Yoongi memasuki rumahnya. Ini sudah pukul 11.05 pm KST. Ah dia sangat lelah. Beruntung tidak ada tugas rumah yang membuatnya harus bergadang. "ah Yoongi kau sudah pulang nak?" Seorang wanita paruh baya tersenyum manis pada anak lelaki yang sedang membuka sepatu,"Hm eomma" Yoongi berjalan dan memeluk eomma nya sebentar,"aku ke kamar mandi dulu sebenar" Ibu Min tersenyum sambil mengangguk,"kau mau makan?" Yoongi menggeleng kecil dan pergi. Ia segera mencuci muka,kaki dan tangannya. Ia terlalu mengantuk untuk mandi. Ia hanya ingin segera memeluk guling kesayangannya. Setelah selesai,yoongi kembali dengan baju tidur cyan nya. Yoongi tersenyum mendapati sang ibu sedang membuat adonan makanan makanan kecil yang akan ia dagangkan besok. "Appamu sebentar lagi datang Yoon. Tidurlah" Yoongi menggeleng kecil dan membantu ibunya membuat makanan yang akan ibu dan ayahnya jual besok. "kau pasti lelah. Bagaimana sekolahmu?" "Biasa saja eomma. Ah rasanya membosankan. Tapi aku akan lulus dengan nilai memuaskan tenang saja" Yoongi tersenyum manis sekali. Hanya orang-orang tertentu yang bisa melihat senyumannya ini. "aku pulang" Yoongi dan Eunsul-ibu Yoongi- melirik pada seseorang yang baru saja datang,"selamat datang appa" lelaki yang dipanggil appa tersenyum lebar,"hai Yoon. Belum tidur?" Yoongi menggeleng,"hanya ingin menemani eomma saja sebelum appa datang" Sang appa duduk disamping Yoongi yang masih membuat adonan. "tidurlah nak! Ini sudah terlalu malam. Eomma dan appa akan segera menyusul untuk tidur." Yoongi yang memang mengantuk mengangguk patuh saja pada appanya. "selamat malam Yoon. Jaljayo" Yoongi tersenyum ramah dan memasuki kamarnya. Setelah ia membereskan beberapa benda diatas kasurnya,ia merebahkan dirinya diatasnya. Ah nikmat sekali rasanya bertemu dengan kasur kesayangannya. Mata Yoongi tak bisa lagi menahan kantuk terlalu lama. Gelap dan Hitam mulai mendominasi pandangan nya.
Jam weker berdering cukup kencang. Yoongi menggeliat tak nyaman. Yoongi segera membuka matanya dan mendudukkan dirinya. Ah ini pukul 6 dan dia harus segera berangkat ke sekolah. Jika tidak Seokjin dan Hoseok akan mengomelinya. Menyebalkan!
Jam menunjukkan pukul 06.30 am KST saat Yoongi memasukkan kunci gerbang kedalam gembok didepannya. Sekolah masih kosong tentu saja. Sekolah nya kan masuk pukul 07. 15. Tapi sudah terdengar sayup sayup suara bising perkelahian kecil kakak beradik sepupu didalam sana. Ah Yoongi sangat ingin pulang dan tidur lagi rasanya. Tak lama setelah Yoongi berjalan terlihatlah Seokjin dan Hoseok yang sedang tertawa sambil berpatroli di aula sekolahnya. Dasar idiot. Itulah yang Yoongi fikirkan tentang keduanya. Tugas mereka bertiga memang cukup berat,harus datang pagi-pagi sekali untuk mengecek keadaan sekolah mereka baik baik saja. Untungnya jarak rumah mereka bertiga tidak jauh dari sekolah ini. Ini sebuah keuntungan baginya. "Pagi Yoongi" sapa Hoseok yang terlebih dulu menyadari keberadaan Yoongi. Yoongi tersenyum kecil dan berjalan mendekat,"ada masalah?" Seokjin menggeleng mantap,"tidak satupun" Yoongi mengangguk. "aku masih mengantuk. Bisakah aku tidur 15menit lagi saja? Aku pulang pukul 11 kemarin" Seokjin dan Hoseok mengangguk , "tidurlah diruang kesehatan. 15menit lagi akan kami bangunkan" Yoongi mengangguk dan mengatakan terimakasih. Yoongi segera berjalan mendekati kasur ruang kesehatan dan memejamkan matanya.
