#26 malam yang damai

94 14 0
                                    

Angel pov'

Kenapa aku tidak bisa membantu? Kenapa aku hanya bisa menyalurkan kekuatanku saja? Apa yang terjadi denganku?

Apa aku takkan bisa membantu mereka ber4? Kenapa aku hanya bisa diam dan bengong. Ada yang salah dan aneh di diriku..

"Nona kamu masih mengingatku kan?" Telepati seseorang yng membuatku sadar seketika, benar dia adalah kekuatanku sendiri

"Iya aku masih mengingatmu dan mengkhawatirkanmu, apa yang terjadi denganku? Kenapa aku merasakan aku tak bisa menggunakan kekuatanku?" Tanyaku tanpa sabaran menunggu jawabannya

"Jadi ceritanya begini, tuan jenny sudah meninggalkarena virus virus ini. Kamu sudah tau kan? Karena tuan jenny meninggal dan kamu penuh penyesalan dengan membenci dirimu sendiri kekuatanmu mulai redup angel, kamu tak bisa begini terus terusan karena kamu itu yang paling dibutuhkan disini. Karena kamu semakin melemah kekuatanmu mulai hilang dan mudah terseral oleh lawan. Jadi KUATKANLAH HATIMU !" Bentak kekuatanku yang membuatku sadar. Ya! Ini adalah salahku, aku sungguh bodoh menyalahkan diriku sendiri dengan meninggalnya ayah.

"Baik aku sudah mulai mengerti, terima kasih ya. Oh iya apa kamu tau ibuku sekarang dimana? Dari kemarin aku tidak melihatnya, aku hanya tau bahwa dia pergi meninggalkan kemah ini hanya untuk sehari tetapi kenapa dia tak kunjung kembali?" Tanyaku karena baru mengingat ibuku tak kunjung pulang kesini.

" ibumu dalam perjalanan menuju ke tempatmu, jadi tak perlu khawatir dan lagi virus virus itu tak menyerang lagi setelah tadi karena mereka kehabisan prajurit dikarenakan kekuatan yang digunakan oleh max. Jadi kalian bisa beristirahat di dekat sungai hanya kalian harus berjaga jaga. Dan juga nona saat malam hari dan sudah terlihat bulan purnama gunakanlah pemulihan kekuatanmu di bawah sinar rembulan karena kekuatanmu akan kembali sepenuhnya" kata katanya yang membuatku legah. Memulihkan kekuatanku yah? Okey akan aku lakukan untuk memulihakan lagi kekuatanku

"Aku ingin bertanya, apa kerajaanmu tak terjadi apa apa?" Tanyaku karena mengingat mimpi saat itu

"Kami tidak apa apa karena dilindungi oleh kekuatnmu, dan juga mimpimu itu hanya halusinasi yang membuatmu putus asah. Jadi kuatlah nona" kata jatanya yang membuatku menjadi semangat kembali karena aku sungguh bersyukur.

"Em.. anu.. angel.."nila memanggilku aku langsung menegok kepadanya

"Kenapa?" Tanyaku langsung karena penasaran

" maafkan aku waktu itu aku sudah menceburkanmu ke dalam sungai yah. Menjatuhkan warga ke dalam sungai sungguh tak mulia jadi aku sunggub minta maaf yahh" kata katanya yang membuatku seketika memaafkannya

"Iya udah aku maafin kok " jawabku dengan senyuman manis di wajahku.

Aku menunggu malam hari untuk beristirahat sekalian memulihkan kekuatanku. Aku hanya memandangi sungai ini dan aku membayangkan wajah ayah.. kenapa kita cepat sekqli berpisah padahal kita tidak lama bertemu kembali. 'KUATKANLAH HATIMU' kata kata itu terbayang di otakku.. argh aku mau gila sekarang -,-

"Hei ada yang perlu aku katakan padamu sebentar, ikuti aku" kata max yang menarik tanganku aku hanya menurutinya karena wajahnya yang serius.

Aku bertanya tanya dalam hati apa yang akan dia katakan? Kenapa tumben sekali. Apa ada yang terjadi?

"Kenapa kamu bengong hoi, jangan bengong dong. Dari tadi pertarungan kau juga bengong ada apa? Cerita kepadaku dong" kata max yang membuatku tidak bengong

"Gaada apa apa kok..apa kamu mengkha--" aku belum selesai ngomong dia dah nyambung

"Apanya yang gapapa. Kamu jelas dari tadi banyak pikiran. Kenapa kamu ga cerita sih? Memngnya salah kamu cerita?" Bentak max yang membuatku kaget dengan yng dia katakan

When I See Your FaceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang