Bagian 01

56.4K 3.4K 92
                                    

Bagian 01


Psikopat. Apa yang ada di pikiran kalian saat membaca satu kata itu? Lalu, apa yang terjadi jika psikopat itu menjadi kekasih kalian? Kalian ingin mempunya kekasih psikopat? Pastinya tidak, kan? Siapa yang ingin berpacaran dengan seorang psikopat.

Hampir semua siswa di sekolah mengatakan jika dia adalah sosok yang sempurna, sejak pertama kali ia menginjakkan kakinya di sekolah ini dua bulan yang lalu. Kata orang-orang, dia itu ramah, pintar, ganteng, six pack, kaya, intinya sempurna. Apa kekurangan dia coba? Ingin tahu kurangnya apa? Kurang waras. Dan katanya lagi, aku beruntung bisa berpacaran dengan dia. Tolong catat unsur KATANYA.

Berpacaran dengan dia? Itu adalah mimpi indah yang kemudian disisipkan oleh mimpi buruk yang tidak pernah terbayangkan. Satu minggu dia pindah ke sekolah ini tiba-tiba dia mengatakan kalau dia ingin menjadi kekasihku di depan banyak orang, di kantin. Dengan bermodalkan sebukat bunga mawar merah dan putih dia mengatakan keinginannya. Siapa sih gadis yang tidak melayang diperlakukan seperti itu di depan banyak orang? Yang menjadi masalahnya waktu itu adalah kami bahkan sama sekali belum pernah mengobrol. Hanya sekadar tahu nama saja. Akhirnya, aku tidak begitu saja menerima dia, aku meminta waktu untuk menjawabnya. Dan kalian tahu apa yang terjadi padaku saat baru saja sampai di rumah? Aku diteror. Di kaca utama rumah terdapat tulisan menggunakan cairan berwarna merah yang berisi ancaman kalau aku tidak menerima dia, maka orang tuaku yang menjadi taruhannya. Ini gila. 

Aku berpikir itu hanya sekadar keisengan saja. Karena menurutku, tidak mungkin dia berani melakukan  hal itu pada orang tuaku. Bayangkan saja, seorang anak SMA berani mencelakai orang yang sebaya dengan orang tuanya juga. Itu tidak mungkin.

Tapi sayangnya, itu mungkin untuk dia. Dia benar-benar melakukannya. Malam harinya, aku mendapatkan kabar dari ayahku kalau mereka telah mengalami kecelakaan kecil. Saat itu aku sadar, ini bukan sebuah ancaman yang main-main.

Setelah resmi berpacaran dengannya, aku sama sekali tidak bisa bergerak bebas seperti dulu. Semuanya berubah. Apa pun yang aku lakukan harus selalu berada dalam pengawasannya. Bahkan, setiap kali aku mengobrol dengan lelaki, dia selalu mengancamku. Siapa pun.  Karena dia memiliki topeng yang sangat sempurna untuk menutupi sisi psikopatnya. Ah, bukankah psikopat memang seperti itu? Pada akhirnya, aku sendiri memutuskan untuk meminimalisasi kedekatanku dengan lelaki selain dia dan keluargaku. Sejak saat itu, aku Prilly Alsha Putri, menyatakan bahwa kekasihku seorang psikopat. 

"Hai, Ali."

"Hai."

"Li, nanti gue minta diajari matematika, ya?"

"Boleh." 

"Selamat pagi, ganteng."

"Hai, selamat pagi juga." Aku memutar bola mataku malas. Selalu saja seperti itu setiap kali aku berjalan bersamanya. Seperti tidak dianggap ada sama sekali.

"ALI!!" Aku memegang lengannya kesal. Memotong ucapannya saat ingin membalas sapaan dari orang-orang di sekolah ini. Dia menatapku begitu tajam, tapi sedetik kemudian retinanya melembut. Aku memanyunkan bibirku. "Kamu tuh, sebenarnya anggap aku ada nggak sih?" Dia mengerutkan keningnya heran.

"Iya lah. Dari tadi kamu di samping aku."

"Iya. Tapi kamu dari tadi tuh cuekin aku. Aku nggak suka dicuekin kayak tadi." Dia tersenyum sangat manis. 

Psychopath Boyfriend [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang