Chapter 1

24.6K 1.3K 85
                                    

******

Hari yang sangat tidak kunanti ini pun ternyata datang. Hft, aku tidak bisa membayangkan bagaimana nasib ku nanti. Canggung? kikuk? atau? Ah, aku frustasi!

Kali ini aku sedang bercermin dan melihat diriku yang sedang mengenakan gaun yang sangat cantik.

 "Kau pasti bisa, kau hanya perlu tersenyum dan mengatakan i do. Tap-tapi... aku tak yakin jika aku bisa melalukan ini.. kenapa hidupku harus seperti ini?! kenapa?!  Ini sangat tidak adil untuk ku. Sangat. 

Tiba - tiba ada yang mengetuk pintu dan ternyata itu mom.

TOK TOK TOK

"Ashley, are you there?" tanya wanita sepatu baya itu, sambil mengetuk pintu. yap itu ibuku.

"Yes mom, why?" balasku. Ohiya aku lupa bilang kalau namaku adalah Ashley Claire Alona. Aku biasanya di panggil Ashley.

"Acaranya akan segera dimulai Ash, apakah kau sudah siap?" tanya nya lagi.

"Oh oke, wait a minutes"

********

Sekarang aku sudah tepat didepan karpet merah yang menjulur panjang. Aku pun menarik nafas sangat dalam lalu menggeluarkannya keluar dengan berat. Kalian tau apa yang aku rasakan? Sangatlah gugup. akhirnya aku berjalan di karpet merah itu. Disana aku melihat si 5 idiots itu beserta pacar mereka. Tanpa Niall tentunya. 

Karena sekarang dia sedang berdiri pas didepan ku dengan menggunakan texudo yang menurutku sangat cocok dengannya. Dia terlihat sangat....tampan? wait, apa yang tadi aku bicarakan? oh no! aku tidak akan pernah suka dengan cowok semacam dia. Tidak pernah. Karena dia sama sekali bukan tipe ku.

Saat saat yang aku takutkan pun datang tentu kalian tau apa yang aku takutkan? of course, karena sekarang waktunya si mempelai pria dan wanita berciuman. Oh no! aku tidak akan pernah mau berciuman dengan dia. Aku hanya mau berciuman dengan orang yang aku sayang. Tapi dia? Never in your wildest dream. Kalau bukan karena orang tua ku, aku tidak akan mau.

Dia semakin mendekat dan lalu lebih dekat dan CUP. Ciuman yang sangat cepat meleset begitu saja di bibirku. Kau tau reaksi tamu seperti apa? mereka sangat kaget karena Niall hanya menciumi ku sekilas saja. Aku pun juga sangat kaget. Tapi bukan karena Niall hanya menciumku sekilas, tapi karena aku saja berciuman dengan Niall. What the hell.

Kami semua pun keluar, diluar sudah banyak orang yang berkumpul termaksud juga paparazi yang bersiap untuk memotret aku dan Niall. Aku hanya tersenyum saja, begitupun dengan Niall.  Kita berdua pun langsung masuk kedalam mobil yang sudah disiapkan. Lalu kita pergi ketempat rumah yang sudah di beli oleh orang tuaku dan orang tuanya Niall. Yang menyetir adalah tentunya Niall. 

Selama perjalanan didalam mobil sangat lah hening dan aku juga tidak peduli tentang itu. Kalau bisa dibilang aku tipical orang yang tidak cerewet jadi aku lebih memilih untuk diam saja dan aku juga sedang malas berbicara dengan dia. Karena bosan, aku hanya mendengarkan lagu di IPhone ku.

*******

20 minutes later. Arrived! rasanya tubuhku ini sangat pegal karena aku memakai gaun pengantin yang sangat berat. Tapi kalau aku pikir rumah ini cukup besar dan mewah apalagi ketika kalian melihat dalam nya. Oh Gosh! ini rumah atau hotel? Okay, i know ini cukup berlebihan tapi ini benar - benar sangat mewah. Aku pun langsung pergi duluan dan meninggalkan Niall yang sedang kesusahan mengangkat koper - koper itu. 

"Hey kau! bisakah kau membantuku? kau tau ini saat berat!" teriaknya. Aku bisa melihat kalau dia terlihat kesal. Karena hanya dia yang membawa semua koper – koper itu.

"Heh! itu bukan urusanku! kau harusnya bisa urus itu sendiri. Kau kan cowok. But me? I’m a woman." balasku sambil berteriak juga dan menjulurkan lidahku ke arahnya.

"Oh god! kenapa aku bisa dijodohkan dengan orang sepertimu?!" Teriaknya frustasi.

"i don’t know. Kau kira aku juga mau? Cuih, mendengarnya saja sudah membuatku mual" kataku sambil memutar bola mataku.

Mungkin karena dia sangat kesal akhirnya dia tidak meladeni ku lagi. I don’t care. Tapi membuatnya kesal seru juga, ya bisa untuk refresing lah.

******

Arranged Marriage // n.hTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang