Chapter 15

11.8K 769 61
                                    

******

ASHLEY’S POV

 

Kring kring kring

Ugh. Suara apa sih itu? sungguh sangat mengganggu. Aku tidak mengangkatnya. Mungkin itu salah sambung, atau fans yang menelepon. Maksudku bukan fans ku, ya fans nya Niall. Tapi tak lama kemudian terdengar lagi suara. Itu memang dari IPhone ku. dengan sangat malas aku mengangkatnya. Tanpa melihat siapa yang menelepon.

“Halo?” ucapku.

“Siapa ini?” lanjutku.

“Ini aku, Zayn. Apa aku mengganggu tidurmu?” Tumben.

 kau seharusnya tak menanyakan ini. karena jelas-jelas sangat mengganggu tidur ku. tapi jika aku bilang kau sangat mengganggu ku. itu akan membuat hatinya sakit. I know it.

“Oh zayn. Iya, tapi tak apa. Kenapa?”

“Hmm.. tidak aku hanya ingin mengajakmu pergi. Ya.. seperti camping gitu. Jika kau ikut, kita akan disana kurang lebih 1 hari saja. Bukan hanya bersama ku saja, bersama yang lain juga. Ada Dani, Ele, sama Perrie kok. Kau mau ikut?”

Pertanyaan yang ada di kepalaku adalah kenapa harus Zayn yang meneleponku? Kenapa bukan Niall saja. padahal aku ingin jika Niall yang meneleponku. Bagaimana kabarnya? Dia belum pulang dari tadi. Apa dia bersama dengan Zayn?

“Oh okay, aku ikut. Hmm.. apa kau bersama dengan Niall?” tanyaku ragu. Jika bisa dibilang aku dengan Zayn tidak terlalu dekat. Tapi aku kenal dengan teman-teman Niall. Dia pernah mengajakku untuk mengunjungi flat—oh ya apa mungkin Niall ada di Flat nya ya?

“Bagus! Niall? Hmm.. tidak. Tapi kau tidak perlu khawatir, dia tidur di flat 1D kok. Ohya, nanti aku akan menjemputmu jam 8AM. Bersiap-siap lah.”

“Okay, Bye Zayn”

“Bye Ashley”

Sambungan terputus begitu saja. apa Niall akan ikut juga? Tapikan pakaian nya ada dirumah ini. Ah sudahlah. Biarkan saja. mending sekarang aku siap-siap saja. walaupun sekarang masih jam 6AM sih, tapi daripada telat.

******

Aku termenung duduk di sofa yang menghadap ke televisi. Aku tidak sedang menonton televisi. Aku hanya sedang memikirkan hatiku saja. aku takut kalau aku bertemu dengan Niall, hatiku akan berdebar. Aku hanya ingin melupakannya. Tapi sepertinya aku tidak bisa.

TIN TIN TIN

Suara itu membangunkanku dari lamunanku. Itu pasti Zayn. Aku langsung keluar dan tidak lupa aku menguncinya. Dan great! Dia sana ada Zayn bersama dengan wanita. Itu pasti perrie. Dia cantik. Aku menghampiri mereka berdua. Sambil memegang  tas yang bisa dibilang cukup berat.

“Hey” sapaku kepada Zayn dan Perrie, pacarnya.

“Hey Ashley! Aku itu berat? Sini aku bantu,” ujarnya sambil langsung mengambil tasku dan membawanya ke bagasi mobilnya.

“Kau Ashley? Kenalkan aku Perrie, pacarnya Zayn.” Ucapnya. Sambil menjulurkan tangannya untuk bersalaman denganku. Otomatis aku langsung mengambilnya. Dia baik. Sepertinya aku harus berkenalan dengannya.

“Ashley. Ohya aku sudah tahu kau. Niall pernah cerita tentangmu kepadaku. Kau ternyata cantik juga ya,” pujiku. Dia hanya tertawa kecil. Dia tersenyum, “Aw, Thank you. Tapi kau lebih cantik, Ash.” Godanya sambil menyikut lenganku. Aku tertawa kecil karena perbuatannya, “Thank you.”

Arranged Marriage // n.hTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang