Chapter 28

9.6K 619 45
                                    

***

“Mr. Horan ada yang ingin bertemu dengan mu.”

Ujar seseorang yang berhasil membuyarkan lamunanku. Aku bangit dan berjalan kearah polisi yang tadi memanggilku.

“Siapa?”

“Kau bisa lihat nanti tuan.” Katanya dan langsung membukakan pintu yang terbuat dari besi ini. Aku bingung. Siapa yang akan datang kesini? Ashley? Atau Paul? Atau siapa?

Saat aku keluar polisi itu langsung memborgol tanganku lagi. Mungkin ia hanya berjaga-jaga agar aku tidak melarikan diri. Dia membawaku ke suatu ruangan. Seperti ruangan penerima tamu para tahanan. Sebelum masuk kedalam ruangan itu dia membukakan borgol ditanganku dan berkata,

“Saya beri tuan waktu 30 menit untuk berbicara. Lalu nanti saya akan membawa tuan kembali ke sel.”

Aku hanya mengangguk. Aku masih bingung siapa yang akan kutemui. Saat aku membuka pintu itu secara perlahan. Terlihat lah orang yang sudah aku duga sebelumnya.

Ally.

Mau apa dia kemari? Padahal tadi aku mengharap kan yang datang adalah Ashley bukan dia. Aku sedang malas untuk bertemu dengannya lagi. Aku melangkahkan kaki ku masuk kedalam ruangan itu. Orang yang mencariku itu langsung mendongakkan kepalanya sambil tersenyum yang tak dapat aku artikan. Ada apa dengannya? Seperti ada sesuatu yang dia simpan.

“Ada apa?” tanyaku to the point sambil duduk di depannya. Dia tersenyum licik, “Tidak aku hanya ingin menemuimu saja. Memangnya tidak boleh?” tanyanya dengan nada yang manda. Ew. Kenapa aku bisa mempunyai pacar sepertinya? Aku tidak percaya kalau dia hanya ingin menemuiku saja. Pasti ada sesuatu yang dia rencanakan. Aku tahu tipenya. Dia licik.

“Tidak mungkin. Cepat lah! Aku tidak mempunyai banyak waktu untuk meladeni percakapan bodoh ini. Kalau memang hanya ingin menemuiku mending aku kembali ke sel saja.” geramku sambil bangkit dari tempat duduk yang tadi aku duduki ke arah pintu. Tiba-tiba ada yang menarik lenganku. Otomatis aku membalikkan badanku. Ally. Apasih maunya?

Dia mendekatkan wajahnya kearah telingaku, “Kau ingin tahu apa yang sebenarnya ingin aku omongin kan? Jadi mending kau duduk di tempatmu lagi.” Lalu tersenyum licik. Bulu kuduk ku sempat berdiri. Aku tahu kalau dia punya rencana yang jahat. Aku bisa melihatnya dari mata nya itu. Aku menurutinya untuk duduk kembali ke bangku ku.

“Jadi?” tanyaku.

Dia berdehem, “Jadi, aku tahu rahasia mu. Aku tahu kejadian malam itu. Aku tahu. Dan yang lebih parahnya lagi aku mempunyai barang bukti tentang kejadian malam itu. Kau tahu? Mungkin kau pikir kalau kejadian itu hanya kau saja yang melihatnya. Kau salah, karena aku melihatnya dan merekam semua kejadian itu. Semuanya.” Jelas Ally panjangn lebar. Aku hanya bisa diam. Aku membeku. Tak bisa berkata apa-apa lagi. Semuanya sudah usai. Bagaimana dia bisa tahu kejadian malam itu? Oh my gosh. Ini tidak mungkin. Karena pada malam itu hanya aku yang ada di sana.

*Flashback On*

Aku baru pulang dari flat karena tadi ada beberapa topik tentang album baru kita. Dengan cepat aku mentacap gas dengan cukup cepat. Aku tidak mau membuat Ashley menunggu. Aku memang mempunyai janji makan malam dengannya. Jadi tidak mungkin aku tidak bisa datang. Aku melirik jam tanganku ternyata sudah jam 20:00 malam. Sepertinya aku akan telat, lebih baik aku memberitahu Ashley dulu kalau aku akan datang sedikit terlambat. Aku langsung mengambil IPhone ku yang terdapat di saku celanaku. Aku mengetik beberapa huruf lalu aku send ke Ashley.

Arranged Marriage // n.hTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang