubah cemberut.
Kami makan bersama.
Namun, Saat aku hampir saja memakan satu sendok pertama.
Susu coklat yang dipesan siswi itu pun tumpah keseragamku yang berwarna putih.
"Ah... Maaf ya! Aku tak sengaja"
Astaga panas sekali, Apakah ia sengaja memesan susu coklat panas untuk mengerjaiku?
Aku memutari meja.
"Aku... Aku ketoilet dulu!"
"Hei! Tunggu, Hei!"
Mereka bergumam.Aku berlari ketoilet. Dan menghampiri wastafel.
Aku membersihkan bajuku dari noda coklat itu.
Bahkan satu-satunya seragamku pun harus menjadi kotor.
Bagaimana aku dapat membeli yang baru?
Aku hanya bisa membersihkan sebisa ku.
Aku menatap kecermin. Mengapa hidupku harus seperti ini?
Lamunanku pecah oleh kedatangan sekelompok siswi.
Dan kulihat salah satunya adalah siswi berlidah tajam itu.
Aku tak berani menghampiri mereka.
Ia seperti membawa pasukan yang siap memanahku hingga mati, Rasanya.
Mereka mulai mendekatiku dengan tatapan yang sangat meremehkanku.
Mereka sangat tinggi bagiku.
"Hey gadis B.R, Jauhi The Little Tigersku! Gadis pendek dan jelek sepertimu tak pantas bersanding dengan Tigersku!!!"
Aku menunduk dan terus menunduk, Terasa tengkuk leherku akan segera patah.
"Kau tahu? Aku adalah gadis yang paling populer disekolah ini. Dan Alec, Adalah kekasihku! Jadi jangan coba-coba mendekati, Mereka!"
"Lagipula... gadis B.R sepertimu, Tidak boleh memasuki toilet mewah ini!!!"
Aku berlari dan keluar dari toilet.Setelah pelajaran kedua berakhir
Dan sekarang aku bersiap untuk pulang.To be continue...

KAMU SEDANG MEMBACA
If Love Is Blind
FanfictionKetika cinta menjadi buta, Bahkan tak bisa melihat yang mana yang tulus dan yang palsu. Xin Doroteia, Seorang gadis culun yang diam-diam mengidolai ketiga pria dari sebuah grup sekolah bernama The Little Tigers. Yang awalnya Xin tak dilihat dengan...