Duo JJ. Begitulah sebutannya. Si pembuat onar diseantero sekolah. Kali ini mereka sedang berdiam diri diatap sekolah sambil menyesap rokok. Jungkook dan Jimin. Mereka asyik memandangi pemandangan dari atap sekolah. Ah realita kehidupan mereka tidak seindah yang orang lain kira. Tidak mudah menjadi anak baik dan penurut jika kau anak orang kaya. Jimin dan Jungkook contohnya. "kau sudah mendapatkan cinta si cebol itu Jim?" Jimin tertawa kecil dan menyesap rokok nya lalu menghembuskan asapnya perlahan,"belum kook. Kau sendiri? Kau sudah mendapatkan cinta si alien?" Jungkook mendengus. Belum juga nampaknya. Ah iya pasti belum karena si Kim alien Taehyung keparat-karena ia mantan kekasih Yoongi- itu kan sibuk mengejar nya. Ia lupa. "menyebalkan ya! Mereka benar-benar so jual mahal" Jungkook mengangguk setuju. "mereka seperti tikus. Dan sayangnya kita kucing bodoh yang mengejarnya." "Hm" keheningan melanda mereka. Hanya desiran angin yang terdengar. Jungkook bukannya tak mau mengungkapkan perasaannya pada Taehyung tapi rasanya ini belum waktu yang tepat. Nanti saja saat Taehyung lelah mengejar Jimin. Akan indah pada waktunya,kan? Semoga saja.
Taehyung terus-terusan tertawa melihat banyak makanan yang berjatuhan dari lockernya. Meskipun hanya makanan instan,tapi tetap saja ia menyukainya. Ah ini pasti perbuatan Jimin. Dia bilang janji akan membuat Taehyung tak pernah berhenti tertawa. Mungkin ini perbuatan Jimin fikirnya. Namun sayang sekali jika ia tahu siapa sebenarnya yang melakukan semua itu padanya. Andai dia tahu. "kau lihat Park Jimin?" Taehyung bertanya pada yeoja yang melintas dihadapannya,"Aku rasa dia pergi bersama Jungkook ke atap sekolah" "ah baiklah". Taehyung berlari kencang menuju tempat yang dimaksudkan yeoja tadi.
"Kau memuakkan Jim. Mana mungkin kau bersikap manja seperti itu pada Yoongi!" "Hey ia kan tidak suka orang yang suka berkelahi. Jadi aku pura-pura imut saja. Lagipula hanya didepan nya" "Untung aku tidak ada disana. Jika ada pasti wajahmu sudah habis ku pukuli karena muak hahahaha tapi sekali-kali lakukanlah. Aku juga ingin melihat wajah menjijikan mu itu" Jimin tertawa"Keparat Kau jeon Jungkook". Tiba-tiba terdengar suara Pintu dibuka. Jungkook dan Jimin segera membuang rokok mereka. Gawat jika ini si trio polisi-ingat kan Jungkook selalu memanggil Hoseok Seokjin dan Yoongi dengan panggilan itu- bisa-bisa mereka disuruh berlari mengelilingi lapangan ditengah cuaca yang labil seperti ini. "Jimin?" Ah itu Taehyung rupanya. Taehyung berlari mendekati Jimin dan bergelayut manja di lengannya. "Menjauh. Aku tidak suka" Taehyung tertawa"Terimakasih atas makanan nya. Ah kau tau sekali apa yang ku suka Jim. Aku jadi makin tertarik padamu" Jimin bergidik jijik menatap Taehyung. Ah gila dia salah sangka. "aku tidak melakukan hal itu bodoh. Lepaskan aku sekarang juga" Taehyung mengerjap bingung. Bukan Jimin? "Bukan kau? Lalu siapa?" Jimin mendengus kasar dan membenarkan bajunya. "mana aku tahu. Pergilah aku tidak ingin diganggu." Taehyung baru saja mau menggenggam tangan Jimin, Jimin sudah menyentakan kakinya kasar. "baik. Aku saja yang pergi" Taehyung berteriak agar Jimin berhenti namun nihil. Jimin sudah hilang dari pandangan nya. Jungkook tertawa meremehkan,"ditolak lagi eoh?" Taehyung melenguh pasrah,"Dia menantang. Haha aku suka" Jungkook mendekat ke arah Taehyung dan mengambil sebungkus worm candy ditanganya yang sedari tadi ia genggam. "kembalikan." "Ini dari siapa ya? Kau tidak penasaran?" Taehyung mendelik,"iya atau tidak pun bukan urusanmu" Jungkook mendekat dan mencium pipi Taehyung sekejap lalu meletakkan sebungkus worm candy didada Taehyung. Taehyung terkesiap,"Datanglah padaku kapanpun kau mau tae". Jungkook menyeringai dan pergi meninggalkan Taehyung yang masih sibuk bengong.
