Yoongi melamun di halaman belakang sekolah. Banyak sekali siswa-siswi di sana. Ia terlalu banyak fikiran. Eomma dan Appanya membicarakan hutang yang tak bisa mereka bayar. Yoongi menyibukkan dirinya dengan bekerja lebih giat. Pulang sekolah ia tak mengambil jam ekstrakurikuler musik seperti biasanya. Ia akan langsung ke supermarket sampai pukul 9malam. Setelah itu dia akan pergi ke sebuah restoran makanan China untuk menjadi buruh cuci. Dia pulang pukul 11malam. Yoongi akan langsung tidur dan bangun pukul 5 pagi untuk menjual koran dan susu. Ia akan berkeliling kompleks dan menaruh koran dan susu didepan rumah para langganan. Pukul 6.45 dia sudah berada disekolah dan berpatroli. Hah memang melelahkan tapi mau bagaimana lagi? Ia benar-benar mau dan harus membantu orangtuanya. Sebenarnya Seokjin dan Hoseok sudah membantu nya dalam masalah dana. Namun tetap saja hutangnya belum terlunasi. Memang susah membayar hutang pada rentenir. Tiba-tiba mata Yoongi tertutup oleh sebuah telapak tangan,"Berhenti melakukan hal konyol Park" Jimin tertawa,"You got me" Yoongi memutar matanya jengah. Jimin memberikan sebuket bunga mawar putih,"Selamat hari kasih sayang Min Yoongi" Yoongi tersenyum hambar lalu menerimanya. Dan tak lama Bbukk Bbukk Bbukk tangannya memukul brutal lengan dan tubuh Jimin yang lainnya,"Mati saja kau sana drama king! Kau ini alay dan bodoh!" Jimin tertawa dan melindungi tubuhnya,"Hahaha appo Yoongi-ah hahaha. Hentikan ampun hahahaha ampun ampun" Yoongi memberikan jitakan terakhir dengan penuh raaa sayang. Haha kau tahu maksudnya,itu akan menjadi benjolan besok. Jimin mengerucutkan bibirnya pura-pura sedih dan tersakiti,"Kau jahat sekali sayangku~~" Yoongi menatapnya nyalang dan menunjukkan kepalan tangannya,"kau mau lagi eoh?" Jimin menggeleng cepat,"Haha tidak tidak itu sudah cukup. Maafkan aku".
Yoongi kembali menatap pohon diseberang bangkunya. Tatapanya kosong dan memang tak ada hal yang menarik dari pohon itu,karena memang Yoongi tidak memperhatikan pohon itu. Sebenarnya ia melamun. Jimin menaruh kepalanya di bahu Yoongi,"kau kenapa?" Yoongi menggeleng. "kau bohong ya?" Lagi. Yoongi menggeleng. "kau selalu menyembunyikan segala hal dariku rupanya. Hah aku merasa tak berguna. Apa aku dibuang sekarang?" Yoongi melebarkan matanya. "Yak! Apa maksud perkataan mu? Kau menuduh ku? Kau membuat moodku semakin rusak,park! Enyah saja sana" Yoongi memukul lengan dan punggung Jimin dengan brutal. Ah betapa romantisnya mereka Hahaha. Jimin tergelak,pukulan ini tidak sakit. Malah membahagiakan. Jika orang lain akan menyalurkan cinta lewat ciuman dan pelukan , Yoongi akan menyalurkan cintanya lewat pukulan penuh kasih sayang ini. Jimin juga tidak keberatan selama tidak ada bekas serius ditubuhnya. Haha Jimin tahu kok Yoongi sudah benar-benar mencintainya. Selama ini Yoongi mulai terbuka padanya ya meskipun hanya sedikit. Yang Jimin tahu Yoongi bukanlah orang yang akan menceritakan masalah pribadinya pada orang lain. Terlebih lagi pada si kaya Jimin. Bisa-bisa Jimin membayar seluruh hutangnya dan setelah itu Yoongi akan benar-benar terikat dan berhutang padanya. Ah tidak tidak! Ia lebih suka bekerja keras daripada mengemis pada kekasihnya. Ia tak mau Jimin khawatir padanya sih by the way. Dan sekarang Jimin merasa diabaikan.
Yoongi banyak melamun akhir-akhir ini. Jimin memukul pelan kening Yoongi yang berhadiahkan teriakan protes dari Yoongi,"Yak! Kau memang bosan hidup ya! Sini biar ku congkel jantungmu itu dengan tusuk gigi di kantin" Jimin tiba-tiba memeluk Yoongi yang sedang mengamuk,"Katakan apa yang membuatmu terus melamun. Ini sudah lebih dari seminggu kau sering terlihat melamun. Kau juga semakin kurus dan pucat. Jika bukan karena makanan yang ku bawa sepertinya kau juga takkan makan" Yoongi melepaskan nafas lelahnya. Ia butuh ini sebenarnya. Ia butuh pelukan yang menenangkan hatinya. Ia butuh teman untuk berbagi kesedihan sekarang. Ia masih sulit menerima hidupnya yang benar benar berubah menjadi sesulit ini. Yoongi membalas pelukan Jimin dan meremas almamater yang Jimin kenakan,"aku bingung. Aku butuh teman untuk membuatku percaya bahwa aku tak sendiri disini" Jimin tersenyum teduh,"Kau tak pernah sendirian. Ada aku disini". Yoongi mengangguk dan mengucapkan terimakasih pada namjachingu-nya ini. Ia sepertinya tak salah saat memutuskan mengikuti hatinya yang jatuh cinta pada Jimin. Jimin si pembuat onar kini lebih tenang meskipun ya kelakuannya mengusili guru tak pernah berhenti. Saat Yoongi memarahinya dia hanya akan menjawab 'aku tidak menyukainya sama seperti ia tak menyukaiku. Dan jika ia menekanku dengan tugas,aku akan menekan batinnya dengan cecak dilaci mejanya' dan Yoongi dengan senang hati memukul kepala kekasihnya itu dengan benda-benda terdekat. Bersyukurlah karena Jimin tak pernah geger otak.