Park Jimin datang terlambat hari ini. Itu memang tujuan nya. Pagi ini ia bosan melihat Yoongi yang sibuk berbenah. Jadi Jimin putuskan untuk datang siang agar dihukum olehnya. Ah Jimin benar-benar merindukannya. "PARK JIMIN" Yes! Gotcha. Jimin menengok seseorang yang meneriakinya. Jung Hoseok. "kau datang terlambat hari ini. Lihat terlambat 13menit. Bisa-bisa nya kau datang dengan santai?" Jimin menggedikan bahunya sedikit,"ini sekolah milik paman jeon. Aku teman akrab Jungkook kalau kau mau tahu." "Apa peduliku? Jika kau teman Jeon Jungkook,itu artinya kau juga harus menemani Jungkook melakukan push up di lapangan. Pergi ke lapangan sekarang juga" Hoseok menunjuk marah ke arah lapangan. Gotcha. Dia akan segera bertemu dengan pujaannya.
"9...10...11...12... Angkat lagi tubuhmu Jeon" Yoongi dengan nada dinginnya menatap garang pada Jungkook. Jungkook melanjutkan push up nya. "13..14..15.. cukup. Berdirilah". Jungkook menepuk kasar almamater nya kotor sedikit karena tanah lapangan. "Hh meskipun aku sudah bosan aku akan tetap mengatakan nya. Jangan datang terlambat lagi atau hukuman mu akan lebih berat" Jungkook menggedikan bahunya malas. "ah Jimin?" Jungkook melambaikan sebelah tangannya pada Jimin. Jimin melambaikan sebelah tangannya acuh,"hai kook. Kau tertangkap juga?" Jungkook menyeringai,"dia memang polisi yang handal Jim. Aku ada urusan sebentar. Jalani eksekusimu Haha. Bye" Jungkook menyambar tasnya dan berlari. Kini tinggal Jimin dan Yoongi. Yoongi melirik jam ditangannya,"Terlambat 13 menit eoh?" Jimin membenarkan letak kacamata tanpa lensanya dan mengangguk so cool. Itu menjijikan ngomong-ngomong. "Ah Seokjin!" Yang dipanggil mendekat,"ada apa Yoon?" "Push up-kan dia sebanyak 15kali. Aku ada janji bersama Gu-seonsaengnim sekarang juga. Aku pergi ya" Jimin terkejut dan berteriak pada Yoongi yang berlalu menuju ruang BK,"Aku ingin dihukum olehmu Yoongi. Hey chagii~ kembalilah. Shit!" Seokjin menatap nyalang pada Jimin. Anak ini menantangnya rupanya. "ayo lakukan yang Yoongi instruksikan". Jimin mendengus malas. Ah ia gagal total.
"Jadi apa yang harus saya lakukan untuk Park Jimin,saem?" Gu Junhong guru BK sekaligus walikelas kelas 12-A yang merupakan kelas Jimin hanya mendesah pasrah saat tau banyak guru yang mendemonya karena Park Jimin. Lagi-lagi anak itu membuat ulah. "bisakah kau membantunya dalam tugas praktikum biologi kali ini? Kumohon kali ini saja Yoon. Setelah itu aku takkan meminta yang aneh aneh lagi padamu" "praktikum tentang sel darah merah kah? Jika ia saya bersedia melakukannya karena saya juga akan melakukan praktikum susulan,saem. Waktu itu saya tidak enak badan jadi saya tidak melakukan praktikum." Yoongi berbohong. Ingat kemarin? Dia menangis diatap bersama Jimin kan. "ah rupanya aku datang pada orang yang tepat. Park sialan Jimin babo itu katanya tidur di ruang kesehatan saat praktikum berlangsung. Untung saja kau akan melakukannya. Bolehkah Yoongi-ah?" Apa boleh buat karena Yoongi juga akan melakukan praktikum susulan akhirnya Yoongi mengangguk. "Baiklah. Ingat hari Sabtu nanti ya" "iya saem. Jika sudah selesai saya permisi. Saya harus ke kelas" "ya pergilah. Terimakasih banyak Min" Yoongi menunduk sebentar lalu pergi. Hah selalu saja tentang si Park sialan Jimin. Tidakkah orang di sekolahnya ini sangat banyak? Kenapa harus dia lagi? Ah ini menyebalkan. Yoongi berjalan cepat menuju kelasnya. Pelajaran pasti sudah dimulai. Ia tak ingin terlambat lebih lama. Sudah cukup kesibukan menyita waktunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost Star (MinYoon)
FanfictionKisah cinta seorang Min Yoongi tidak pernah mulus. Dia harus berpisah dengan kekasih tercintanya,Kim Taehyung yang ternyata sedang mengejar namja lain-Park Jimin. Saat Jimin mencintai yoongi dengan hangat,Yoongi hilang. Dan Kakak Taehyung lah yang a...