Yoongi membuka matanya. Pusing. Ia tak ingat mengapa ia ada disini. Seingatnya ia sedang berjalan menuju kantin sekolah untuk membeli minuman. Oh shit! Seperti nya dia pingsan. Yoongi mengedar kan pandangan nya. Tidak ada siapapun. Siapa yang menolongnya? "ah kau sudah bangun Sunbae?" Yoongi mengerjap lalu tersenyum. "apa kau yang menolongku. Mmmm ah Wonwoo-ssi?" "Nde Sunbae. Aku menemukan Anda tak sadarkan diri di koridor dekat kantin. Apa anda sedang sakit Sunbae?" Yoongi menggeleng,"aku hanya kurang tidur akhir-akhir ini. Terimakasih karena sudah menolong ku wonwoo-ah" "bukan masalah Sunbae. Ini minum untuk Anda. Saya pamit Sunbae. Permisi" Yoongi menerima botol air mineral dari tangan hoobae nya. Ah ia lupa minum vitamin hari ini. Yoongi merogoh sakunya dan mengambil sebuah kotak obat kecil yang berbentuk tabung lalu memakan satu pil dari dalamnya. Ini melelahkan. "kau sakit babe?" Shit itu suara Park Jimin.
Yoongi menatap malas pada namja yang berdiri di samping ranjangnya. Kepalanya serasa mau pecah. Oh Tuhan. "kembalilah ke kelas Jim" Jimin malah menggeser bangku tunggu dan duduk tanpa dosa disamping kanan ranjang Yoongi. "aku disini saja. Menunggumu rasanya lebih baik daripada Bergelung bersama rumus fisika" Yoongi menatap jengah dan memutar bola matanya. Ah terserah. Yoongi kembali menutup matanya saat pusingnya belum juga hilang. Ini sering terjadi semenjak Yoongi harus bekerja sampai malam. Buat apa lagi selain membayar iuran sekolah dan membantu ekonomi orang tua? Appa dan eommanya sudah terlalu sering mengutang pada tetangga ngomong-ngomong. Hidup dan besar ditengah keluarga sederhana seperti ini tidak membuat nya iri atau benci pada takdirnya. Yoongi malah senang sekali membantu orangtuanya bekerja. Meskipun orangtuanya melarang tetap saja Yoongi pergi bekerja. Berbagai macam pekerjaan digeluti nya sejak ia menginjak kelas 4 Elementary school. Tukang semir sepatu,buruh cuci di kedai,pelayan kedai,menjual bubur di pasar,menjual koran dan susu,dan terakhir dia bekerja disalah satu supermarket di lingkungannya. Ia bertahan sampai saat ini. Memang gajinya tak besar tapi cukup untuk kehidupannya. Dia lebih sering menabung daripada menggunakan uang hanya untuk makan. Tapi jika ia sudah malas dan atau tidak ada makanan dirumah pada akhirnya Yoongi akan berakhir makan di kantin sekolah. Dulu hidup Yoongi tak terlalu sulit. Dia orang yang berkecukupan karena kakaknya,Min Yoonjae adalah karyawan disalah satu kantor percetakan. Ayahnya juga memiliki restauran makanan khas Korea. Namun semuanya terjadi di bulan Agustus 10tahun yang lalu. kakaknya meninggal karena kecelakaan kereta dan akibat keteledoran pegawai,restauran ayahnya terbakar hebat tak menyisakan sedikitpun benda berharga disana. Mereka menata hidup baru dengan apa adanya. Restauran menengah berubah menjadi kedai kecil dan ibunya yang awalnya hanya ibu rumah tangga harus bekerja menjual makanan tradisional di pasar. Roda kehidupan memang berjalan dengan baik ya?
"Kau tidur Chagi~~?" Yoongi tak menjawab. Ah Yoongi sudah bermimpi sejak tadi Jim! Tidakkah kau tahu itu? Dasar babo. "ah rupanya kau memang sudah tidur ya. Jaljayo chagi-ya. Aku... Mmm ah aku tidur saja di perpustakaan. Cari aku ya hehe. Saranghae" Jimin mengecup kening Yoongi yang agak hangat karena demamnya. Dia tersenyum kecil dan meninggalkan Yoongi sendirian. Yoongi menggeliat kecil dan tetap melanjutkan tidurnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost Star (MinYoon)
FanfictionKisah cinta seorang Min Yoongi tidak pernah mulus. Dia harus berpisah dengan kekasih tercintanya,Kim Taehyung yang ternyata sedang mengejar namja lain-Park Jimin. Saat Jimin mencintai yoongi dengan hangat,Yoongi hilang. Dan Kakak Taehyung lah yang a...