Sejauh ini tak ada orang yang tahu apa yang sebenarnya ada dipikiran Yoongi. Termasuk Seokjin sekalipun. Tapi saat ini semua mulai mendesak,ia pasti akan meminta bantuan. Tenang saja. Ini hanya masalah waktu dan batin Yoongi yang sedang berusaha terbuka. Yoongi melepas pelukan Jimin dan tertawa geli melihat wajah Jimin yang sangat mengkhawatirkan nya. Ia so tampan. HEOL Yoongi lebih tampan dari Jimin. Ah tapi yang Jimin fikirkan adalah YOONGI TIDAK PERNAH TAMPAN DALAM HIDUPNYA. IA LEBIH SERING TERLIHAT MANIS DAN CANTIK. Selain itu dia akan menggemaskan,imut dan wajah juga matanya yang berbinar mengingatkannya pada anjing peliharaan Hyo-rin yang berupa anak anjing Siberian Husky yang dibuang dipinggir jalan karena kakinya yang cacat. Matanya berbinar saat melihat Hyo-rin mendekatinya saat hujan deras. Maniknya berbinar minta dipungut. Dan seperti itulah wajah Yoongi dimata jimin. Lucu. Imut. Menggemaskan. Manis. Dan pastinya tidak ada yang bisa mengalahkan pesona Yoongi dialam semesta ini. "apa-apaan wajahmu itu Jim? Jangan sok tampan. Aku lebih tampan darimu" Jimin tertawa kencang,"Hahaha kau menyebut dirimu tampan eoh? Hahaha jangan bergurau Yoon" Yoongi menatap nyalang,"Maksudmu aku jelek begitu? Kau memang bosan hidup dasar sialan" Jimin melirik Yoongi yang mempoutkan bibirnya dan melipat kedua tangannya didepan dadanya. "lihat wajahmu itu. Pipimu yang chuby,matamu yang kecil,bulu matamu yang panjang,hidungmu yang manis,bibirmu yang seksi dengan warna merah mudanya. Ah dan jangan lupakan rambutmu yang lucu dengan warna yang pas agar kau tidak terlihat pucat. Haha maksud ku kau benar-benar tidak pernah tampan! Tapi Kau Ah bagaimana aku mengatakannya ya? Kau sempurna. Tapi bukan tampan. Kau juga tidak bisa dikatakan cantik mengingat kerasnya pukulanmu itu hahaha aku bicara terlalu panjang sampai tidak mengerti apa yang sebenarnya aku katakan ini Haha. Tapi sungguh babe,kau sempurna"Wajah Yoongi berubah merah sempurna hm jangan lupakan semburat merahnya yang menghiasi pipi chuby kesayangan Jimin itu. Min Yoongi kau memang benar-benar imut hahahaha. "Hentikan ocehan bodohmu Park! Kau membuat wajahku panas" Jimin tertawa geli melihat wajah Yoongi. Serius Yoongi tidak berbohong! Ia benar-benar sudah seperti kepiting rebus sekarang. Terkutuklah Jimin dengan segala rayuan sampahnya itu.--++-------++++++-------------+++++---------++--
Seorang namja terlihat mengetuk ngetuk meja kerjanya dan menatap angkuh lembaran berkas didepannya. Itu pemberitahuan bahwa sesuatu yang ia miliki telah dicuri dan itu menyebabkan dia harus berurusan lagi dengan pistol kesayangannya dan pasti akan berurusan lagi dengan hukum konyol di negaranya. Bnja itu mendengus iblis dan merebahkan tubuhnya pada sandaran kursi jabatannya. Terlihat seorang yeoja cantik masuk dengan senyuman. "Ini. Kepala keluarga Min itu lagi-lagi membayar bunganya saja." Namja itu mengangguk faham. "Bulan depan jika ia tak lunasi hutangnya,aku akan membumi hanguskan rumah dan kedainya" lanjutnya. Si namja tersenyum iblis,"jangan gegabah. Ini akan menambah kebencian negara padaku dan ayahku. Aku akan ikut dalam pengeksekusian bulan depan. Aku senang melihat wajah orang yang takut menatapku. Aku sedang membutuhkan itu sebelum berhadapan dengan si Tua Bangka yang sudah berani mencuri apa yang menjadi milikku. Ah dan mungkin aku akan berubah fikiran saat melihat sesuatu yang menarik perhatianku. Pergilah dan tarik lebih banyak uang dari para pengutang. Aku sedang dalam mood baik untuk menyakiti orang" Si yeoja seksi itu hanya mengangguk. Setelah meletakkan amplop yang berisi uang , iapun pergi tanpa suara. "Ah aku terlalu banyak bicara" Si Namja angkuh itu menyesap wine nya dan memasukan amplop uang itu ke laci mejanya.
------++((----------+++((-----++++((------+++++
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost Star (MinYoon)
FanfictionKisah cinta seorang Min Yoongi tidak pernah mulus. Dia harus berpisah dengan kekasih tercintanya,Kim Taehyung yang ternyata sedang mengejar namja lain-Park Jimin. Saat Jimin mencintai yoongi dengan hangat,Yoongi hilang. Dan Kakak Taehyung lah yang a...