Chapter 21

10.5K 685 86
                                    

Miranda kerr (Ally) di multimedia! enjoy x

******

Saat aku masuk tiba-tiba ada orang yang berkata, “Ck. Baru pulang? Pulang sama siapa?” dan saat aku membalikkan badanku, aku sangat kaget kalau ternyata yang ada di depanku itu adalah Ally. Kenapa dia bisa ada disini? Bagaimana bisa? Dan..? Gosh!

“Kau sedang apa disini?” tanyaku sedikit gugup.

Dia tersenyum licik, “Yang ada aku yang bilang seperti itu. Kau tidak tahu kalau Niall sedang sakit? Dan kau,” sambil menunjuk kearahku, “Kau malah keluyuran bersama laki-laki lain. Apa kau tidak memperdulikan suamimu?”

Apa? Niall sakit? Kenapa dia tidak meneleponku? Kenapa dia tidak bilang sama aku? Kenapa dia tidak membatalkan dinner kita tadi? Kenapa?

“Ni-Niall sak-sakit kata mu?” kali ini aku memberanikan diri untuk mendekati Ally. Walaupun sebenarnya aku sedikit takut dengannya.

“Ashley, Ashley. Memangnya Niall tidak menelepon mu? Atau memberitahumu?”

Aku menggelengkan kepalaku cepat, “Tidak. Dia tidak menelepon ataupun memberitahuku,” Lalu dia terlihat sedikit kaget. Ralat berpura-pura kaget. Aku tahu itu. Atau jangan-jangan ini rencana dia? Tapi tidak mungkin.

“Really? Dia tidak meneleponmu? Tapi mengapa dia malah meneleponku? Apa dia tidak menganggapmu sebagai istri lagi?” tanyanya meledek. Sambil menekan kata ‘istri’. Aku sedikit kaget ketika mengetahui kalau Niall malah memberitahu wanita murahan ini daripada aku. Ada apa dengannya?

Tapi satu pertanyaan yang masih mengiyang di otakku, ‘Kenapa Niall bisa sakit? Padahal tadi pagi dia masih ceria seperti biasa?’

Dengan nada khawatir aku bertanya sama Ally, “Sekarang Niall dimana?”

“Masih memperdulikannya? Dia ada dikamar—“ dengan cepat aku langsung ke kamar untuk bisa mengetahui kondisinya sekarang. Aku sangat khawatir dengannya. Walaupun aku masih kesal dengannya karena dia tidak jadi dinner denganku. Tapi aku juga kasian dengan Niall, dia tidak mungkin bela-belain dinner denganku padahal kondisinya tidak baik.

Saat aku ingin berlari tiba-tiba lenganku seperti di tarik oleh orang, dan menurut dugaanku itu pasti Ally.

“Kau mau kemana?”

Stupid question.

Jelas-jelas pasti aku ingin menemui Niall. Kenapa dia masih bertanya aku mau kemana. Ternyata dia bukan hanya licik tapi di cukup bodoh. Aku tak percaya kalau Niall bisa suka dengan orang sebodoh dirinya.

“Oh please, Stupid question! Ya pasti ingin menemui Niall lah, memangnya apa lagi?” ujarku dengan sedikit berteriak karena pertanyaan yang sangat bodoh itu. Dan apa dia tidak tahu kalau aku sangat khawatir dengan keadaan Niall?

Aku langsung melepaskan tangan Ally, yang ada di lenganku dengan kasar. Dan dengan cepat aku berlari kekamar. Saat aku membuka kamar, disana terlihat jelas ada sesosok orang yang sangat ku cintai terbaring lemah di tempat tidur.

Disamping tempat tidur yang sedang di tempati oleh Niall ada seperti tabung oksigen. Apa dia sakit cukup parah? Lalu aku dengan perlahan berjalan kearahnya. Dan duduk disamping nya sambil memegang tanganya.

Tapi ada yang aneh ditangannya, ternyata dia sedang memakai infus. Apa dia memang sedang sakit parah? Atau biasa saja? tapi sepertinya dia hanya sakit biasa saja. Karena kalau dia sakit parah harusnya dia di rumah sakit sekarang bukan malah di kamar.

Ashley..” desis Niall dengan suara yang lemah. Dengan cepat aku langsung menengok kearahnya. Ternyata dia sedang mengigau. Tapi kenapa dia mengigaukan aku?

Aku tersenyum, “I’m here Niall,

“Ashley..” desis Niall lagi. Aku tidak tahu apa yang sedang di mimpikan Niall tentang aku didalam mimpinya. Tapi melihat Niall seperti ini membuatku sedikit sedih. Aku juga tidak tahu apa penyebab kesakitan Niall. Kalau aku pikir, mungkin karena dia terlalu sibuk dengan karirnya dan tidak melihat kondisinya. Mungkin.

Aku membenarkan selimut yang di pakai Niall dan tidak lupa aku mencium kening nya. Aku harap dia bisa cepat sembuh. Dan dapat beraktivitas seperti biasanya.

******

Pagi-pagi aku sudah bangun. Tumben. Padahal di hari biasanya aku pasti selalu bangun kesiangan. Entah kenapa aku berinisiatif untuk membuatkan Niall bubur. Aku harap dengan bubur ini dia bisa sembuh. Tidak memerlukan waktu yang lama. Dan buburnya pun sudah selesai.

 Aku langsung ke kamar Niall. Dia masih tidur pulas. Pertamanya sih aku pengen bangunin tapi aku kasian. Tapi kalau dia ga bangunin dia nanti malah ga makan terus nanti tambah sakit. Kayak nya aku harus bangunin Niall. Mau tidak mau.

“Niall.” Ujarku sambil duduk di samping tempat tidur. Tapi dia tidak merespon. Mungkin Niall sangat lelah. Aku langsung berpikiran untuk membuka gorden, supaya cahaya masuk. Dan aku bisa lebih mudah untuk membangunkan Niall.

Tiba-tiba saat aku mau membangunkan Niall, ada suara bunyi bell. Siapa yang datang? Dengan cepat aku langsung turun ke bawah dan membukakan pintu itu tanpa melihat orang yang datang. Saat aku membukakan pintu. Aku sangat kaget ketika mengetahui siapa yang datang.

“Hi,” sapanya.

Ternyata dia adalah..

******

Siapa orang yang mengebell itu? dan apakah orang itu adalah orang dekat Ashley? Kenapa orang itu bisa datang ke rumah Ashley? Semua akan terungkap di chapter selanjutnya.

Maafya kalau part yang ini cacad, alay, boring, and anything:( terus maaf juga kalau yang ini cuman sedikit. Soalnya pikiran lagi mentok.

LEAVE YOUR VOTE AND COMMENT <3

SILENT READER ISNT COOL x

Arranged Marriage // n.hTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang