******
“Bagaimana Niall? Kau setuju dengan aku yang aku katakan? Jika kau menjauhinya aku berjanji untuk tak menyentuh orang-orang yang ada didekatmu. Tapi.. jika kau tak mau? Kau akan menyesalinya, Horan. Karena aku tak segan-segan untuk menbunuh mereka atau menyiksa mereka satu demi satu, bagaimana?” tanyanya lagi. Ini seperti buah simalakama.
Jika aku tak menurutinya, semuanya akan mati. Tapi jika aku menurutinya aku akan tersiksa juga. Aku harus mengatakan apa?
YES
Or
NO
Help me god!
Semoga pilihanku ini tak salah. Maaf kan aku, Ashley. Maafkan aku..
“Okay, fine. Aku akan.. menjauhi Ashley. Ta-tapi.. Kau tak boleh menyakitinya dan jangan juga menyakiti orang-orang yang ada didekatku,” ujarku pasrah. Sangat pasrah.
Maafkan aku Ashley. Maaf jika aku egois. Aku hanya tak mau kau diapa-apain. Aku sayang sekali dengan mu, Ashley. Tapi aku juga sayang dengan keluarga, kerabat ku, maupun teman-temanku. Aku tak mau mereka disakiti. Mending aku yang tersakiti. Cukup aku. Hanya aku.
“Ternyata kau tak bodoh-bodoh juga. Pilihan yang sangat tepat. So, kau harus jauhi Ashley dari sekarang. Atau kau akan menyesal untuk selamanya. So, good bye Mr. Horan,” Kata-kata terakhir sebelum dia mematikan sambungannya.
Aku tahu, aku adalah orang yang sangat bodoh. Tapi aku tak punya pilihan lain. Lebih baik aku menderita. Daripada melihatmu yang menderita, Ashley. I love you. Mungkin hari ini adalah hari dimana kau bisa dekat denganku. Tapi besok dan seterusnya, Kau dan aku tak akan bisa seperti hari ini lagi.
Hari ini adalah hari pertama dan yang terakhir. Maafkan aku, Ashley.
Flashback off
Itu lah penyebab aku memelukmu. Mungkin itu akan menjadi pelukan terakhir yang aku rasakan. Aku sama sekali tidak ingin kehilanganmu. Cukup sekali. Besok semua nya akan berubah. Aku akan berubah Ashley. Aku tidak akan bisa menjadi yang dulu. Aku akan mencoba untuk melupankanmu. Tapi pasti itu sangat sakit.
Aku baru saja mulai mencintaimu, tapi sekarang aku harus melupakanmu. Aku tahu itu akan sulit bagiku. Aku tak mungkin bisa melakukan ini. I can’t do it. Tapi aku harus.
Good Bye, Ashley.
******
Ashley's POV
Aku membuka mata perlahan demi perlahan. Yang pertama ada di otak ku adalah dimana Niall? Tumben dia bangun cepat sekali. Aku bangun dari tempat tidur, lalu ke kamar mandi untuk mencuci muka.
Aku menuruni tangga satu persatu sampai akhirnya aku sampai dibawah. Aku melihat Niall sedang menonton Televisi. Aku langsung menghampirinya.
“Morning Niall.” Ujarku dengan semangat, sambil duduk disamping Niall. Lalu dia menjauh. Ada apa dengan nya? Kenapa dia jadi seperti ini. Dan dia tidak menjawab ku ataupun melihat kearah ku.
Dia dingin.
Dia berubah.
“Niall.. Are you okay?” tanyaku takut. Akhirnya dia melihat kearahku, “I’m okay.” Jawabnya dingin sambil melihat kearah Televisi lagi. What? Kenapa dia? Aneh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arranged Marriage // n.h
Fiksi PenggemarSeorang perempuan yang di jodoh kan dengan seorang superstar. Ia adalah Ashley, perempuan yang biasa saja. Walaupun ia cukup perfect dimata orang lain. Ashley terpaksa menikah dengan Niall, karena paksaan dari sang orang tua. Seperti biasa, they bo...