Chapter 19

11.8K 864 70
                                    

******

Duduk di sofa dengan segelas jus jeruk dan pizza sembari menonton acara gosip. Yah itu lah aku. Kalau boleh jujur aku tidak terlalu suka dengan acara gosip semacam ini. Tapi aku jadi tertarik karena saat aku lihat, ternyata acara gosip itu sedang membicarakan tetang teman ku Kendall Jenner. Yang katanya kemarin malam tertangkap basah oleh kamera sedang dating bersama Harry Styles.

Kendall adalah temanku. Aku cukup dekat dengannya. Malah kata biasanya hangout bersama. Asal kalian tahu keluargaku dengan keluarga Kardashians juga sudah seperti sodara. Kita selalu kemana-mana bersama. Tapi itu dulu, saat aku dan dia belum sesibuk sekarang. 

Dia adalah model. Yeah bisa dibilang sama sepertiku. Sering juga kita bertemu saat sedang ada acara penting seperi Grammy, Teen Choice Awards, dan sebagainya. Jika kalian meminta pendapatku tentangnya, aku akan bilang jika dia itu sangat baik, pintar, cantik—sangat cantik dan wanita yang menjaga postur tubuhnya. Kalau kalian tidak percaya kalian bisa lihat tubuhnya yang begitu.. you know.

Oh aku jadi kangen dengan nya. Tapi kalau kita bertanya tentang gosib tadi, itu cukup membuatku terlonjak. Pasalnya Kendall memang pernah cerita padaku, kalau dia sedikit menyukai si Styles itu. Aku tidak menyangka kalau mereka akhirnya dating. I ship them!

Saat aku ingin meneguk jus jeruk ku, tiba-tiba saja ada tangan lain yang mengabilnya dari tanganku. Saat aku melihat siapa yang mengambil jus ku. Dan ternyata itu Niall James Horan. Kenapa dia selalu mengambil sesuatu yang aku makan?! Oh tuhan tolong aku.

“NIALLLLLLLLLLLLLLLLLLL!!” teriakku saat dia mulai meminum jus jerukku. Oh kau akan mendapat perhitungan nanti Horan.

Dengan santainya dia berkata, “Yes babe?” sambil mengedip kan sebelah matanya. Oh, aku tahu pasti sekarang pipiku sudah menjadi kepiting rebus yang baru saja diangkat. I know it.

“You're so cute when you blushing,” lanjutnya sambil duduk di sampingku. Dan kau tahu Niall menaruh tangannya di pundakku. Dan aku baru menyadari kalau dia sedang memakai baju tak berlengan-Tank top- apa harus aku bilang kalau ototnya itu sangat begitu, HOT? Okay, saatnya aku bilang ‘I need oxygen now!’ 

Aku cemberut karena malu, “Bisakah kau lebih sopan sedikit?” tanyaku saat melihat Niall yang mulai mengambil pizzaku. 

Dia berpura-pura berpikir, yang aku tahu padahal diotaknya sekarang hanya ada makanan. Untuk apa dia berpura-pura berpikir?! Dia sungguh membuatku darah tinggi.

“Hmm.. Tidak.” 

Ujarnya dengan cepat dan langsung mengarahkan pandangannya ke arah televisi. Rasanya jika Niall bukan orang yang aku cintai sudah aku pites kepalanya karena saking kesal dengannya. 

“Kau menonton gosib?” tanyanya tiba-tiba, tapi masih melihat kearah televisi. Memang apa salahnya dengan menonton gosib? Oh Niall please.

“You see?”

“Aku baru tahu wanita sepertimu bisa juga menonton acara gosib,” ucapnya dan disertai dengan ketawanya yang cukup menggelegar. Kalian tahu? Ketawanya Niall itu bisa saja membuat kuping kalian menjadi tuli. Aku tidak bisa membayangkan jika aku hidup bersamanya lebih lama lagi. Pasti aku sudah benar-benar tulis.

Aku hanya bisa memutar bola mataku. Karena aku sedang malas berantem dengannya. Itu cukup melelahkan.

Hening.

“Ash, apa kau hari ini tidak ada acara?” tanyanya ragu sambil menatabku dengan tatapan semoga-kau-tidak-acara-hati-ini. Aku bisa melihat itu jelas di wajahnya.

Arranged Marriage // n.hTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang