Terimakasih sebanyak-banyaknya pada kalian yang selalu setia💞💞 Andai aku bisa memberi kalian sesuatu selain feedback😭😭
Yu ah check this one out baby
.
Irene menarik tangan Suzy dan bersandar di sebuah rak tinggi berwarna merah sambil bersilang tangan didepan dada. "Jadi bagaimana? Kau sudah menemukannya?". Irene melihat sekitar cemas lalu mengangguk. "Aku sudah tahu,dia berada di rumah Yixing di Ilsan. Penjagaan rumah itu sangat ketat dimalam hari. Hanya ada satu jalan menyusup yaitu belakang rumah. Namun dibelakang rumah itu terdapat 4-5 ekor anjing terlatih" "Apa maksud mu dengan menyusup? Kita serang saja lewat depan! Kita takkan pernah kalah Irene". Irene mengangguk faham dan melenguh,"Aku tahu. Tapi aku tidak tahu kenapa firasatku kali ini tidak enak. Jadi kumohon dengarkan aku untuk menyusup lewat belakang rumah". Suzy memicing dan merogoh ponselnya. Suzy mengetik sesuatu diponselnya dan menunjukkannya pada Irene.
"Apa ini?" Tanya Irene.
"Baca saja" jawabnya singkat.
"Aku fikir dia akan mempersiapkan sebuah jebakan. Tolong fikir dengan benar Nona Bae. Ini akan menjadi senjata makan tuan jika kita tidak memikirkannya matang-matang. Aku akan mempersiapkan pasukan antisipasi agar jumlah kita sama dengan jumlah mereka dalam cara kotornya".
Itu pesan singkat dari salah satu kaki tangan Namjoon. Seo Dae Young. Dae Young adalah suami Kim ji won yang termasuk kedalam team intel. Selain itu dia juga termasuk pembunuh andalan Kim Namjoon. Sejak awal penyerangan , Dae young menebak bahwa ini hanya jebakan saja. Karena dilihat-lihat sejak awal korban yang tumbang akibat penyerangan ini hanya 2 orang dan mereka juga tidak mengincar anak buahnya. Bisa saja nanti Yixing sudah memprediksikan bahwa Namjoon akan datang lewat pintu belakang dan dia telah menyiapkan sejuta perangkap pembunuh. Itu bahaya.
Irene menggeleng,"Aku tidak mengerti Suzy". "Dari awal penyerangan Anak buah Yixing hanya menyerang leader saja. Contohnya Dino , Jaebum dan Chang wook. Dan mereka bukan orang yang tidak penting dalam team Namjoon hyung. Mereka adalah tangan kanan. Bayangkan jika kita melakukan apa yang kau suruhkan. Biar ku tebak,kau akan menyuruh pasukan dari beberapa team untuk masuk menyerang lewat depan , sedangkan Tuan Namjoon dan beberapa kaki tangannya lewat belakang. Ini terlihat mudah karena jalur belakang hanya dijaga oleh anjing anjing yang bahkan hanya bisa menggonggong saja. Ini pasti jebakan agar Namjoon hyung lewat jalur itu dan kita tidak akan tahu apa yang akan terjadi selanjutnya".
Irene menggigit kukunya cemas. Ini keterlaluan. "Aku tidak pernah sepanik ini sebelumnya. Kau pernah Bae?". Suzy menggeleng kecil,"Sebenarnya pernah. Namun bukan dalam hal berperang. Begini saja Irene. Nanti sore aku akan memanggil Dae Young dan Ji won datang kesini untuk strategi dan Persenjataan. Kau hubungi Jaehee dan Nara. Mereka baru saja aku suruh berjaga di perusahaan karena takut nya akan ada penyerangan seperti di pabrik Textile kita di China. Katakan pada mereka untuk perketat penjagaan. Oh iya hubungi juga Roland di China agar Perketat penjagaan Nmjs Textile. Firasatku semakin malam malah semakin tidak enak.". Irene mengangguk faham.
Suzy menatap Irene ragu. "Kenapa kau menatapku seperti itu?". Tanya Irene.
"Bagaimana keadaan Min Yoongi? Kau sudah tahu?"
Irene melenguh,"Tidak bisa diintai sama sekali. Namun firasatku tidak enak. Maaf saja harus mengatakan ini. Tapi kuharap dia baikbaik saja,Suzy. Kau kakak yang baik". Suzy agak cemas lalu tersenyum pahit. Ia mengkhawatirkannya. Mengkhawatirkan Min Yoonginya.
.
Pintu ruangan itu terlihat berdebu. Dengan sekali hentakan dengan mudahnya terbuka. Jika dilihat kedalam tempat ini memang seperti gudang, namun tidak terlalu dipenuhi dengan barang bekas. Hanya ada beberapa alat yang sering digunakan untuk mengurus kebun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost Star (MinYoon)
FanfictionKisah cinta seorang Min Yoongi tidak pernah mulus. Dia harus berpisah dengan kekasih tercintanya,Kim Taehyung yang ternyata sedang mengejar namja lain-Park Jimin. Saat Jimin mencintai yoongi dengan hangat,Yoongi hilang. Dan Kakak Taehyung lah yang a...